Vatikan
Paus Fransiskus Ucapkan Selamat atas Pesta Yubileum Platinum Ratu Elizabeth II dari Inggris
Paus Fransiskus mengirimkan ucapan selamat kepada Ratu Elizabeth II ketika ratu Inggris yang berkuasa itu memulai perayaan ulang tahun ke-70 penobatan
Sri Paus tetap menolak untuk membatalkan perkawinan itu. Salah satu pikiran para sarjana adalah bahwa Raja seharusnya menjadi kepala tertinggi Gereja di Inggris dan bukan Sri Paus.
Sebelumnya, Henry taat kepada gereja Roma. Pada tahun 1521 dia menerbitkan esei tentang Tujuh Sakramen melawan Luther. Oleh karena itu, Sri Paus memberi Henry gelar “Pembela Iman”.
Pada tahun 1533 Thomas Cranmer diangkat menjadi Archbishop Canterbury (Uskup Agung Canterbury).
Pada tahun yang sama Parlemen mengesahkan undang-undang yang melarang orang Inggris naik banding kepada Sri Paus untuk keputusan hukum atau gereja.
Salah satu maksud undang-undang ini adalah menghalangi Catherine dari Aragon naik banding atas perceraiannya.
Pada bulan Mei perkawinan itu dibatalkan oleh Archbishop Cranmer, tetapi pada waktu itu Raja sudah menikahi Anne Boleyn yang sudah hamil sebelumnya.
Anne dinobatkan menjadi Ratu pada akhir bulan Mei.
Pada tahun 1534 Parlemen mengesahkan Undang-undang Keunggulan (the Act of Supremacy), yang menyatakan bahwa Raja adalah kepala tertinggi Gereja Inggris.
Sejak itu Raja dan Archbishop mulai merombak gereja. Selama tujuh-tahun ke depan mereka dibantu oleh Thomas Cromwell, yang menjadi orang yang paling berkuasa di kerajaan sesudah Raja.
Raja tidak mau mengadakan terlalu banyak reformasi teologis, dan dia selalu mencoba mengimbangi kekuatan kaum reformis dan kaum tradisionalis.
Sumber: ncronline.org/kompas.com/daleappleby.net