Berita Pendidikan
Tak Ada Komputer, Dua Sekolah di Sikka Numpang Ujian di Sekolah Lain
Tak ada fasilitas untuk melaksanakan ujian akhir sekolah (UAS), 12 orang siswa asal SDK Gehak Desa Koting D dan SD Inpres Arat terpaksa menumpang di
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM MAUMERE - Tak ada fasilitas untuk melaksanakan ujian akhir sekolah (UAS), 12 orang siswa asal SDK Gehak Desa Koting D dan SD Inpres Arat terpaksa menumpang di sekolah lain dalam melaksanakan UAS di SDK Diler, Desa Koting C, Kecamatan Koting, Kabupaten Sikka.
Dari 12 siswa itu, SDK Gehak berjumlah 6 orang dan SD Inpres Arat berjumlah 6 orang juga, sedangkan di SDK Diler tempat dua sekolah tersebut menumpang melaksanakan UAS, jumlah siswa 7 orang.
Total semua siswa dari 3 sekolah tersebut yang 19 orang yang umumnya berasal dari wilayah Kecamatan Koting.
Salah seorang guru di SD Inpres Arat, Vemy mengungkapkan, sebenarnya 2 sekolah tersebut bisa menyelenggarakan ujian akhir sekolah di tempatnya masing-masing namun, tak memiliki fasilitas penunjang.
"Kita ujian gabung karena di sekolah kita belum ada fasilitas seperti laptop maupun hp android," ungkapnya saat dijumpai pada Sabtu 21 Mei 2022.
Hal ini dikarenakan kondisi keuangan sekolah yang belum cukup untuk membeli barang-barang tersebut.
Baca juga: Doris Rihi dan Marsianus Djawa Siap Pimpin Flotim-Lembata, Begini Profil Dua Pejabat Ini
"Khusus untuk hp, kita butuhkan RAM yang besar dan itukan mahal, keuangan orang tua siswa juga belum cukup jadi belum bisa belikan untuk anak-anak," ungkapnya.
Namun vemi bersyukur bahwa, meskipun numpang laksanakan ujian di sekolah lain, siswa-siswanya dapat mengikuti ujian dengan baik hingga sampai pada hari terakhir ujian.
"Anak-anak kerja soal dengan baik, mereka ikuti ujian tanpa ada hambatan sedikitpun," jelasnya.
Ia juga berharap kedepannya fasilitas di dua sekolah tersebut yakni SDK Gehak dan SD Inpres Arat dilengkapi.
"Kita berharap kedepannya fasilitas dua sekolah ini dilengkapi sehingga tak perlu lagi harus laksanakan ujian di sekolah lain," ungkapnya.
Ia juga meminta secara khusus kepada pemerintah baik pusat, kabupaten, maupun desa kiranya dapat memberikan bantuan berupa unit komputer untuk 2 sekolah tersebut.
Sedangkan, operator sekolah di SDK Gehak, Andi, mengungkapkan memang fasiilitas di sekolahnya belum lengkap.
Baca juga: Ngotot Gabung ke NATO, Rusia Balas Dendam Resmi Putuskan Aliran Gas ke Finlandia
"Kalau jaringan di sini memang aman, hanya laptop atau komputer dan hp juga belum ada dan untuk laptop hanya satu untuk urus administrasi sekolah jadi agak susah laksanakan ujiannya di sini," tegasnya.
Ia juga mengharapkan supaya pemerintah dapat memberikan bantuan untuk sekolah mereka. (Cr1)

Ketika Mahasiswa Fakultas Sains Da Teknik Undana Pengabdian Kepada Masyarakat Melalui Fisika |
![]() |
---|
8 Tim Bersaing Pada Lomba Semi Final Cerdas Cermat Kimia Undana Kupang |
![]() |
---|
LDIKTI Rakor Bersama Pimpinan PTN dan PTS se-NTT |
![]() |
---|
143 Siswa SMK Negeri 1 Kupang Ikut TOEIC Ini Tujuannya |
![]() |
---|
Ini Makna Dari Persembahan untuk Pekerjaan Pelayanan“ Rasa Sukarela, Sukacita, Tulus dan Jujur |
![]() |
---|