Berita Flores Timur Hari Ini
Tujuh SMAK Regio Flores Bagian Timur Gelar Festival Keagamaan di Flores Timur
Sebanyak tujuh Sekolah Menegah Agama Katolik (SMAK) yang berada di wilayah Flores bagian timur, yakni Kabupaten Flores Timur
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda
POS-KUPANG.COM,LARANTUKA - Sebanyak tujuh Sekolah Menegah Agama Katolik (SMAK) yang berada di wilayah Flores bagian timur, yakni Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka dan Kabupaten Lembata menggelar festival keagamaan katolik yang terpusat di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, sejak Kamis 12 Mei 2022-Sabtu 14 Mei 2022.
Ketujuh peserta festival yakni SMAK St. Benediktus Palue, SMAK St. Petrus Kewapante, SMAK Sta. Maria Monte Carmelo Maumere, SMAK St. Fransiskus Asisi Larantuka, SMAK St. Mikhael Solor, SMAK Sta. Maria Imaculata Adonara dan SMAK St. Yakobus Rasul Lewoleba.
Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Flores Timur, Martinus Tupen Payon mengatakan festival keagamaan SMAK Regio Flores Bagian Timur dimaknai sebagai sesuatu pewartaan, bukan sekedar mencari kejuaraan.
"Juara yang sesungguhnya adalah ketika kita memberikan yang terbaik serta menjadikan festival ini sebagai pewartaan kepada masyarakat pada umumnya dan pewartaan kepada kita sendiri agar menjadi agen-agen pastoral masa depan demi bangsa dan gereja," ujarnya.
Baca juga: Liga 1: Pemain Persipura Hengkang, Ini Kata Yan Mandenas soal Pemain Terlalu Nafsu Godaan Klub
Uskup Larantuka, Mgr Frans Kopong Kung mengatakan festival itu sebagai momen membangkitkan rasa kebangsaan yang didasari oleh iman kepercayaan sebagai anak-anak Allah yang mendapat kesempurnaan khusus menjadi garam dan terang dunia.
"Terimakasih untuk MAN I Flotim atas partisipasi dalam kegiatan. Ini sebagai bentuk moderasi agama," katanya.
Sementara Panitia Penyelenggra Festival Keagamaan Regio Flores Bagian Timur, RD Emanuel Stefanus Buga Hurint, menjelaskan tujuan utama festival yaitu berusaha untuk membina dan membentuk pendidikan krakter peserta didik, serta menginternalisasikan pendidikan keagamaan yang sudah didapatkan di dalam ruang kelas dalam proses pembelajaran, dan juga untuk menggelorakan modesrasi beragama dalam bingkai tahun toleransi di 2022.
Selain itu, kegiatan ini juga untuk menjalin persaudaraan dan berupaya mempertahankan kearifan lokal di SMAK.
"Festival ini membawa siswa- siswi untuk mengaplikasikan bahan yang bersifat teoritis di kelas dan mengekspresikan dalam praktek-praktek yang berdampak pada pengembangan peserta didik," pungkasnya. (*)
