Berita Lembata Hari Ini
Desa Pada di Lembata Terpilih Jadi Desa Pancasila di NTT
Dalam rencana, setiap tanggal 17 Mei akan diperingati sebagai Desa Pancasila dan Desa Sadar Kerukunan
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Desa Pada di Kecamatan Nubatukan terpilih sebagai Desa Pancasila untuk Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) berdasarkan surat keputusan Bupati Lembata tahun 2022.
Alasan mendasar sehingga Pada terpilih menjadi Desa Pancasila karena sebanyak 13 suku dan etnis dari berbagai daerah berdomisili di wilayah tersebut.
“Semua suku di Lembata ada di sini, dari luar NTT, luar negeri juga ada disini. Kita komplit sekali,” ungkap Kepala Desa Pada Karolus Kopong Payong saat launching Pada sebagai Desa Pancasila, Selasa, 17 Mei 2022 siang.
Selain itu Desa Pada juga dinobatkan sebagai Desa Sadar Kerukunan antar umat beragama sebab dari 144 desa di Lembata, hanya Pada yang punya beragam aliran kepercayaan yang dianut oleh penduduk desa itu.
Baca juga: Dua Penjabat Bupati Flotim dan Lembata Dilantik Bulan Ini
Dalam rencana, setiap tanggal 17 Mei akan diperingati sebagai Desa Pancasila dan Desa Sadar Kerukunan.
“Ada Katolik, Islam, Protestan, Hindu dan Budha, semua ada di sini dan kita hidup berdampingan,” ujarnya.
Ketua DPRD Lembata Piter Gero juga memberi pengakuan yang sama. Jika dibandingkan dengan desa lain, kata dia, Pada miliki banyak sekali kemajemukan dan itu sudah menyatu dari dulu.
Diakuinya, sejak 23 tahun Lembata otonomi, baru kali ini ada desa yang dinobatkan sebagai Desa Pancasila dan Desa Sadar Kerukunan. Hal ini tentu memberikan warna tersendiri sekaligus menjadi kekayaan masyarakat Pulau Lomblen.
Baca juga: Capaian Kapitasi Berbasis Kinerja Puskesmas di Lembata Harus Meningkat
“Ini satu-satunya desa di Lembata yang terpilih menjadi Desa Pancasila dan Desa Sadar Kerukunan umat beragama,” tandasnya.
Ketua Golkar Lembata ini berharap masyarakat Pada harus tetap menjaga keharmonisan dan menerapkan praktik hidup penuh toleransi antar sesama warga.
“Ideologi Pancasila sudah paripurna maka kita harus jadikan dia sebagai rumah bersama tanpa memandang perbedaan,” tambahnya.
Sementara itu Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday sendiri menaruh kepercayaan kepada penduduk desa Pada karena sudah merawat keberagaman masyarakatnya di tengah perubahan zaman yang semakin bebas dengan tetap menjaga kerukunan antar sesama pemeluk agama.
Baca juga: Komunitas Bonsai Lembata Mempercantik Taman Doa Pater Beeker Watuwawer
Bupati Thomas pun mengimbau agar spirit keberagaman yang menjadi dasar kerukunan antara sesama etnis dan suku yang berbeda itu selalu dipupuk dan bisa menjadi contoh bagi daerah lain di luar Lembata.
“Kami hanya tinggalkan Sare Dame, kiranya itu menjadi dasar agar kedepannya sesama warga disini bias menjaga kedamaian dan kerukunan untuk Lembata yang lebih baik,” tegas Thomas Ola.
Turut hadir dalam kegiatan launching Pada sebagai Desa Pancasila dan Desa Sadar Kerukunan itu Kapolres Lembata, Ketua Pengadilan Negeri Lembata, Kepala Kejaksaan, Para Pemimpin Agama, Pimpinan Forkopimda, para tokoh adat, pekerja seni Lembata dan masyarakat Desa Pada.(*)