Berita NTT Hai Ini
1000 Ton Jagung Program TJPS dari NTT Akan Dikirim ke Surabaya
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT memastikan kembali mengirin 1.000 Ton jagung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) ke Surabaya, Jaw
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT memastikan kembali mengirin 1.000 Ton jagung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) ke Surabaya, Jawa Timur.
Rencananya, jagung 1.000 ton Program TJPS akan dikirim ke Surabaya pada Juli mendatang.
Kepala Dinas Pertanian Lecky Frederich Koli mengatakan, kepastian itu karena di beberapa kabupaten sedang melakukan penanaman kedua di musim kering pada lahan-lahan yang ditentukan sebagai lahan TJPS.
"Kabupaten tersebut masing-masing Matim, Ngada, Nagekeo, Lembata, TTU, Malaka, Kabupaten Kupang Rote Ndao Sumba Barat Daya dan Sumba Timur," katanya, Senin 23 Mei 2022.
"Ada yang sudah masuk fase generatif pada bulan Juli-Agustus-September," lanjut Lecky.
Dari wilayah tersebut, pada tanam kedua ini disiapkan luas lahan sekitar 6.000 hektare.
Disamping itu, pada musim tanam pertama tahun 2021 belum selesai dipanen, sehingga dari 1.000 Ton yang sudah dikirim masih ada sisanya.
"Sekarang offtaker sedang bekerja melakukan pembelian dan pengumpulan di lapangan untuk masuk dalam 1.000 ton kedua yang akan dilepas pada bulan Juli nanti," ujarnya.
Lecky juga menyanpaikan, pada bulan Juli, selain dikirim akan dilakukan panen raya di Desa Hamini Ate, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya dan Manggarai Timur.
"Untuk Manggarai Timur sudah dilakukan panen dan sudah dibeli oleh Offtaker," kata dia.
Sementara untuk Pulau Timor, saat ini Dinas Pertanisn sedang melakukan konsolidasi untuk produksi, sehingga nanti bisa dikitim pada bulan Juli.
"Untuk Pulau Timor sedang di konsolidasi sehingga bisa mencapai 1000 ton," kata Lecky.
Menurutnya, pengiriman jagung tujuan ke Surabaya untuk mendukung pakan ternak nasional sesuai dengan arahan Gubernur NTT dan juga Presiden RI.
"Arahannya sudah jelas, bahwa NTT akan terus memproduksi jagung sehingga NTT mampu berkontribusi untuk produksi pakan ternak nasional," jelasnya.
Ia menambahkan, program TJPS melibatkan Offtaker. Mereka berperan dalam ekosistem program TJPS sehingga mereka memberikan jaminan. Kemudian, untuk perbankan terkait pembiayaan dan pemerintah memfasilitasi pembiayaan itu bisa tersalurkan kepada petani.
"Artinya para petani ketika jagung diproduksi ada perusahaan yang sudah siap membeli. Selain itu, penanganannya dari hulu ke hilir sehingga tidak ada yang tersisa," kata Lecky.