Laka Lantas Maut di Papua

Bukan Serangan KKB, Tapi 16 Warga NTT Ini Tewas di TKP Saat Laka Lantas, Ini Daftar Nama Para Korban

Peristiwa pilu kembali terjadi di Papua. Kali ini belasan orang tewas di tempat dalam sebuah lakalantas maut. Peristiwa itu terjadi Rabu 13 April 2022

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
Salah satu korban lakalantas di Papua yang saat ini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Manokwari, Papua Barat, Rabu 13 April 2022. 

POS-KUPANG.COM - Peristiwa pilu kembali terjadi di Papua. Kali ini belasan orang tewas di tempat dalam sebuah lakalantas.

Kecelakaan maut tersebut merupakan murni kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Bukan karena sebab lain, yaitu serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Memang akhir-akhir ini, Papua dan Papua Barat senantiasa menjadi sorotan publik di Tanah Air.

Pasalnya di daerah tersebut, aksi kelompok kriminal bersenjata demikian kejam.

Mereka melancarkan pelbagai serangan, tidak hanya menyasar aparat TNI Polri, tetapi juga warga sipil.

Akan tetapi, dalam kasus yang merenggut sekaligus belasan nyawa sekaligus ini, akar masalahnya bukan karena serangan KKB Papua.

Peristiwa ini murni kecelakaan lalu lintas. Lalakantas terjadi saat kendaraan yang ditumpangi mengalami rem bermasalah.

Rem kendaraan itu tidak berfungsi sama sekali saat mobil yang mengangkut para pekerja tambang itu memasuki jalan menurun.

Baca juga: BREAKING NEWS - 16 Orang Tewas dalam Laka Lantas Maut di Pegunungan Arfak Papua Barat

Ditambah dengan muatan yang melebihi kapasitas kendaraan, truk itu pun melaju tanpa bisa dikendalikan.

Alhasil, kendaraan naas itu membentur tebing kemudian terjungkal ke sisi jalan.

Pada saat itulah para penumpang terlempar keluar kendaraan dan langsung merenggang nyawa.

Dilansir dari Tribunpapuabarat,com, Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Dia menjelaskan, musibah terjadi saat truk berwarna kuning itu mengangkut orang dan material lain dari arah Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat.

Saat kendaraan berada di jalan menurun, tepatnya di Km 10 dari arah Anggi, Pegunungan Arfak, mobil dengan muatan sarat itu melaju tanpa bisa dikendalikan.

"Kendaraan itu lepas kendali karena rem tidak berfungsi," ujar Kapolres Gultom kepada awak media, Rabu 13 Maret 2022.

Truk naas itu, katanya, baru berhenti setelah menghantam tebing lalu terseret sekitar enam meter dari titik hantaman.

Pada saat itulah, kata Kapolres Manokwari, para penumpang terlempar keluar dan umumnya meninggal dunia.

"Orang-orang yang ada dalam truk langsung terlempar keluar," tuturnya.

Untuk sementara, lanjut dia, sudah terdata 16 korban tewas di tempat. Para korban itu telah diidentifikasi oleh petugas.

Sedangkan korban selamat terdata enam orang. Saat ini, korban yang selamat sedang dirawat di RS Pratama Warmare.

"Para korban yang selamat itu sudah diberikan perawatan intensif tapi masih dalam kondisi kritis," ujarnya.

Sopir truk naas itu, lanjut Kapolres Makokwari, meninggal dunia di lokasi kejadian.

Tentang jumlah korban lakalantas itu, lanjut dia, sebanyak 29 orang. Dari jumlah itu, untuk sementara 16 di antaranya meninggal di tempat.

Baca juga: BREAKING NEWS: 18 Warga NTT Tewas Laka Lantas di Papua, Mayoritas Pekerja Tambang

Sedangkan korban yang selamat, hingga kini masih dalam dirawat intensif di rumah sakit.

Tentang sebab musebab lakalantas maut itu, dia mengatakan, truk tersebut kelebihan beban.

Pasalnya, selain bermuatan material lainnya, kendaraan itu juga mengangkut hampir 30 penumpang.

"Mobil ini kelebihan beban. Sopir sempat melakukan pengereman tapi akhirnya menabrak tebing," ujarnya.

Truk itu, katanya, sedang dalam perjalanan dari Kabupaten Pegunungan Arfak menuju ke Manokwari.

Hanya saja, lanjut dia, saat di tengah jalan, truk tersebut mengalami kecelakaan, sehingga banyak jatuh korban jiwa.

Tim SAR Manokwari mengevakuasi para korban ke RSUD Manokwari, Rabu 13 April 2022.
Tim SAR Manokwari mengevakuasi para korban ke RSUD Manokwari, Rabu 13 April 2022. (DOK SAR MANOKWARI)

Clinton Tallo: Semuanya Warga Flobamora

KETUA IKF (Ikatan Keluarga Flobamora) Papua Barat, Clinton Tallo mengatakan, dari 16 korban kecelakaan tersebut, semuanya warga asal Nusa Tenggara Timur (NTT).

Para korban, lanjut dia, merupakan pekerja tambang emas di Kabupaten Pegunungan Arfak.

"Seluruh korban kecelakaan maut yang terjadi di turunan Distrik Minyambouw, Pegunungan Arfak dini hari tadi adalah warga Flobamora," ungkapnya.

"Para korban ini semua masyarakat saya, mereka menambang emas dan mau pulang ke kota dengan truk," ujarnya.

Namun, di tengah perjalanan, truk yang mereka tumpangi itu mengalami kecelakaan.

"Saat ini korban meninggal telah bertambah menjadi 18 orang," imbuhnya.

Setelah teridentifikasi, pihaknya bersama perusahaan akan membantu pemulangan jenazah ke kampung halaman masing-masing.

Baca juga: Semuanya Asal NTT, 18 Korban Tewas Laka Lantas di Pegunungan Arfak Papua Barat, Ini Identitasnya

"Tadi kami sudah bertemu keluarga dan perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka sudah bersedia bertanggungjawab memulangkan jenazah ke kampung masing-masing," kata Clinton.

Saat ini, katanya, ia masih menunggu hasil identifikasi seluruh korban di Posko Identifikasi yang didirikan Polres Manokwari di RSUD Manokwari.

Korban Berserakan di Jalan

Sebelumnya, kasubsi Operasi dan Siaga Basarnas Manokwari, Marthinus Pebrian mengaku, posisi mayat saat hendak dievakuasi sudah dalam kondisi berhamburan di kiri kanan jalan Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Kata dia, dari keseluruhan korban terdapat satu korban dalam posisi terjepit dengan badan truk.

"Kita berhasil mengevakuasi 13 jenazah dari lokasi tersebut," ujar Marthinus, kepada awak media, Rabu 13 April 2022.

Sementara, tiga korban lain telah dilarikan ke RS Pratama baru meninggal.

"Proses evakuasi para korban kurang lebih setengah jam," tuturnya.

"Kami berhasil evakuasi 13 jenazah ke RSUD Manokwari, dan satu di antaranya adalah anak-anak."

Hingga kini, pihaknya belum mengetahui identitas dari para korban yang tewas dalam insiden tersebut.

Para Korban Tewas di TKP

Sebelumnya, Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom membenarkan terkait kecelakaan tragis yang merenggut belasan nyawa di Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Ia berujar, korban keseluruhan sekitar 20 orang, namun yang meninggal dunia ada 16 orang.

Gultom mengaku, dari 16 orang yang tewas terdapat satu anak berusia enam tahun.

"Kita belum bisa memastikan para korban ini adalah pekerja tambang apa bukan, sebab mereka masih kritis semua," ujar Gultom, kepada TribunPapuaBarat.com, Rabu 13 April 2022.

Ia menuturkan, para korban ada yang dilarikan ke RSUD Manokwari dan juga di RS Pratama Warmare.

Hingga kini, pihaknya belum bisa mengambil keterangan dari para korban yang luka-luka.

"Kita sementara ada di tempat kejadian perkara (TKP), untuk olah TKP dan evakuasi korban," tuturnya.

Kata dia, jika sudah dilakukan olah TKP dan lainnya, baru dilakukan rilis secara resmi.

"Kita masih fokus ke olah TKP, sebab korban selamat masih kritis," pungkasnya.

Baca juga: Besok, 18 Korban Kecelakaan Maut di Papua Asal NTT Dibawa ke Kampung Halaman

Daftar Nama para Korban Lakalantas di KM 10 Jalan Trans Manokwari-Pegaf

1.
Nama : ANDRE (SOPIR TRUCK )
Umur : 27 TAHUN
Suku : ATAMBUA (NTT)
Agama: KK
Pekerjaan: Sopir
Alamat : AROWI

2.
Nama : SERVASIUS LELOK
Umur : 40 TAHUN
Suku : ATAMBUA (NTT)
Agama : KK
Pekerjaan : BURUH
Alamat : SOWI 4

3.
Nama : ALEXANDER MAUK BUTAK B. AHOREN
Umur : 43 TAHUN
Suku : ATAMBUA (NTT)
Agama : KK
Pekerjaan : BURUH
Alamat : SANGGENG

4.
Nama : ARDIANUS KIN
Umur :
Suku :ATAMBUA ( NTT )
Agama : KK
Pekerjaan : BURUH
Alamat : SUSWENI

5.
Nama : LINDA
Umur : 20 TAHUN
Suku :
Agama :KK
Pekerjaan : BURUH
Alamat : SUSWENI

6.
Nama : PAULUS
Umur :
Suku : ATAMBUA
Agama : KK
Pekerjaan : BURUH
Alamat :

Baca juga: Dituduh Jadi Mata-mata TNI Polri, Dua Tukang Ojek di Puncak Jaya Ditembak KKB Papua

7.
Nama : ISTIN NAHAK ( BALITA )
Umur : 3 TAHUN
Suku : ATAMBUA (NTT)
Agama : KK
Pekerjaan :
Alamat : REREMI

8.
Nama : HENGKI BOYMAU
Umur : 32 TAHUN
Suku : ATAMBUA ( NTT )
Agama : KK
Pekerjaan : BURUH
Alamat : FANINDI

9.
Nama : SANTUS
Umur :
Suku : ATAMBUA (NTT)
Agama : KK
Pekerjaan : BURUH
Alamat : FANINDI

10.
Nama : STEVANUS MALIK
Umur : 39 TAHUN
Suku : ATAMBUA (NTT)
Agama : KK
Pekerjaan : BURUH
Alamat : FANINDI

11.
Nama : EDMON ALIANDO
Umur :
Suku : ATAMBUA (NTT)
Agama : KK
Pekerjaan : BURUH
Alamat :

12.
Nama : BERNADUS A NAHAK
Umur : 25 TAHUN
Suku : ATAMBUA (NTT)
Agama : KK
Pekerjaan : BURUH
Alamat : FANINDI

13.
Nama : YOHANES A. TOMAUK
Umur : 25 TAHUN
Suku : ATAMBUA
Agama : KK
Pekerjaan : BURUH
Alamat :

Baca juga: Gerilyawan KKB Papua Hadang Prajurit TNI di Tepi Sungai, Usai Menembak Lalu Sembunyi di Balik Lubang

14.
Nama : VINCENSIUS K NAHAK
Umur : 41 TAHUN
Suku : ATAMBUA ( NTT )
Agama : KK
Pekerjaan : BURUH
Alamat : FANINDI

15.
Nama : GREGORIUS KEFI
Umur : 43 TAHUN
Suku : ATAMBUA (NTT)
Agama : KK
Pekerjaan : BURUH
Alamat : SOWI 4

(*)

Berita Lain Terkait Lakalantas di Papua Barat

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved