Berita NTT Hari Ini
Nelayan di Belu Dilaporkan Hilang di Perairan Atapupu
Seorang nelayan di Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Dionisio De Araujo (57) dilaporkan hilang di perairan Atapupu, sejak Minggu
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas
POS KUPANG. COM, ATAMBUA - Seorang nelayan di Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Dionisio De Araujo (57) dilaporkan hilang di perairan Atapupu, sejak Minggu 17 April 2022.
Dionisio dikabar hilang bersama perahunya setelah hujan badai yang terjadi sekitar pukul 15.00 Wita atau jam 03.00 sore.
Kepala Desa Jenilu, Daniel Robert V. Novak saat dikonfirmasi Pos Kupang. Com, Selasa 19 April 2022 membenarkan peristiwa tersebut.
"Iya benar hilang dari hari Minggu sore sampai saat ini belum ditemukan", kata Robert, sapaan Kades Jenilu.
Robert menjelaskan, korban Dionisio keluar dari rumahnya pukul 13.00 Wita menuju ke tempat tambatan perahunya di kelapa dua yang berjarak kurang lebih 1 kilometer dari rumahnya.
Saat melaut, korban mengunakan perahu ketinting (perahu kayu) kapasitas 10 PK. Kemudian, empat nelayan lain juga menggunakan perahu masing-masing pergi melaut bersama-sama. Mereka bersama-sama menuju ke titik rompong yang jaraknya 15-17 mil dari bibir pantai.
Baca juga: Cari Korban Hilang di Laut Pantar - Tim Gabungan Sisir Perairan Pulau Pura
"Mereka ke rompong tempat mancing. Keberadaan rompong itu kalau dalam keadaan tedu, tidak ada arus berarti jaraknya 10 mil dari pantai, tapi kalau ada arus yang pukulnya ke barat maka keberadaan titik rompong itu jatuh pada 15 sampai 17 mil", jelasnya.
Lanjut Robert, ketika mereka berlima dengan perahu masing- masing berada di titik rompong
dalam posisi saling berkeliling, ada arus yang mana angin timor pukul ke barat. Sekitar jam 03.00 sore, tiba tiba terjadi hujan badai selama kurang lebih satu sampai satu setengah jam lalu mereka bertahan sambil menunggu badai redah.
Setelah hujan badai redah, mereka saling mencari, ternyata perahu milik Dionisio De Araujo hilang. Lalu mereka berempat berupaya mencari namun sampai dengan pagi hari tidak ditemukan.
"Setelah badai redah mereka saling mencari, ternyata satu perahu hilang, perahu milik Dionisio De Araujo. Mereka lalukan pencarian sampai pagi dan sampai sekarang belum ditemukan", terangnya.
Ditanya mengenai upaya pencarian selanjutnya, Kades Robert mengatakan, sejak kejadian itu, masyarakat nelayan menggunakan 30 perahu melakukan pencarian ditambah dengan anggota Pol Air, basarnas, TNI angkatan laut dan instansi terkait.
Tambah Kades, sejak kemarin Basarnas sudah melakukan pencarian dari Kupang melewati pulai Sebatik dan baru tiba di Pelabuhan Atapupu, Selasa 19 April 2022 sekitar pukul 11.30 Wita.
"Kita masyarakat pakai 30 perahu melakukan mencari ditambah Pol air, Basarnas dari Kupang lakukan pencarian dari kupang lewati pulau Sebatik dan mereka barusan tiba di pelabuhan Atapupu dan hasilnya masih nihil. Kita akan terus lakukan pencarian bersama instansi terkait", ungkapnya.
Kata Daniel, keluarga dan juga masyarakat Desa Jenilu mengharapkan korban masih hidup dan masih dengan perahunya. Karena perahu milik korban itu masih kondisi layak pakai.
"Dia pakai perahu kayu, mesinnya ketinting 10 PK. Kondisi perahu kalau kita lihat masih baik sehingga harapan kita dia masih dengan perahunya", pintanya. (jen).
BalasTeruskan