Perang Rusia Ukraina

Rusia Klaim Senjata Nuklirnya Bisa Hancurkan Anggota NATO dalam Setengah Jam, Bakal Perang Nuklir?

Rusia diyakini bisa menghancurkan anggota NATO dalam setengah jam jika perang nuklir terjadi.

Editor: Eflin Rote
Daily Express
Putin Perintahkan Nuklir Rusia Siaga Tinggi 

Vladimir Putin Disebut Siap Perang dengan NATO

Para pakar mengungkapkan bahwa sasaran utama Presiden Rusia Vladimir Putin bukanlah Ukraina.

Mereka mengungkapkan Putin telah bersiap untuk perang dengan NATO dan Amerika Serikat.

Putin pada Rabu (27/4/2022), mengancam akan melakukan serangan nuklir ke negara yang akan mengganggu serangan Rusia ke Ukraina.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menegaskan NATO yang menunjukkan sikap berperang dan bermusuhan dengan Rusia.

Para ahli menegaskan pejabat Rusia telah meningkatkan jumlah retorika yang mengancam sebagai cara untuk memicu ketakutan di sekutu NATO.

Beberapa ahli juga merasa ini adalah upaya untuk memenangkan hati dan pikiran publik Rusia.

“Selama ini propaganda domestik Rusia telah menekankan bahwa Rusia berperang bukan dengan Ukraina, tetapi dengan NATO dan Barat,” tutur Profesor Universitas Michigan, Yuri Zhukov kepada Newsweek.

“Di setiap kesuksesan militer Ukraina, dengan narasi ini, dikatakan ada pejabat NATO yang memberitahu Ukraina di mana, kapan dan siapa yang harus ditembak,” katanya.

Zhukov mengatakan pembingkaian ini memudahkan untuk menjelaskan kerugian militer kepada audiens domestik.

“Ini juga akan membantu meletakkan dasar politik untuk potensi mobilisasi penuh masa perang di Rusia, yang sejauh ini ragu-ragu untuk diumumkan rezim,” tuturnya.

“Dan ya, itu juga menciptaakan tekanan politik untuk menyerang target NATO, dimulai dengan jalur pasokan,” kata Zhurkov.

Sementara itu Direktur Demokrasi Inisiatif, Jonathan Kantz memiliki pendapat lainnya.

“Saya pikir dari sudut pandang Moskow, mereka ingin membangun bahwa semua ini dimulai oleh NATO dan Amerika Serikat,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa dirinya merasa Putin menjadikan NATO dan AS sebagai “setan” yang membuat semua ini terjadi.

“Dengan begitu, mereka bisa membenarkan aksi yang ia lakukan kepada masyarakat Rusia,” katanya.

 ( Kompastv )

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved