KTT G20

Jokowi Dilema, Negara Barat Ancam Lakukan Walk-Out Jika Rusia Tetap Diundang ke KTT G20 di Indonesia

Kehadiran Persiden Rusia , Vladimir Putin dalam dalam acara tahunan itu akan membuat negara-negara memboikot

Editor: Alfred Dama
via Kontan.co.id
Ilustrasi Pertemuan 'Trade, Industry, and Investment Working Group (TIIWG) G20 di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Rabu (30/3/2022). 

POS KUPANG.COM -- Perang Rusia dan Ukraina membuat posisi Indonesia dalam posisi dilematis dalam KTT G20

Kehadiran Persiden Rusia , Vladimir Putin dalam dalam acara tahunan itu akan membuat negara-negara memboikot

Menolak kehairan Vladimir Putin pun akan membuat masalah bagi Indonesia dengan Rusia

Hal itu membuat Presiden Joko widodo alias Jokowi dalam posisi dilema

Kelompok negara Barat dikabarkan siap menggelar aksi walk-out terkoordinasi dari KTT G20 sebagai respons atas diundangnya Rusia ke dalam pertemuan tersebut.

Baca juga: Profil Maudy Ayunda, Jubir G20 yang Tuai Kritikan hingga Jadi Sorotan Media Asing

Sejumlah negara Barat memang menolak kehadiran Rusia atas dasar invasinya terhadap Ukraina.

Sayangnya, sikap mereka berbeda dengan sebagian negara lain, termasuk Indonesia yang menjadi pemimpin G20 untuk tahun ini.

Pejabat pemerintahan Jerman mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya akan mengirimkan pesan protes selama pertemuan, bahkan setelah pertemuan, kepada Rusia.

"Selama dan setelah pertemuan kami pasti akan mengirimkan pesan yang kuat dan kami tidak akan sendirian dalam melakukannya," ungkapnya secara anonim.

Baca juga: Bertemu Dubes Tiongkok, Menko Airlangga Sambut Baik Dukungan Dalam Presidensi G20

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen berencana untuk menghindari sesi G20 yang diikuti oleh pejabat Rusia di sela-sela pertemuan IMF dan Bank Dunia.

Namun, Yellen akan menghadiri sesi pembukaan tentang perang Ukraina terlepas dari partisipasi Rusia, kata seorang pejabat Departemen Keuangan AS.

Baca Juga: AS: Rusia Harus Dikeluarkan dari Ekonomi Utama G20!

Sementara itu, Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak juga tidak akan menghadiri sesi G20 tertentu.

Baca juga: AS Bersikukuh Rusia Keluar dari G20, Ancam Tak Ikut Agenda di Indonesia, Begini Respon Menlu Retno

Pejabat Kementerian Keuangan Prancis mengharapkan beberapa menteri dari negara-negara G7 untuk meninggalkan kursi mereka ketika utusan Rusia mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

Perpecahan mengancam ekonomi global
Perpecahan di G20 terus meluas selama perang di Ukraina berlangsung. Kondisi ini membuat masa depan G20 sebagai forum kebijakan ekonomi utama dunia mulai kabur.

Fakta bahwa beberapa negara G20 telah memilih untuk tidak mengikuti sanksi Barat terhadap Rusia menjadi salah satu tantangan bagi kelompok negara dengan ekonomi terkuat ini.

Menjelang KTT G20 di Indonesia pada November mendatang, seorang pejabat tinggi IMF memperingatkan risiko pecahnya ekonomi global.

"Satu skenario adalah di mana kita telah membagi blok yang tidak banyak berdagang satu sama lain, yang memiliki standar berbeda, dan itu akan menjadi bencana bagi ekonomi global," kata kepala ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas.

Pada kesempatan terpisah, IMF juga telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global senilai hampir satu poin persentase penuh. IMF menilai perang Ukraina-Rusia sanggup mendorong inflasi hebat yang berbahaya bagi banyak negara.*

Artikel lain terkait Perang Rusia Ukraina

Artikel lain KTT G20

Baca berita lain KLIK di Pos Kupang.com

Sebagian artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id berjudul: Negara Barat Ancam Lakukan Walk-Out Jika Rusia Tetap Diundang ke KTT G20 

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved