Berita Flores Timur Hari Ini

Ritual Pau Ama Kaka, Pemberian Makan Leluhur oleh Masyarakat Adat Demon Pagong 

ritual Pau Ama Kaka berarti pemberian makan kepada leluhur yang dipercayai sebagai penjaga, pelindung dan merawat kehidupan mereka. 

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA 
Tokoh adat Lewo Muda, Frans Doa Kedang saat melakukan ritual Pao Kaka Ama di depan anggota DPR RI, Julie Laiskodat setelah melakukan penanaman anakan kelor 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Masyarakat adat di wilayah kecamatan Demon Pagong memiliki banyak sekali potensi budaya dan tradisi unik sebelum dan sesudah musim tanam. Salah satunya adalah ritual Pau Ama Kaka setelah melakukan penanaman. 

Ritual ini pun dilakukan usai anggota DPR RI, Julie Laiskodat melakukan penanaman 1000 anakan kelor di Desa Lewo Muda, Kecamatan Demon Pagong, Jumat 29 April 2022. 

Tokoh adat Lewo Muda, Frans Doa Kedang mengatakan ritual Pau Kaka Ama itu wajib digelar setiap tahun seperti saat membuka kebun, musim tanam, sesudah tanam (buka peti), panen dan perbaikan korke atau rumah adat suku. 

"Setiap tahun selalu digelar dengan korban darah binatang," ungkapnya. 

Baca juga: Kuliah Umum Pemain Bali United dan Bhayangkara FC di PJKR UKAW Kupang

Ia menjelaskan, ritual Pau Ama Kaka berarti pemberian makan kepada leluhur yang dipercayai sebagai penjaga, pelindung dan merawat kehidupan mereka. 

Ritual itu juga, kata dia, sebagai simbol penghormatan kepada leluhur, bahwa sebelum hasil panen itu dikonsumsi, wajib hukumnya, dimakan dahulu oleh leluhur. 

"Kita percaya, disaat kita melakukan sesuatu, leluhur atau nenek moyang selalu hadir. Kita panggil mereka (leluhur) dan memberi mereka makan. Jika sudah diberi makan, maka segala usaha pertanian akan berhasil," tandasnya. (*) 
 

Berita Flores Timur Hari Ini

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved