Perang Rusia Ukraina

Ancaman Mengerikan untuk Rusia atas Serangan ke Ukraina, Ini Penegasan Presiden AS Joe Biden

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan Rusia akan membayar mahal perbuatannya atas serangan ke Ukraina.

Editor: Ferry Ndoen
AL DRAGO/REUTERS
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sebelumnya berhenti menggunakan kata 'genosida' untuk menggambarkan serangan Rusia di Ukraina, alih-alih menuduh pasukan Rusia melakukan 'kejahatan perang' 

POS-KUPANG.COM - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan Rusia akan membayar mahal perbuatannya atas serangan ke Ukraina.

Disebutkan Joe Biden, sanksi untuk Rusia bukan dengan mencopot langsung presidennya, Vladimir Putin, tapi yang lebih pedih dari itu.

Menurut Joe Biden, mencopot Vladimir Putin bukan sanksi alternatif yang bisa ditemput saat ini.

Adapun sanksi yang pantas untuk Rusia dijelaskan Joe Biden, adalah sanksi ekonomi dan politik.

"Tidak ada sanksi yang langsung, ini tidak seperti anda dapat memberikan sanksi kepada seseorang dan mengatakan bahwa 'anda tidak lagi dapat menjadi Presiden Rusia'. Tapi saya pikir sanksi ini, saya tahu sanksi ini adalah sanksi yang paling luas dalam sejarah, dan sanksi ekonomi serta sanksi politik," jelas Biden.

Sanksi tersebut harus kompak dilakukan negara-negara di seluruh dunia.

Dalam hal ini, Joe Biden mengibaratkan seperti Perang Dunia melawan Rusia.

Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina, Penyakit Mengancam Warga, Polio hingga Krisis Kesehatan

Ada dua pilihan disebutkan Joe Biden, memulai “Perang Dunia Ketiga” atau berperang dengan Rusia 'secara fisik'.

“Pastikan bahwa negara yang bertindak sangat bertentangan dengan hukum internasional ini, akhirnya membayar harga karena telah melakukan invasi," kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Biden kemudian menekankan, 'tujuannya sejak awal' adalah untuk menjaga NATO dan Uni Eropa (UE) 'pada halaman yang sama'.

"Karena satu hal yang menurut saya bisa dilakukan oleh Putin adalah memecah NATO, menciptakan celah besar untuk ia lewati. Dan itu tidak akan terjadi jika anda membulatkan suara yang lengkap. Dan Rusia akan membayar harga yang serius untuk jangka pendek dan jangka panjang ini, terutama jangka panjang," tegas Biden.

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (27/2/2022), jika AS dengan sekutu Eropa dan Asia nya membangun kemitraan keamanan yang berkembang antara NATO, Finlandia serta Swedia, maka Putin 'akan menghasilkan efek sebaliknya dari yang ia inginkan'.

"Yang saya tahu adalah bahwa kita harus tetap berada di jalur dengan sekutu kita yang lain. Dan sementara itu, kita memasok persenjataan pertahanan dan bantuan ekonomi ke Ukraina," papar Biden.

Perlu diketahui, Rusia memulai operasi militer di Ukraina pada Kamis lalu, bersama dengan sekutunya, Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) yang bertujuan untuk melakukan 'demiliterisasi dan denazifikasi' Ukraina.

Baca juga: Pekerja Indonesia Saat Perang Rusia vs Ukraina: Mencekam Sembunyi dalam Bunker, Begini Kondisinya

"Tujuan dari operasi ini adalah untuk melindungi orang-orang yang selama 8 tahun terakhir telah menghadapi penghinaan dan genosida yang dilakukan oleh rezim Ukraina," kata Putin.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved