Perang Rusia Ukraina
Zelenskyy Isyaratkan Tidak Hadir Langsung KTT G20 di Indonesia, Bukan Karena Putin, Ini Alasannya
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy isyaratkan tidak Hadir langsung KTT G20 di Indonesia, bukan karena Putin, ini lasannya
Zelenskyy Isyaratkan Tidak Hadir Langsung KTT G20 di Indonesia, Bukan Karena Putin, Ini Alasannya
POS-KUPANG.COM – Konfrensi Tingkat Tinggi ( KTT ) G20 yang akan berlangsung di Bali, Indonesia bakal tak dihadiri Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Ketidak hadiran Zelensky dalam KTT G20 di Bali bukan karena menghindari Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Zelensky absen di KTT G20 karena alasan tetap bersama rakyatnya selama Rusia masih terus membobardir negaranya.
Meski demikian Zelensky memberi isyarat akan hadir secara online.
Baca juga: Kelaparan di Depan Mata, Zelensky Peringatkan Pertemuan Jakarta Gandum Ukraina Terputus dari Dunia
Menurut Zelensku KTT G20 sangat penting karena dunia menghadapi tantangan dan konflik yang harus diselesaikan.
“Saya tidak dapat berkunjung untuk hadir secara tatap muka, karena saya harus bersama rakyat saya. Jadi saya akan bergabung dengan anda, kalau bisa dilakukan secara online, jadi itu adalah suatu opsi,” kata Zelenskyy pada webinar yang diselenggarakan FPCI pada Jumat (27/5/2022).
Konflik ini akan semakin dalam, dan krisis pangan akan bertambah besar, sehingga ada kekhawatiran dunia akan menghadapi krisis yang sebenarnya, seperti krisis energi di eropa baru-baru ini.
“Saya berharap G20 akan dapat mencari solusi jalan keluar, karena ini ada di pusat eropa. Oleh karena itu semua perlu bersatu. Para politisi, diplomat, tidak hanya ahli ekonomi saja,” ujarnya.
Presiden Ukraina menyatakan, dunia harus mengupayakan agar Rusia menghentikan agresi mereka dengan cara memutus perdagangan.
Baca juga: Presiden Zelensky Tolak Usul Penyerahan Wilayah untuk Akhiri Perang
“G20 harus dapat mendukung Ukraina,” ujarnya.
Zelenskyy mengatakan selama tiga bulan, pesawat militer Rusia telah terbang di atas langit Ukraina.
Menurutnya, tentara Rusia telah menghancurkan hampir 2000 institusi pendidikan.
Bahkan Rusia juga menyerang tempat ibadah seperti gereja, masjid, dan tempat-tempat keagamaan lainnya.
“Baru kemarin, Karkhiv, salah satu kota kami, memiliki 9 korban. Salah satunya adalah seorang anak kecil, ayahnya dipukul dan ibunya terluka parah. Inilah kenyataan yang kami hadapi sejak 24 Februari,” kata Zelenskyy.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Jokowi-dan-Volodymyr-Zelenskyy_001.jpg)