Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 17 April 2022, Kebangkitan Kristus: Pusat dan Kunci Sukacita Iman

Realitas Kebangkitan Kristus mengkonfirmasi apa yang tertulis dalam Kitab Suci, “Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RD. Dr. Florens Maxi Un Bria 

Renungan Harian Katolik, Minggu Paskah 17 April 2022, Kebangkitan Kristus: Pusat dan Kunci Sukacita Iman (Yoh 20 :1-9)

Oleh: RD. Dr. Maxi Un Bria

SELAMAT PESTA PASKAH.

Kegembiraan, harapan dan sukacita para murid terpusat pada Kebangkitan Kristus. Realitas Kebangkitan Kristus mengkonfirmasi apa yang telah tertulis dalam Kitab Suci bahwasannya “Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga” ( Lukas 24:46).

Tampaknya tidak semua murid memahami isi Kitab Suci bahwa Yesus harus bangkit, namun bertolak dari fakta yang dijumpai dan dialami para rasul berkaitan dengan kubur kosong mempertegas iman mereka tentang ajaran Kristus bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.

Kebangkitan Kristus menjadi pusat dan sumber sukacita iman Kristiani. Karena percaya dan gembira terhadap kebangkitan Kristus telah memberanikan para murid untuk memberi kesaksian.

Maria Magdalena dan Maria yang lain, serta para rasul karena percaya dan gembira berani tampil di depan publik untuk memberi kesaksian tentang kebangkitan Kristus. Kebangkitan Kristus merupakan kunci dan dasar menjadi orang beriman Kristiani.

Sebagaimana tertulis, “Maka masuklah juga murid yang lain, yang telah lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.” ( Yohanes 20 : 8-9).

Kebangkitan Kristus membuka harapan baru bagi para murid dan orang beriman akan hidup yang kekal. Dengan demikian terbangun orientasi hidup dan pemahaman baru bahwa kematian insani bukanlah akhir dari ziarah kehidupan dan segalanya.

Sebab kebangkitan Kristus yang telah mengalahkan maut, menjadi jaminan iman bagi kepenuhan hidup yang kekal.

Mengimani kebangkitan Kristus menginspirasi dan memotivasi segenap umat beriman untuk bangkit bersaksi dan melakukan tindakan-tindakan iman sebagai anak-anak Allah, yang telah menerima penebusan dan pengampunan atas dosa, yang mengalami pemulihan atas segala kerapuhan dan memiliki hidup dan spirit baru .

Pertanyaannya apa yang mesti kita perbuat sebagai bentuk kesaksian tentang Kristus yang telah bangkit?

Kita dapat belajar dari tindakan komunikatif dan kesaksian iman Maria dari Betania. Beberapa waktu sebelum Yesus menderita dan wafat, Ia telah memberikan minyak narwastu termahal bagi Yesus.

Ia membasuh kaki Yesus dengan minyak wangi sebagai pernyataan syukur dan kasihnya yang mendalam kepada Yesus.

Maria dari Betania menghadirkan tindakan simbolis dengan pendekatan peradaban kasih yang menegaskan sebuah model peradaban konteks komunikasi tingkat tinggi.

Maria yang di Betania dan Maria yang lain kembali berlari ke makam Yesus, di sana mereka alami dan temukan bahwa Yesus sungguh telah bangkit.

Ajaran Yesus tentang kebangkitan tubuh dan bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati, terkonfirmasi.

Tugas perutusan kita kini yakni berusaha memberi kesaksian iman tentang kebangkitan Kristus, dalam mewujudkan kemanusiaan baru, yang hadir untuk memberi pemulihan dan pendamaian, meneguhkan dan membangkitkan optimisme bagi mereka yang putus asa dan yang berada dalam kesukaran. Kita berupaya bertahan dalam segala pergumulan dan kesukaran hidup, karena percaya dan menggandalkan kekuatan Kristus yang telah bangkit Alleluya.

Kebangkitan Kristus yang kita rayakan hari ini menjadi pusat orientasi hidup Kristiani. Kebangkitan Kristus menjadi inti dan kunci sukacita iman yang meneguhkan persaudaraan, persekutuan, kesetiakawanan dan pertumbuhan manusia beriman seutuhnya.

Kebangkitan Kristus mengunci pintu kegelapan, kegalauan hidup, pesimisme dan maut serta membuka pintu iman dan optimisme baru tentang hidup kekal serta bangkit sebagai anak-anak Allah yang bersukacita, bersyukur dan berjalan bersama memaknai peradaban kasih sepanjang waktu.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 17 April 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan I: Kis 10:34a.37-43

Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati.

Bacaan dari Kisah Para Rasul:

Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus pergi ke rumah perwira Kornelius.

Di sana Petrus berkata, "Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah pembaptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Yesus itulah yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.

Kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat Yesus di tanah Yudea maupun di Yerusalem!

Dia telah dibunuh dan digantung pada kayu salib.

Tetapi Allah telah membangkitkan Dia pada hari yang ketiga.

Dan Allah berkenan bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati.

Dan Yesus telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim
atas orang-orang hidup dan orang-orang mati.

Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 118:1-2.16ab-17.22-23

Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya!

*Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!
Kekal abadi kasih setia-Nya.
Biarlah Israel berkata,
"Kekal abadi kasih setia-Nya!"

*Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan,
tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan!
Aku tidak akan mati, tetapi hidup,
dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan!

*Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan
telah menjadi batu penjuru.
Hal itu terjadi dari pihak Tuhan,
suatu perbuatan ajaib di mata kita.

Bacaan II: Kol 3:1-4

Carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose:

Saudara-saudara, kamu telah dibangkitkan bersama dengan Kristus.

Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah.

Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.

Kristuslah hidup kita!

Apabila Ia menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Demikianlah sabda Tuhan.

ATAU BACAAN LAIN:
1Kor 5:6b-8

"Buanglah ragi yang lama, supaya kamu menjadi adonan yang baru."

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:

Saudara-saudara, kamu tahu bahwa ragi yang sedikit saja dapat mengkhamirkan seluruh adonan.

Maka buanglah ragi yang lama, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi.

Sebab Kristus, anak domba Paskah kita, sudah disembelih.

Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan roti yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

MADAH PASKAH

Marilah kita lagukan
pujian kejayaan!
Kristus sudah berjuang melawan kematian;
meskipun ditelan namun menang.
Dosa kita dilebur, kuasa maut gugur,
didamaikan kita dengan Bapa.
Katakan Maria,
engkau melihat apa?
Wajah Yesusku yang hidup
sungguh mulia hingga aku takjub.
Kudengar malaikat
menyampaikan amanat.
Yesus Kristus sudah bangkit,
kabarkanlah pada para murid.
Sungguh bangkit Yesus Tuhan
sebagai pemenang.
Hiduplah berjaya selamanya.
Amin. Alleluya.

Bait Pengantar Injil: 1Kor 5:7b-8a

Anak Domba Paskah kita, yaitu Kristus, telah disembelih.
Karena itu marilah kita berpesta dalam Tuhan.

Bacaan Injil: Yoh 20:1-9 

Yesus harus bangkit dari antara orang mati.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes:

Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus, dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.

Maka ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus.

Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."

Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.

Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus, sehingga lebih dahulu sampai di kubur.

Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.

Maka tibalah juga Simon Petrus menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu.

Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping, di tempat yang lain, dan sudah tergulung.

Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu; ia melihatnya dan percaya.

Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci, yang mengatakan bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus

Renungan Harian Katolik lainnya

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved