Berita Lembata Hari Ini
Pemerintah Kecamatan Nubatukan, Lembata Fokus Pada Stunting dan Kebersihan Lingkungan
Momen bulan bakti masyarakat ini pun dimanfaatkan untuk menuntaskan dua isu penting yakni stunting dan kebersihan lingkungan masyarakat
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Pemerintah Kecamatan Nubatukan di Kabupaten Lembata telah mencanangkan bulan bakti gotong royong masyarakat sejak 27-31 Mei 2022.
Momen bulan bakti masyarakat ini pun dimanfaatkan untuk menuntaskan dua isu penting yakni stunting dan kebersihan lingkungan masyarakat.
Camat Nubatukan, Dion Ola Wutun menuturkan, pencanangan bulan bakti gotong royong masyarakat merupakan agenda rutin sesuai amanat dari Peraturan Menteri Dalam Negeri.
Pemerintah kecamatan, katanya, menggelar kegiatan sosialisasi stunting termasuk pemberian makanan tambahan kepada balita dan gerakan kebersihan masyarakat.
Baca juga: Ikan Duyung Terperangkap Jaring Nelayan Nubatukan Kabupaten Lembata
Kegiatan ini digelar serentak pada Jumat, 27 Mei 2022 untuk tingkat kelurahan di Kelurahan Selandoro dan tingkat desa di desa Belobatang.
"Saya tegaskan kepada semua kelurahan segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat harus dikerjakan dengan hati," ungkap Camat Dion saat ditemui di Aula Kelurahan Selandoro, Jumat 27 Mei 2022 pagi.
Ia menegaskan, pemerintah bersama aparat paling bawah harus sama - sama bergotong royong menjawabi penanganan stunting, serta menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Menurutnya angka prevelansi stunting di Nubatukan cukup tinggi itu berkaitan dengan pola asuh. Karena itu perilaku masyarakat faktor utama. Kurang perhatian ibu, berkontribusi pada peningkatan stunting.
Baca juga: Anggota Polsek Nubatukan Lembata Bersihkan Halaman Mushola Dharul Hasanah
Meski demikian, ia menyebut adanya stunting tradisional, yang dipengaruhi faktor gen sering menambah panjang daftar stunting dalam data prevelensi stunting.
"Faktor alat ukur yang digunakan tim medis juga harus standar nasional agar memudahkan pencapaian akurasi data.Para medis juga harus melihat itu, termasuk juga tinggi dan berat badan," ujarnya.
Dion berujar, tingkat prevalensi stunting di Kecamatan dengan jumlah penduduk paling tinggi itu, tahun 2016; 24,5 % bergerak naik sampai tahun 2017 menjadi 46,8 % dan tahun 2019 turun menjadi 27,6 % .
"Data kita saat ini adalah 16,562 yang berisiko terhadap stunting maka itu tdk ada alasan lain. Yang ada adalah harus punya konsep pencegahan dini yang baik. Masalah kurang gizi kronis disebabkan kurangnya asupan gizi dalam kurun waktu yang lama sehingga harus dipersiapkan lebih awal untuk itu konsepnya juga dipersiapkan dengan matang," ungkapnya.
Baca juga: Kejaksaan Negeri Lembata Berikan Pengetahuan Hukum Kepada Siswa SMAN 2 Nubatukan
Pemerintah Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, mengarahkan pelaksanaan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat guna mengejar target zero stunting 2022 yang pernah ditetapkan mantan Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday. (*)