Perang Rusia Ukraina
Rusia Ciptakan Kamp Konsentrasi di Kota Terkepung dan Hancur Mariupol, Simak Kata Presiden
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Rusia telah mendirikan kamp konsentrasi di kota yang terkepung dan hancur Mariupol.
POS-KUPANG.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Rusia telah mendirikan kamp konsentrasi di kota yang terkepung dan hancur Mariupol.
“Jika penjajah Rusia berhasil mewujudkan rencana mereka, setidaknya sebagian, mereka masih memiliki cukup artileri dan pesawat untuk menghancurkan seluruh Donbas," ujarnya.
"Sama seperti mereka menghancurkan Mariupol,'' katanya, lansir AP, Sabtu (3/4/2022)
“Kota, yang merupakan salah satu yang paling berkembang di kawasan itu, hanyalah sebuah kamp konsentrasi Rusia di tengah reruntuhan,” kata Zelenskyy.
Di Mariupol, sekitar 100.000 orang diyakini masih berada di kota dengan sedikit makanan, air atau obat-obatan.
Baca juga: Liga 1: Komposisi Pemain Persebaya di Liga 1 Musim Depan: Ada 8 Pemain BajulIjo Dipanggil Timnas?
Juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan organisasi itu sedang bernegosiasi dengan pihak berwenang di Moskow dan Kiev untuk menciptakan kondisi bagi perjalanan yang aman.
Ukraina telah menyalahkan kegagalan berbagai upaya evakuasi sebelumnya pada penembakan Rusia yang terus berlanjut.
Bagi mereka yang berada di pabrik baja, jaringan terowongan dan bunker bawah tanah yang luas telah memberikan keamanan dari serangan udara.
Tetapi situasinya menjadi lebih mengerikan setelah Rusia menjatuhkan penghancur bunker dan bom lainnya di pabrik baja Mariupol.
Terlepas dari intensitas pertempuran di timur, beberapa warga Ukraina mencoba untuk kembalike wilayah yang diperangi, bertentangan dengan arus hampir 5,5 juta orang yang telah meninggalkan negara itu sejak invasi Rusia.
“Semuanya ada, akar kami ada di sana,” kata seorang pria berusia 75 tahun yang berniat melintasi garis depan dari Zaporizhzhia bersama istrinya untuk mencapai rumahnya di Donetsk.
Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Terjebak di Bunker Ukraina Evakuasi 100 Warga Sipil Pabrik Baja Mariupol
“Bahkan orang-orang dari Mariupol ingin kembali," klaimnya.(*)
