Perang Rusia Ukraina

Dampak Perang Rusia Ukraina,Giliran Jerman Berteriak Alami Kerugian Ekonomi Akibat Sanksi Anti-Rusia

Setelah Bulgaria, Denmark, Hungaria, Belanda dan Arab Saudi giliran Jerman berteriak alami kerugian ekonomi akibat sanksi Anti-Rusia

Editor: Adiana Ahmad
DW
Kanselir Jerman Olaf Scholz- Dampak Perang Rusia Ukraina,Giliran Jerman Berteriak Alami Kerugian Ekonomi Akibat Sanksi Anti-Rusia 

Dampak Perang Rusia Ukraina,Giliran Jerman Berteriak Alami Kerugian Ekonomi Akibat Sanksi Anti-Rusia

POS-KUPANG.COM - Perang Rusia Ukraina kembali 'makan korban'

Kali ini giliran Jerman berteriak alami kerugian ekonomi setelah sebelumnya Arab Saudi, Bulgaria, Hungaria, Denmark, Belanda dan Finlandia menyuarakan hal yang sama.

Kerugian Ekonomi Jerman akibat Sanksi Anti-Rusia oleh Eropa disampaikan Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam pidato acara Pembukaan Pameran Dagang Hannover Messe Minggu 29 Mei 2022

Olaf Scholz mengakui sanksi anti-Rusia berdampak pada ekonomi Jerman.

Baca juga: Biden Sebut Ukraina Akan Segera Dapatkan Sistem Roket AS, Bukan Rudal Jarak Jauh, Apa Maksudnya?

"Kami berusaha untuk mencegah kerusakan yang lebih serius dengan bantuan pinjaman, premi dan paket bantuan yang ditargetkan."

"Meskipun demikian, kerugian tetap menjadi kenyataan. Tetapi saya akan mengatakan bahwa kerugian itu jauh lebih kecil daripada harga yang harus kita bayar jika (Presiden Rusia Vladimir) Putin berhasil," terangnya.

"Sanksi memukul kepemimpinan Rusia dan ekonomi Rusia dengan keras, dan itu semakin sulit setiap hari," ucapnya, dikutip Tass.

"Secara bersamaan, kami memastikan bahwa sanksi tidak memukul kami dan mitra kami di Eropa lebih keras daripada Rusia," ucapnya.

Baca juga: Tentara Ukraina Beri Perlawanan Habis-habisan, Pasukan Rusia Tertahan di Donbas

Kanselir Jerman Olaf Scholz (kiri) berbicara dengan Menteri Kehakiman Marco Buschmann pada awal pertemuan kabinet keamanan di Kanselir di Berlin, pada 23 Februari 2022.
Kanselir Jerman Olaf Scholz (kiri) berbicara dengan Menteri Kehakiman Marco Buschmann pada awal pertemuan kabinet keamanan di Kanselir di Berlin, pada 23 Februari 2022. (MICHELE TANTUSSI / POOL / AFP)

Kanselir Jerman Olaf Scholz (kiri) berbicara dengan Menteri Kehakiman Marco Buschmann pada awal pertemuan kabinet keamanan di Kanselir di Berlin, pada 23 Februari 2022. (MICHELE TANTUSSI / POOL / AFP)

"Adalah hal yang baik bahwa bisnis mendukung kebijakan ini. Saya tahu bahwa itu menimbulkan kerugian ekonomi bagi banyak perusahaan," lanjutnya.

Dia juga mengatakan, tujuan Jerman adalah mengakhiri konflik di Ukraina sesegera mungkin.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Rusia di Lapangan Merah setelah parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Rusia di Lapangan Merah setelah parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022 (AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV)

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu meninggalkan Lapangan Merah setelah parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022. - Rusia merayakan ulang tahun ke-77 kemenangan atas Nazi Jerman selama Perang Dunia II. (Photo by Kirill KUDRYAVTSEV / AFP) (AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV)

Pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan operasi militer khusus sebagai tanggapan atas permintaan bantuan dari kepala republik Donbass.

Dia menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina, tetapi bertujuan untuk demiliterisasi dan denazifikasi negara tersebut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved