Berita Nasional

Gegara Sembunyi di Balik Bebatuan, KKB Papua Sulit Dideteksi Tapi dengan Cara Ini TNI Melumpuhkannya

Gerombolan pengacau keamanan di Papua, sesungguhnya bukan pemain baru dalam gerakan separatis di daerah itu. Kelompok itu telah beraksi sejak lama.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
Ilustrasi- Tempat ini ditengarai sebagai ladang uang KKB Papua. Dari tempat ini mereka mendulan emas untuk dijual guna memenuhi kebutuhan perjuangan. 

POS-KUPANG.COM - Gerombolan pengacau keamanan di Papua, sesungguhnya bukan pemain baru dalam gerakan separatis di daerah itu.

Kelompok kriminal bersenjata tersebut telah lama beraksi untuk mewujudkan tujuannya lepas dari Indonesia dan menjadi negara merdeka.

Tapi kelompok tersebut mungkin lupa, bahwa hingga daerah itu menjadi bagian dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), bukan sebuah cerita biasa.

Kisah itu teramat panjang hingga akhirnya Papua menjelma menjadi wilayah kesatuan Republik Indonesia puluhan tahun yang lalu.

Pertanyaannya, apakah kelompok kriminal bersenjata tersebut mau membuka kisah historis tersebut?

Jawabannya adalah tidak mungkin. Buktinya, hingga kini mereka terus melancarkan aksinya tanpa mempedulikan berapa banyak nyawa yang telah melayang.

Seturut kisah itulah, kini terkuak kisah baru tentang bagaimana perjuangan KKB dalam membiayai aksinya sambil berusaha merenda hidup.

Meski siang malam mereka hidup di tengah hutan, jauh dari hingar bingar keramaian, bukan berarti mereka bisa tidur pulas.

Baca juga: Gerilyawan KKB Papua Hadang Prajurit TNI di Tepi Sungai, Usai Menembak Lalu Sembunyi di Balik Lubang

Mereka justeru bekerja lebih keras mengumpulkan uang untuk membiayai kebutuhan hidup, maupun untuk mendanai perjuangannya.

Sebuah video yang beredar di media sosial, memperlihatkan sisi lain KKB Papua ketika menggarap ladang uang yang menjadi sandaran perjuangannya.

Terbetik kabar, bahwa KKB Papua punya ladang uang di tengah hutan.

Ladang uang itu berupa lokasi penambangan emas yang didulang secara liar.

Di tempat pendulangan itulah mereka mengumpulkan sedikit demi sedikit emas untuk selanjutnya dijual guna mendapatkan dana.

Lokasi tersebut teridentifikasi berada di bawah kaki gunung berbatu.

Yang terlihat di tempat itu hanyalah hamparan bebatuan yang membentang luas. Ibarat padang batu, itulah lokasi yang satu ini.

Lantaran bentangan ladang batu itu demikian luas, sehingga aparat TNI Polri kesulitan melacak keberadaan kelompok kriminal bersenjata itu.

lokasi yang jadi ladang uang kkb papua
Ilustrasi - KKB Papua punya ladang uang. Benarkah?

Jangankan menggunakan pesawat mata-mata alias drone, memantau dengan media lainya pun bukan hal yang mudah.

Akan tetapi, bukan TNI Polri namanya, kalau tak punya keahlian untuk membongkar rahasia di balik bebatuan tersebut.

Baca juga: Usai Rampas Senjata TNI, KKB Papua Bakar 2 Warga & Lukai 4 Brimob Saat Baku Tembak di Pinggir Jalan

Alhasil, tatkala aparat yang ditugaskan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa itu terbilang lelah melakukan pengintaian, tiba-tiba di kejauhan terlihat sebuah mobil melintas perlahan di tengah ladang batu tersebut.

Ironisnya, mobil tersebut melaju tanpa ada hambatan sedikit pun. Padahal posisi kendaraan tersebut berada di tengah-tengah markas para pengacau.

Tapi dari fakta tersebut, TNI kemudian menemukan cara untuk membongkar keberadaan kelompok kriminal bersenjata yang bersembunyi di tempat tersebut.

Caranya, adalah meminta sesama aparat keamanan untuk menahan kendaraan tersebut bila telah berada di titik aman.

Perintah itu pun dilaksanakan. Alhasil, sopir berikut kendaraannya ditahan untuk kepentingan interogasi.

Sementara beberapa drum kosong yang ada di atas mobil itu pun diambil alih TNI untuk kepentingan pelumpuhan KKB.

Setelah tiba waktunya kendaraan itu balik pulang ke lokasi ladang berbatu, pada saat itu pula personel TNI Polri ambil alih kendaraan tersebut.

Kendaraan itu melaju dalam perintah TNI Polri hingga akhirnya tiba di lokasi yang dituju.

Sewaktu kendaraan itu hendak memasuki zona merah, kesiagaan TNI Polri ditingkatkan.

Dan, tatkala telah berada di tengah ladang berbatu, beberapa prajurit meloncat turun dari kendaraan dan langsung beraksi.

Baca juga: Dua Tukang Ojek Ditembak KKB Papua, Jubir OPM Tuduh Korban Anggota Intelijen TNI Polri

Para prajurit TNI melumpuhkan KKB di tempat itu. Apalagi kelompok separatis itu tak menyangka akan hadirnya tamu tak di undang tersebut.

Sesaat setelah aksi cekatan itu, kendaraan pun melaju lagi menuju puncak bukit, tempat para pimpinan KKB berada.

KKB Papua saat menyisir KKB di Papua
Prajurit TNI saat menyisir KKB di tengah hutan Papua.

Di tempat ini pula para prajurit kembali menorehkan kisah cemerlang. Hanya dengan satu dua gerakan, pimpinan KKB jatuh memeluk bumi.

Dari video yang viral di media sosoal tersebut, tak diketahui di mana lokasi itu berada.

Tak diketahui pula kapan para prajurit TNI Polri tersebut berhasil menorehkan kisah pelumpuhan KKB tersebut.

Namun dari video tersebut terungkap kisah bahwa ada seribu satu siasat TNI Polri dalam melumpuhkan KKB tanpa mengorbankan warga sipil.

Di mata TNI Polri, warga sipil merupakan kalangan yang harus dijaga, dilindungi dan diayoni. Bukan sebaliknya seperti yang dilakukan KKB Papua selama ini.

Apalagi publik pun tahu kalau selama ini KKB Papua sering melampiaskan amarahnya ke warga tak berdosa, manakala anggotanya tewas meregang nyawa atas tindakan tegas TNI Polri.

Baca juga: Pesawat Mata-Mata TNI Temukan Lokasi Persembunyian KKB Papua, Pepohonan Dibabat Untuk Bangun Markas

Bahkan kepada warga yang tak berdaya sekali pun KKB Papua tak memberi ampun. Mereka menembaknya secara membabibuta hanya karena saking marahnya kepada TNI Polri yang dinilai menghambat gerak perjuangan mereka.

Akan halnya kasus penembakan terhadap dua tukang ojek baru-baru ini. Kedua korban itu dihabisi sebagai tindakan pembalasan atas terbunuhnya Ali Teu Kogoya di tangan TNI Polri.

Padahal jika TNI tak mengambil tindakan tegas itu, maka mereka akan menjadi korban atas kebiadapan Ali Teu Kogoya, salah satu sosok andalan KKB selama ini.

Saat itu, Ali Teu Kogoya yang diketahui berasal dari kelompok KKB Numbuk Telenggen kepergok sedang memata-matai pos pengamanan di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Ketika hendak diringkus, yang bersangkutan malah berusaha untuk melakukan perlawanan.

Apalagi saat disergap, Ali Teu Kogoya membawa sebuah senjata api jenis pistol genggam kaliber 45.

Dalam situasi yang sulit itulah, TNI Polri mengambil tindakan tegas terukur. Ali Teu Kogoya ditembak di TKP tempat ia berada.

Saat itu juga, TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Damai Certenz mengamankan sejumlah barang bukti berupa pistol genggam kaliber 45, handphone dan sebuah tas.

Jenazah Ali Teu Kogoya selanjutnya diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Baca juga: Tiru Suara Burung Jadi Aba-Aba Serang TNI, KKB Papua Malah Lari Saat Dengar Bunyi Tembakan Balasan

Medan Papua nan berat
Medan Papua yang berat. Kondisi inilah yang dimanfaatkan KKB melancarkan aksi kriminalnya.

Pasca kejadian tersebut, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri pun langsung mewanti-wanti akan ada tindakan balas dendam dari KKB.

Kekhawatiran Kapolda Papua itu ternyata benar-benar terbukti. Hanya berselang satu dua hari kemudian, KKB melancarkan aksinya.

Salah satu aksi yang lakukan oleh KKB di Papua, adalah menembak mati dua tukang ojek.

Untuk diketahui, KKB Papua tak hanya mendapatkan dana dari hasil pendulangan emas yang dilakukan pada lokasi yang tak teridentifikasi itu.

Mereka juga memiliki pundi-pundi uang dari tindakan kasar dan ancamannya kepada kalangan yang ditengarai memiliki uang.

Sementara senjata yang dimiliki KKB Papua, selain dengan membeli secara ilegal, mereka juga mendapatkannya dengan cara merampasnya dari TNI Polri.

Sementara dalam beberapa waktu terakhir, salah satu panglima KKB yang paling ditakuti, yakni Egianus Kogoya melaporkan TNI Polri ke PBB dan Amerika Serikat.

Laporan Egianus Kogoya tersebut, disampaikan melalui Juru Bicara OPM (Operasi Papua Merdeka), Sebby Sambom.

Dalam laporannya, Egianus Kogoya menuding TNI Polri telah melakukan penyerangan ke markas KKB di Kabupaten Nduga.

Baca juga: Terjebak Siasat TNI, Penembak Jitu KKB Papua Tewas Tertembak, Sang Sniper Itu Ditembak Saat Menembak

Dari serangan tersebut, markas KKB porak poranda. Demikian juga rumah penduduk yang ada di sekitar markas tersebut.

Laporan Egianus Kogoya tersebut hanya berselang satu dua hari setelah dirinya teridentifikasi melakukan penembakan ke arah pos marinir di Papua.

Dalam insiden tersebut, dua marinir meninggal dunia. Salah satu korban gugur di lokasi kejadian, sementara seorangnya lagi, yakni putra NTT menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit. (frans krowin)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved