Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu Paska VI, 22 Mei 2022: Mengasihi dengan Sukacita
“Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan tinggal bersama-sama denga
Renungan Harian Katolik Hari Minggu Paska VI, 22 Mei 2022: Mengasihi dengan Sukacita (Kis 15:1-2.22-29; Why 21: 10-14.22-23; Yoh 14: 23-29)
Oleh: RP. Steph Tupeng Witin SVD
POS-KUPANG.COM - “Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan tinggal bersama-sama dengan dia.” (Yoh 14:23)
Tuhan mengingatkan kita bahwa “mengasihi” adalah identitas sebagai pengikut-Nya. “Mengasihi” itu kata aktif yang menegaskan: selalu ada upaya, kerja keras dan gairah tak terpadamkan untuk mencintai Dia dan sesama.
“Mengasihi” sesama adalah perintah paling utama yang Ia wariskan dalam tindakan kasih konkret: membasuh kaki murid-murid-Nya.
Kasih kepada Dia adalah dasar mengalirnya kasih Bapa yang akan dilanjutkan Roh Kudus setelah Yesus beralih dari dunia.
Kasih Allah Tritunggal Mahakudus menjadi dasar keberimanan kita dalam ziarah ini. Kita mengasihi Tuhan dengan kerinduan mendalam untuk selalu tinggal dalam damai-Nya.
Hal ini menjadi kekuatan untuk setia berziarah dalam gelora harapan tanpa henti.
Di dunia yang sarat ketidakpastian. Tantangan, derita dan salib tidak akan pernah berhenti menindih pundak. Tapi harapan di atas dasar kasih Tuhan setia meneguhkan langkah.
Santo Agustinus menulis, “Hatiku tidak akan tenang sebelum aku tinggal di dalam damai Tuhan.”
Konteks hidup di dunia yang penuh ketidakpastian terlalu gampang menuntun manusia mengembara dalam ketersesatan.
Orang yang tinggal jauh dari Tuhan, hatinya diliputi kecemasan dan ketakutan. Mungkin ia memiliki segala-galanya. Tapi hidupnya terlampau jauh dari ketenangan.
Rumahnya berpagar besi dan tembok tinggi. Gerbang kediaman selalu dijaga petugas keamanan dua puluh empat jam.
Setiap sudut rumahnya diterangi aneka lampu. Hidupnya seolah dibingkai ketakutan. Kapan semua harta ini diambil? Harta identik dengan diri dan hidup. Kakinya seolah berdiri pada titik batas yang menggelisahkan jiwa.
Tuhan berkata bahwa orang yang tinggal di dalam damai Tuhan, hidupnya akan penuh sukacita dan kegembiraan. Kasih Allah itu terungkap sempurna di dalam kehadiran Yesus di tengah dunia.