Ramadan 2022

Amalan yang Bisa Dilakukan Wanita Haid atau Nifas untuk Mendapat Malam Lailatul Qadar

Amalan bagi Wanita Haid atau Nifas untuk Menghidupkan Malam Lailatul Qadar

Editor: Eflin Rote
www.soundvision.com
Amalan yang dapat dilakukan muslim untuk menyambut malam Lailatul Qadar meski sedang haid atau nifas. 

POS-KUPANG.COM - Merasa tak beruntung di 10 hari terakhir Ramadhan 2022 lantaran haid atau nifas?

Berikut amalan-amalan yang dapat dilakukan oleh seorang muslimah untuk mendapat malam lailatul qadar.

Tetap bisa meraih kebaikan-kebaikan demi meraih malam seribu bulan.

Baca juga: Tingkatkan Ibadah, Simak Contoh Kultum Singkat Hari ke-24 Ramadan : Merindukan Surga

Banyak orang berlomba-lomba untuk meraih malam kemuliaan lailatul qadar.

Beragam ibadah dilakukan, mulai dari beritikaf, membaca al quran, memperbanyak sholat sunnah hingga berdzikir.

Bulan Ramadhan menjadi bulan yang mulia karena adanya peristiwa turunnya Al-Quran, yang disebut malam qadar atau Lailatul Qadar.

Baca juga: Ingat Doa Kamilin, Dibaca Usai Shalat Tarawih di Bulan Ramadan dalam Bahasa Arab, Latin & Terjemahan

Dalam buku Panduan Ramadhan terbitan Pustaka Muslim dijelaskan, dalam berbagai riwayat hadist, Lailatul Qadar disebutkan terjadi di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

Umat muslim dianjurkan untuk menghidupkan malam qadar dengan memperbanyak ibadah.

Dalam sebuah riwayat, Aisyah menceritakan Rasulullah sangat bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.

Baca juga: Bolong Puasa Ramadan, Wajib Bayar Fidyah? Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjima’), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).

Yang dimaksudkan dengan menghidupkan Lailatul Qadar adalah menghidupkan mayoritas malam dengan ibadah dan tidak mesti seluruh malam.

Namun, untuk seorang wanita yang sedang mengalami haid, bagaimana cara menghidupkan malam Lailatul Qadarnya?

Baca juga: Bacaan Niat Puasa dan Doa Berbuka Puasa Ramadan dengan Arab, Latin & Artinya Disertai Rukun Puasa

Wanita yang sedang haid, nifas, dan musafir tetap bisa menghidupkan malam qadar.

Namun karena wanita haidh dan nifas tidak boleh melaksanakan shalat ketika kondisi seperti itu, maka dia boleh melakukan amalan ketaatan lainnya.

Wakil Sekretaris Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Miftahulhaq, M.S.I mengatakan, seseorang yang tidak berpuasa karena kondisi yang dibolehkan oleh syariat tetap mendapatkan hak yang sama untuk bisa menghidupkan malam qadar.

Baca juga: Keutamaan Sholat Tarawih Malam ke 25 Ramadan hingga Akhir Bulan Puasa : Allah Hilangkan Siksa Kubur

Wanita yang haidh dapat membaca Al Qur’an tanpa menyentuh mushaf, selain itu juga bisa memperbanyak dzikir, memperbanyak istigfar dan mengucap doa.

"Orang-orang yang tidak berpuasa karena memang kondisi yang dibolehkan oleh syariat dia mendapatkan hak yang sama, selama dalam aktivitas kesehariannya dia tetap terus mendekatkan diri kepada Allah," kata Miftah saat berbincang di acara Oase Tribunnews.com.

"Bagi wanita haid, memang persoalan membaca al quran masih ada perdebatan mengenai boleh tidaknya, tapi kan kalau berdzikir tidak. Berdizkir, istighfar, tasbih membaca doa itu kan tidak ada larangan," terangnya.

Baca juga: 5 Amalan yang Dianjurkan di 10 Malam Terakhir Ramadan saat Datangnya Lailatul Qadar

Sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa pada Lailatul Qadar, lebih-lebih doa yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana terdapat dalam hadits dari Aisyah.

Beliau, Radhiyallahu ‘anha berkata: "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mengetahui suatu malam adalah Lailatul Qadar. Apa yang mesti aku ucapkan saat itu?” Beliau menjawab,

”Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).”

Kapan waktu Lailatul Qadar ini?

Miftah menerangkan, malam Lailatul Qadar merupakan rahasia dari Allah dan merupakan hak prerogatif-Nya.

"Kapan datangnya ini sejatinya rahasia Allah, kita tidak pernah mengetahui kapan Allah akan menjadikan malam itu sebagai malam Lailatul Qadar," ujar Miftah.

Berdasar referensi hadits yang ada, disebutkan bahwa Lailatul Qadar terjadi di malam-malam 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

"Rasulullah pun memerintahkan untuk carilah atau intailah keberkahan di 10 hari malam terakhir di bulan Ramadhan," terang Miftah.

Meski begitu, ada pula pendapat lain yang menyebutkan lebih spesifik tentang terkait tanggal Lailatul Qadar.

"Tapi ada juga yang mengatakan bahwa Lailatul Qadar itu datangnya di tanggal-tanggal khusus, ada tanggal 21, tanggal 23, tanggal 25 Ramadhan, itu juga ada pendapat seperti itu dari Ibnu Abbas yang diriwatkan dari hadits Imam Bukhari," kata dia.

"Tapi juga ada yang mengatakan bahwa sejatinya malam Lailatul Qadar itu datang sejak awal bulan Ramadhan," imbuhnya.

Secara tanda-tanda, kata Miftah, sangat sulit untuk mendeskripsikan bagaimana tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar, meski memang ada riwayat yang menyebut soal tanda-tanda Lailatul Qadar ini.

"Ini tidak bisa seperti melihat barang secara kasat mata karena ini sesuatu yang ghaib yang Allah anugerahkan kepada kita semua," jelasnya.

Referensi terkait tanda-tanda Lailatul Qadar ini di antaranya hadist dari Imam Ahmad, bahwa:

"Dan tanda-tanda lailatul qodar adalah cuaca dalam kondisi bersih cemerlang seakan ada bulan purnama tenang tidak dingin dan tidak panas."

Namun demikian, kata Miftah, hal itu tidak bisa dijadikan indikator secara pasti karena mamang kapan Lailatul Qadar merupakan rahasia Allah.

"Itu salah satu saja, dan ini tidak bisa dijadikan indikator pasti, semua itu menjadi rahasia Allah," kata Miftah yang juga merupakan Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.

Ia mengingatkan, motivasi ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan hendaknya dilakukan untuk mendorong agar berproses lebih lebih baik dalam beribadah.

"Luruskan niatnya, bersihkan hati kita, fokus ibadah kita, itu yang menjadi penting. Jangan sampai kemudian kita terbuai hanya mencari 1000 bulan sehingga kemudian kita abai dengan yang lain itu tidak boleh."

"Kita harus tetap fokus pada prosesnya bahwa nanti dapat 1000 bulan atau tidak itu kita serahkan semua pada Allah," jelas Miftah.

Artikel Ramadan 2022 Lainnya

(Tribunnews.com/Tio)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Amalan bagi Wanita Haid atau Nifas untuk Menghidupkan Malam Lailatul Qadar

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved