Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu Paska VI, 22 Mei 2022: Mengasihi dengan Sukacita

“Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan tinggal bersama-sama denga

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Saat bersiul adalah momen paling menggemaskan: mulut kecil mengeluarkan suara halus, wajah nan lucu gambaran produk asli Lembata, kepala plontos bergerak (tak) beraturan, tatapan matanya yang naik-turun seolah menggoda, badannya pendek dan gemuk tidak pernah tenang dan tangannya yang bergerak bebas sampai kadang lupa bahwa ia sedang mengayuh sepeda. Momen indah ini selalu menjadi kerinduan kami alumni Sesado.   

Bagi kami, fakta indah ini menjadi tanda bahwa Pater Boli hidup dalam kehangatan kasih Tuhan yang melimpah. Imamat dan profesi mulia pendidik menjadi jalan mengalirkan kasih Tuhan itu.

Komunitas Sesado menjadi oase untuk menimba kasih Tuhan melalui hidup persaudaraan yang intens.

Bahagia itu nyata saat kita saling mengasihi dengan tulus dalam keluarga, komunitas dan masyarakat sosial lebih luas.

Kita saling mengasihi dengan penuh sukacita walau kita tetap berbeda dalam satu meja makan, bahkan satu kapela.

Identitas kita sebagai orang Katolik adalah menghadirkan kasih inklusif: ketika kita menjadi saluran kasih Tuhan kepada semua orang dari aneka latar belakang budaya, agama, suku dan golongan.

Kasih inklusif itu seperti hujan yang membasahi segenap lekuk bumi tanpa pernah kikir dan matahari yang mencahayai semesta tanpa diskriminasi.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 22 Mei 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan I: Kis 15:1-2.22-29

Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu.

Bacaan dari Kisah Para Rasul:

Sekali peristiwa beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ, "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."

Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu.

Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu.

Pada akhir sidang di Yerusalem, rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka  beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved