Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu Paska VI, 22 Mei 2022: Mengasihi dengan Sukacita

“Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan tinggal bersama-sama denga

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Yesus mengantar semua orang yang percaya agar menemukan Allah dan kerasan tinggal dalam kelimpahan kasih-Nya.

Saat Yesus akan beralih dari dunia, Allah Bapa mengutus Roh Kudus untuk mengingatkan semua orang yang percaya kepada-Nya agar saling mengasihi dalam sukacita dan damai.

Roh Kudus itu hanya bisa hadir dalam diri kita dan menghadirkan damai sejahtera jika kita taat pada kehendak Bapa.

Ketaatan pada misi Bapa berarti penyaliban egoisme duniawi dan akuisme manusiawi kita.

Kita menjadi “Manusia Allah” yang hidup semata untuk menghadirkan damai dan sukacita-Nya.

Kita menjadi “Kabar Gembira” dan Injil yang konkret bagi dunia. Orang yang mengasihi Tuhan akan memegang perintah-Nya, menjaganya dengan telaten dan melaksanakan dalam tindakan kasih tanpa lelah.

Apakah kita mampu dan setia menghadirkan kenikmatan kasih Allah itu dalam hidup kita setiap hari?

Seorang sahabat menulis sebuah doa indah ini sekadar mengingatkan nurani kita aga setia “berjaga” bersama Tuhan dalam “Getzemani” hidup dan panggilan.

“Tuhan, aku lemah. Engkau telah menunjukkan jalan bagiku, tetapi aku sering memilih jalan sendiri.

Engkau mengutus Roh Kudus untuk mengingatkan dan menegurku, tetapi aku menutup telinga dan hatiku.

Roh Kudus mengajarku melalui Gereja-Mu, tetapi aku tak memedulikannya. Roh Kudus berkata-kata dalam suara hati, tetapi aku memilih mendengarkan suara dunia.

Roh Kudus menasihatiku melalui orang-orang di sekitarku, tetapi aku berkata, ‘Ah, mereka juga manusia!’ Tuhan, aku lemah!”

Ketika menulis renungan sederhana ini, saya teringat Pater Paulus Boli Lamak SVD yang sedang melewati masa senja di Seminari San Dominggo Hokeng, Keuskupan Larantuka.

Saat ini Beliau berusia 86 tahun dan 56 tahun dalam Imamat. Kami mengenalnya sebagai sosok Misionaris SVD yang melalui hari-hari hidupnya di lembah Hokeng dengan gembiara dan bahagia.

Setiap pagi ia mengelilingi lingkungan Sesado dengan sepeda sambil bernyanyi atau bersiul indah. Lagu kesayangan: Tuhan Sumber Gembiraku.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved