Berita NTT Hari Ini
PHRI NTT Sebut Tingkat Hunian Hotel di Kota Kupang Naik Hingga 70 Persen Selama Libur
Abed berharap peningkatan wisatawan itu sejalan dengan tetap menjaga kebersihan di tempat-tempat wisata.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTT melaporkan adanya kenaikan pada tingkat hunian hotel, khusus di Kota Kupang. Kenaikan itu seiring meredanya pandemi covid-19 yang diikuti pula pelonggaran aktivitas masyarakat.
Ketua BPD PHRI NTT, Juvenile Jodjana, Melalui, Humas PHRI NTT Michael Tamara, menyampaikan selama lebaran kemarin rata-rata tingkat hunian hotel di Kota Kupang 70 persen.
"Sudah jauh lebih bagus dibanding tahun lalu selama pandemi hanya di 40% an," kata dia, Minggu 8 Mei 2022.
Baca juga: ASN Di Nusa Tenggara Timur Wajib Masuk Kantor, Ini Penegasan Kepala BKD NTT
Momentum mudik yang diperbolehkan, menurutnya menjadi faktor penting mendorong kebangkitan ekonomi secara nasional. Dampaknya memang terasa hingga ke pelaku ekonomi, seperti penyedia jasa perhotelan termaksuk di NTT.
Harapanya agar sektor pariwisata pun mulai dibangkitkan agar perjalanan wisata diperluas sehingga geliat ekonomi dari sektor seperti itu bisa bertumbuh baik.
Sisi lain, penerapan protokol kesehatan juga tetap diberlakukan mesti sudah dalam musim new normal.
Sebelumnya, Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies ( Asita) atau Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Asosiasi, Abed Frans, dihubungi Minggu 8 Mei 2022 membenarkan itu.
Baca juga: Keluarga Tolak Autopsi Mayat Yang Ditemukan di Saluran Air Irigasi Tubaki Malaka
Dia mengaku, beberapa tempat wisata terkenal di NTT alami peningkatan kunjungan wisatawan.
"Ya, tentunya yang paling banyak dikunjungi adalah Labuan Bajo. Tetapi saat ini (apalagi ditambah dengan libur Lebaran beberapa hari ini) semua tempat wisata sedang ramai dikunjungi juga," kata dia.
Selain Labuan Bajo di Manggarai Barat dengan yang menyebut, adanya peningkatan kunjungan wisatawan ke daerah lain seperti daerah di Pulau Flores, Sumba, Rote dan di daratan Pulau Timor.
Pengikatan itu, kata dia, karena menurunnya angka covid-19. Apalagi, selama pandemi memang hampir semua tempat wisata ditutup dari semua kunjungan. Sehingga, saat ini, terjadi peningkatan signifikan kunjungan wisatawan ke tempat wisata.
Baca juga: Sarjana Asimilasi dan Edukasi Lapas Waikabubak Jadi Wahana Agro Wisata Sumba
Abed berharap peningkatan wisatawan itu sejalan dengan tetap menjaga kebersihan di tempat-tempat wisata.
Sebab, masalah kebersihan masih menjadi persoalan ketika selesainya kunjungan wisatawan dari daerah terkait. Kesadaran dari semua pihak menjadi penting mengurai masalah ini.
"Memang ini masalah klasik yang tidak habis-habisnya kita bahas. Kembali lagi kita mengharapkan kesadaran dari semua pihak, baik itu Pemerintah, pelaku usaha sektor pariwisata, wisatawan, dan masyarakat sekitar Destinasi. Kalau semua pihak itu betul-betul konsern terhadap kebersihan saya rasa masalah tersebut bisa diatasi," ujarnya. (*)