Pasifik

Pakta Keamanan China dengan Kepulauan Solomon Tidak Mengejutkan Stella Robinson.

"Ada referensi yang dibuat oleh berbagai politisi Australia, selalu tentang keluarga Pasifik, lingkungan Pasifik, dan lainnya," katanya.

Editor: Agustinus Sape
ABC.NET.AU
Stella Robinson telah menyuarakan keprihatinan tentang perubahan iklim di Pasifik selama beberapa tahun. Dalam gambar (ketiga dari kiri), Stella Robinson berdemonstrasi di COP23 di Jerman pada tahun 2017. 

Apakah Pakta Keamanan China dengan Kepulauan Solomon Benar-benar Penting bagi Pemilih Kepulauan Pasifik Australia?

POS-KUPANG.COM - Warga Australia kelahiran Papua Nugini, yang tinggal di Brisbane, mengatakan Pakta keamanan China dengan Kepulauan Solomon merupakan tanda bahwa Australia telah menerima Pasifik begitu saja.

"Ada referensi yang dibuat oleh berbagai politisi Australia, selalu tentang keluarga Pasifik, lingkungan Pasifik, dan lainnya," katanya.

"Tetapi ketika menyangkut masalah yang menjadi perhatian kami, suara kami tidak terdengar," kata Stella Robinson.

Robinson mengatakan penanganan hubungan pemerintah Australia dengan Pasifik akan mempengaruhi bagaimana dia memilih dalam pemilihan federal Australia yang akan datang.

"Bagi saya, ini akan menjadi tentang platform dan agenda kandidat individu yang akan mewakili suara Pasifik kami," katanya kepada ABC.

Perubahan iklim adalah prioritas utamanya.

"Ini bukan lagi tentang hak asasi manusia dan yang lainnya. Ini tentang kelangsungan hidup," katanya.

"Cara dunia berjalan saat ini, begitu banyak orang kita akan kehilangan rumah mereka."

Ini adalah pemandangan yang dibagikan oleh penduduk Melbourne, Salome Swan.

Warga Australia kelahiran Fiji itu mengatakan dia kecewa karena politisi Australia tidak berbuat lebih banyak untuk menghentikan kesepakatan antara China dan Kepulauan Solomon agar tidak berlanjut.

"Sekarang mereka semua berebut untuk melakukan sesuatu dan itu agak terlambat. Mereka tertidur ketika sesuatu terjadi tepat di bawah hidung mereka," kata Swan.

Salome Swan (kanan) kecewa dengan kedua belah pihak, mengatakan bahwa mereka tampaknya
Salome Swan (kanan) kecewa dengan kedua belah pihak, mengatakan bahwa mereka tampaknya "tertidur" karena masalah utama Pasifik memburuk. (ABC.net.au)

Kesepakatan keamanan nasional yang luas ditandatangani awal bulan ini, sekitar enam bulan setelah kerusuhan kekerasan yang menargetkan Parlemen dan bisnis China pecah di Kepulauan Solomon pada November tahun lalu.

Beijing menepis spekulasi bahwa pihaknya berencana membangun pangkalan militer di Kepulauan Solomon, sesuatu yang pemerintah Australia gambarkan sebagai "garis merah" yang tidak boleh dilintasi.

Swan yakin Australia dapat memperbaiki hubungannya dengan Pasifik dengan menanggapi keprihatinan serius kawasan itu tentang pemanasan global.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved