Perang Rusia Ukraina

Setelah Pecat Pasukan Terjun, Rusia Rekrut Eks Tentara untuk Perkuat Angkatan Bersenjata

Rusia sedang meningkatkan jumlah pasukannya karena kerugian yang semakin besar atas invasinya ke Ukraina.

Editor: Alfons Nedabang
Instagram
Rusich, kelompok milisi Neo-Nazi, berfoto di dekat perbatasan Rusia-Ukraina. 

POS-KUPANG.COM - Angkatan bersenjata Rusia berupaya menambah jumlah pasukan dengan merekrut personel yang diberhentikan dari dinas militer sejak tahun 2012. Hal tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Inggris berdasarkan laporan intelijen militer pada Minggu.

Rusia sedang meningkatkan jumlah pasukannya karena kerugian yang semakin besar atas invasinya ke Ukraina, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu 10 April 2022.

Rusia untuk meningkatkan kekuatan tempur mereka juga termasuk mencoba merekrut personel dari wilayah Transnistria Moldova yang tidak dikenal.

Sebelumnya, sedikitnya 60 pasukan terjun payung Rusia dari unit di Provinsi Pskov menolak untuk bertempur di Ukraina, menurut surat kabar independen Pskovskaya Gubernia.

Baca juga: Rusia Menjarah Zat Radioaktif dari Laboratorium Chernobyl Ukraina

Para pasukan tersebut lantas dipecat, dan beberapa diancam dengan tuntutan pidana karena desersi atau gagal mematuhi perintah, lapor surat kabar itu di saluran Telegramnya.

Insider yang melansir laporan Pskovskaya Gubernia ini pada Sabtu 9 April 2022 tidak dapat memverifikasi kabar ini secara independen.

Pskovskaya Gubernia adalah surat kabar Rusia yang terkenal dengan laporan independennya.

Sktivis lokal Nikolay Kuzmin, yang berafiliasi dengan partai oposisi Yabloko di Rusia, tampaknya menguatkan laporan surat kabar tersebut.

Kuzmin mengatakan, dia berbicara dengan seorang pengemudi yang mengangkut beberapa pasukan terjun payung dari Belarus kembali ke Pskov, sebuah pangkalan penting bagi pasukan lintas udara Rusia.

Target Rusia

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, mengatakan akan ada serangan oleh pasukan Rusia tidak hanya di pelabuhan Mariupol yang terkepung, tetapi juga di Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya.

Baca juga: Perang Rusia Ukraina: Finlandia Target Rusia Berikut Peluru Karena Ingin Bergabung ke NATO

"Akan ada serangan ... tidak hanya di Mariupol, tetapi juga di tempat lain, kota dan desa," kata pemimpin kuat Republik Rusia Chechnya itu dalam sebuah video yang diunggah di saluran Telegramnya pada Senin 11 April 2022 pagi.

"Luhansk dan Donetsk - kami akan sepenuhnya membebaskan di tempat pertama ... dan kemudian mengambil Kyiv dan semua kota lainnya."

Kadyrov, yang sering menggambarkan dirinya sebagai prajurit infanteri Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan tidak ada keraguan tentang Kyiv.

Lebih lanjut dia menjamin bahwa setelah serangan terbaru, tidak ada satu langkah pasukan Rusia yang akan ditarik mundur.

Baca juga: Sosok Komandan Perang Baru Pasukan Rusia di Ukraina, Jenderal Alexander Dvornikov, Lebih Kejam?

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved