Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 13 April 2022: Komit dan Setia Janji

Bacaan hari ini mengisahkan tentang ketaatan dan keteguhan hati untuk menyelesaikan tugas perutusan sampai selesai walau nyawa terancam.

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD Eman Kiik Mau 

Renungan Harian Katolik Rabu 13 April 2022: Komit dan Setia Janji (Yes 50:4-9, Mat 26:14-25)

Oleh: RD. Eman Kiik Mau

POS-KUPANG.COM - Bacaan hari ini mengisahkan tentang ketaatan dan keteguhan hati untuk menyelesaikan tugas perutusan sampai selesai walau nyawa terancam.

Hamba Tuhan dalam bacaan pertama menyerahkan dirinya kepada mereka yang menyiksanya. Yesus Hamba Tuhan pergi ke Yerusalem dan menyiapkan perjamuan Paska, walaupun Ia tahu bahwa Ia akan dikhianati dan akan diserahkan kepada para pemimpin agama Yahudi untuk dibunuh.

Apa yang ditunjukkan oleh Hamba Tuhan dan Yesus merupakan sikap komitmen dan ketetapan hati berdasarkan tanggung jawab yang penuh dalam menyelesaikan sebuah misi. Apalagi misi itu adalah sebuah perjanjian yang menyelamatkan.

Sebuah tugas perutusan, sebuah karya dan kerja, selalu punya resiko dan penuh tantangan. Untuk itu perlu ada komitmen untuk tetap setia dan tidak lari dari tanggung jawab itu, sehingga hasil dari karya itu akan bermutu dan berbuah terus. Komitmen itu nyata dalam sikap disiplin, serius, rajin, ulet, unggul, cerdas, sejahtera, kreatif dan inovatif. Sikap cengeng, dangkal, mau cari gampang dan malas pasti tidak dibutuhkan dalam hal ini.

Hendaknya kita tetap komitmen dan setia dalam memenuhi setiap janji dan tugas yang menjadi tanggung jawab kita, walaupun harus menanggung banyak resiko. Percayalah, Tuhan akan selalu ada bersama orang yang komit dan setia pada janji-Nya.

Tuhan Yesus, mampukanlah kami untuk setia dan beriman teguh pada-Mu. Amin.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 13 April 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan I: Yes 50:4-9a

Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku diludahi.

Bacaan dari Kitab Yesaya:

Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid,
supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru
kepada orang yang letih lesu.
Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku
untuk mendengar seperti seorang murid.
Tuhan Allah telah membuka telingaku,
dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.
Aku memberi punggungku
kepada orang-orang yang memukul aku,
dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku.
Aku tidak menyembunyikan mukaku
ketika aku dinodai dan diludahi.

Tetapi Tuhan Allah menolong aku;
sebab itu aku tidak mendapat noda.
Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu,
karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Dia yang menyatakan aku benar telah dekat.
Siapakah yang berani berbantah dengan aku?
Marilah kita tampil bersama-sama!
Siapakah lawanku beperkara?
Biarlah ia mendekat kepadaku!
Sungguh, Tuhan Allah menolong aku;
siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 69:8-10.21bcd-22.31.33-34

Demi kasih setia-Mu yang besar, ya Tuhan,
jawablah aku pada waktu Engkau berkenan.

*Karena Engkaulah, ya Tuhan, aku menanggung cela,
karena Engkaulah noda meliputi mukaku.
Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku,
menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku;
sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku,
dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.

*Cela itu telah mematahkan hatiku,
dan aku putus asa;
aku menantikan belas kasihan, tetapi sia-sia,
dan waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.

*Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian,
mengagungkan Dia dengan lagu syukur;
Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah;
biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah!
Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin,
dan tidak memandang hina
orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.

Bacaan Injil: Mat 26:14-25

Anak Manusia memang akan pergi
sesuai dengan apa yang tertulis tentang Dia,
tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan!

Inilah Injil Suci menurut Matius:

Sekali peristiwa
pergilah seorang dari kedua belas murid itu,
yang bernama Yudas Iskariot,
kepada imam-imam kepala.
Ia berkata, "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku,
supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?"
Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
Dan mulai saat itu Yudas mencari kesempatan yang baik
untuk menyerahkan Yesus.

Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi
datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata,
"Di mana Engkau kehendaki
kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"
Jawab Yesus, "Pergilah ke kota, kepada si Anu,
dan katakan kepadanya: Beginilah pesan Guru:
Waktu-Ku hampir tiba;
di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah
bersama-sama dengan murid-murid-Ku."
Lalu murid-murid melakukan
seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka,
dan mempersiapkan Paskah.

Setelah hari malam,
Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata,
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
Dan dengan hati yang sangat sedih
berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya,
"Bukan aku, ya Tuhan?"
Yesus menjawab,
"Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini,
dialah yang akan menyerahkan Aku.
Anak Manusia memang akan pergi
sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia,
tetapi celakalah orang
yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan!
Adalah lebih baik bagi orang itu
sekiranya ia tidak dilahirkan."
Yudas, yang hendak menyerahkan Yesus itu menyahut,
"Bukan aku, ya Rabi?"
Kata Yesus kepadanya, "Engkau telah mengatakannya."

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

 

  

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved