Paskah 2022

Umat Katolik di Kaniti Kupang Khusuk Ibadat Jalan Salib Jumat Agung, Rute Perarakan 1 Kilometer

Ini merupakan perayaan massal pertama kali di masa pandemi Covid-19. Sebelumnya, selama dua tahun berturut-perayaan Jumat Agung ditiadakan.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/REY REBON
Umat Katolik Stasi Santu Markus Kaniti, Kabupaten Kupang merayakan Jumat Agung dengan secara khusuk mengikuti ibadat jalan salib pada Jumat 15 April 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Umat Katolik Stasi Santu Markus Kaniti, Paroki Santu Yosep Pekerja Penfui, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) merayakan Jumat Agung dengan secara khusuk mengikuti ibadat jalan salib pada Jumat 15 April 2022.

Ini merupakan perayaan massal pertama kali di masa pandemi Covid-19. Sebelumnya, selama dua tahun berturut-perayaan Jumat Agung ditiadakan.

Umat sangat antusias mengikuti rangkaian ibadat jalan salib, dari perhentian pertama sampai perhentian 14.

Seorang petugas memikul kayu salib, didampingi anak-anak misdinar pembawa lilin bernyala.

Perhentian pertama di padang bukit wilayah RT 28 RW 09 Kaniti. Kemudian umat menuju ke arah gereja. Perhentian terakhir atau ke-14 persis di depan Gereja Stasi Santu Markus Kaniti.

Setiap perhentian, umat selalu berlutut dan melaraskan doa.

Meski terpanggang terik matahari, umat tetap setia dan khusuk mengikuti ibadat jalan salib hingga selesai.

Baca juga: Paus Fransiskus Basuh dan Cium Kaki 12 Napi di Penjara Roma dalam Upacara Kamis Putih

Ibadat jalan salib dihadiri Romo Stef Mau, dan dijaga ketat oleh anggota THS-THM dan pantia perayaan Paskah.

Seorang umat Stasi Santu Markus Kaniti, Ambros Bere menjelaskan bahwa jalan salib dilaksanakan dengan tujuan untuk mengenang kembali kisah sengsara Yesus Kristus.

Menurutnya, tahun ini ibadat jalan salib dilakukan secara berbeda. Perarakan jalan salib dibuat dengan rute sekirar 1 kilometer.

"Kami sangat senang karena tahun ini jalan salib kembali dibuat di gereja, semoga paskah tahun ini dapat membawah dampak baik bagi umat manusia dan khususnya pandemi Covid cepat berakhir," ucap Ambros.

Ketua Stasi Santi Markus Kaniti, Lourens Kolin mengatakan tahun ini kembali dilaksanakan jalan salib ini karena adanya kerinduan umat.

Menurut Lourens, melalui jalan salib, dapat menyadarakan umat katolik, khususnya di Stasi Santi Markus Kaniti bahwa sebagai manusia wajib untuk saling tolong menolong dan melakukan pengorbanan dalam kehidupan sehari-hari. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved