Kabar Artis
Cara Orangtua Veronica Tan Mendidik Anak Disorot, Mantan Istri Ahok Ungkap Fakta
Pantas ibunda Nicholas Sean, Veronica Tan kini jadi wanita pantang menyerah meski diceraikan Ahok.
POS-KUPANG.COM - Perceraian antara Veronica Tan dan Ahok memang sempat mengejutkan publik.
Veronica Tan diketahui diceraikan Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok usai beredar isu perselingkuhan.
Putrinya akhirnya diceraikan Ahok, terbongkar perlakuan orang tua Veronica Tan dalam mendidik anak.
Baca juga: Ahok BTP Unggah Foto Bareng Nakes, Sosok Ini Bocorkan Masa Lalu Suami Puput: Pak Ahok Balas Dong
Pantas ibunda Nicholas Sean, Veronica Tan kini jadi wanita pantang menyerah meski diceraikan Ahok.

Seperti diketahui, sosok Veronica Tan saat masih jadi istri Basuki Tjahaja Purnama memang kerap mendapat pujian dari pengguna media sosial atau warganet.
Veronica Tan kala itu dipuji-puji karena sifatnya yang dikenal kalem dan pantang menyerah.
Baca juga: Ogah Panggil Puput Nastiti Devi Mama, Nicholas Sean Beberkan Alasan Ahok BTP & Veronica Tan Cerai
Lihat saja di media sosial milik Veronica Tas, banyak warganet yang memberikan semangat dan pujian untuk istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu.
Apalagi saat ia harus melalui cobaan hidup yang amat berat, yaitu suaminya mendekam di penjara karena kasus penistaan agama.
Kebanyakan orang mungkin mengetahui tindak-tanduk Vero hanya lewat media televisi atau media sosial.
Baca juga: Ahok Diminta Turun Tangan, MAKI Bersurat ke Komut Agar Nicke Penuhi Panggilan Dewas KPK
Namun siapa sangka, ada sisi lain dari Veronica Tan yang bisa jadi membuat publik semakin kagum pada ibu tiga anak ini.
Dilansir dari wikipedia, Veronica Tan lahir di Medan, Sumatera Utara, Indonesia, 6 September 1977 (41 tahun).
Ia putri sulung dari tiga bersaudara.
Baca juga: Ahok Diminta Turun Tangan, MAKI Bersurat ke Komut Agar Nicke Penuhi Panggilan Dewas KPK
Kedua orangtuanya keturunan Tionghoa.
Ayahnya sosok yang penyabar, sementara ibunya memiliki sifat yang keras dan tegas terutama soal pendidikan.
Ibunya tak segan-segan memberi hukuman kepada anak-anak di saat nilai pelajaran sekolah kurang memuaskan.