Berita Nasional
Ganjar Pranowo di Aceh, Dapat Apresiasi dari Gubernur Iriansyah, dan Tanda Tangan MoU
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan kunjungan ke Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Aceh Nanggroe Aceh Darussalam sejak Jumat 8 April.
Ganjar Pranowo di Aceh, Dapat Apresiasi dari Gubernur Iriansyah, dan Tanda Tangan MoU
POS-KUPANG.COM, ACEH - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan kunjungan ke Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Aceh Nanggroe Aceh Darussalam sejak Jumat 8 April 2022.
Berbagai kegiatan dilakukannya selama di sana, mulai kuliah umum, menghadiri pengukuhan pengurus Alumni UGM di Meulaboh, silaturahmi ke rumah dinas Gubernur Aceh Nova Iriansyah hinnga menandatangan MoU.
Kehadiran Ganjar Pranowo di sana disambut dengan antusias dan seolah memperkuat dukungan bagi Ganjar untuk capres 2024.
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan penandatanganan kerja sama pengembangan potensi sumber daya dari kedua daerah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Penandatanganan tersebut dirangkai dalam agenda pengukuhan pengurus Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Aceh periode 2019-2024, di Anjong Mon Mata Meuligoe Gubernur Aceh, Minggu 10 April 2022.
Kerja sama tersebut meliputi pengembangan berbagai bidang, diantaranya adalah pertanian, perikanan, budaya, pariwisata, koperasi dan UKM, tenaga kerja, dan tata kelola pemerintahan.
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan, kerja sama tersebut sangat bermanfaat bagi kedua daerah.
Bahkan sebelum penandatanganan dilakukan, sudah banyak kontribusi masyarakat Jawa Tengah yang bermukim di Tanah Rencong ikut serta dalam membangun Aceh.
"Sadar atau tidak, apa yang terjalin dengan Jawa Tengah sangat bermanfaat. Ke depan potensi dari dua belah pihak akan kita sinergikan sehingga kemanfaatan Aceh dan Jawa Tengah lebih maksimal dan terukur," kata Nova.
Dalam bidang pendidikan, kata Nova, pada tahun lalu Pemerintah Aceh telah mengirim putra-putri kurang mampu untuk menempuh pendidikan tinggi di Politeknik Akamigas Cepu, Jawa Tengah. Mereka diberikan beasiswa oleh Pemerintah Aceh.
Pada Sabtu 9 April 2022 Ganjar menghadiri pengurus Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) Aceh di Meulaboh.
Dalam konteks pengukuhan pengurus Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Aceh, Nova menyampaikan terima kasih sebab banyak alumni UGM yang saat ini menjadi aparatur Pemerintah Aceh.
Menurutnya, keberadaan alumni UGM dalam Pemerintah Aceh memberikan kontribusi yang dampaknya begitu baik. "Saya mengapresiasi bahwa alumni Gajah Mada dan masyarakat Jawa Tengah di Aceh, telah berkontribusi besar terhadap pembangunan Aceh," kata Nova.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengatakan, banyak potensi sumber daya dari Aceh dan Jawa Tengah yang dapat dikembangkan melalui kerja sama kedua pemerintah daerah.
Menurutnya, kerja sama tersebut sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian daerah masing masing.
"Dalam konteks hari ini, kerja samanya di bidang pertanian, perikanan, produk UMKM, saya kira memang bisa dilakukan perdagangan antar daerah. Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk kedua daerah," kata Ganjar.
Sementara kepada pengurs KAGAMA, Ganjar berharap alumni UGM di Aceh dapat menjadi potensi dalam membangun dan meningkatkan ekonomi Aceh. Ia meminta mereka membangun komunikasi yang baik dengan berbagai pihak dan stakeholders di Aceh.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Ganjar telah memperhatikan salah satu pahlawan Aceh Pocut Meurah Intan.
Pocut adalah pejuang aceh yang dibuang Belanda ke Blora. Hingga akhir hayatnya, Pocut tinggal dan dimakamkan di Blora. P
ada Hari Pahlawan tahun lalu, Ganjar berziarah ke makam Pocut. Di situ ia menyatakan pengusulan Pocut sebagai pahlawan nasional.
"Pocut calon pahlawan nasional, terima kasih Pak Ganjar yang mengusulkan pejuang kami," kata Nova ketika menyambut kunjungan Ganjar Pranowo di rumah dinasnya, Minggu 10 April 2022.
Nova sendiri baru saja berkunjung ke Blora untuk menjenguk mahasiswa Aceh yang kuliah di Akademi Migas Blora. Sekaligus ia berziarah ke makam Pocut.
"Saya bertemu warga dan ahli waris di sana, mereka mewanti-wanti agar saya tidak memindahkan makam ke Aceh. Saya bilang tidak, justru kami rencanakan di APBD untuk upgrade makam beliau lebih bagus," katanya.
Dalam sambutannya, Nova Iriansyah juga mengucapkan terima kasih kepada Ganjar yang telah memperhatikan pahlawan Aceh yang dimakamkan di Blora, Pocut Meurah Intan.
"Saya terimakasih Pemprov Jateng mengusulkan Pocut Meurah Intan jadi Pahlawan Nasional," ujarnya.
Ganjar mengatakan, pengusulan Pocut sebagai pahlawan nasional berawal dari upacara Sumpah Pemuda 28 Ojtober 2021 di Asrama Mahasiswa Aceh.
"Kebetulan nama asramanya Pocut Meurah Intan, dari situ kita jadi tahu ternyata makamnya di Blora, akhirnya kita ziarah dan bersih-bersih makam dan tercetuslah ide pahlawan nasional," ucapnya.
Menurut Ganjar, sudah sepantasnya Pocut menjadi pahlawan nasional mengingat besarnya pengabdian dan pengorbanannya pada Ibu Pertiwi.
"Meski diasingkan di Blora namun spirit Pocut justru menginspirasi dan membakar semangat pejuang pejuang di Jawa Tengah," katanya.
Kuliah Umum di USU
Revolusi industri menyebabkan 35 persen jenis pekerjan akan hilang pada 2025. Namun akan tumbuh 65 persen kompetensi baru yang berbasis teknologi informasi.
Demikian diungkapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Kuliah Umum gelaran Universitas Sumatera Utara (USU) di Auditorium USU, Jumat 8 April 2022.
Menurut Ganjar, kini dunia dihadapkan dengan disrupsi teknologi digital yang mengharuskan manusia beradaptasi.
Karena itu, talenta harus disiapkan dengan pendidikan masa depan yang adaptif, salah satunya melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
"Kita sudah dihadapkan dengan revolusi industri, pandemi mendorong semua untuk melakukan revolusi ini. Dunia menuntut kita untuk beradaptasi," ujarnya dikutip dari laman USU.
Oleh karena itu, mahasiswa sebagai digital natives sekarang dituntut untuk mengadaptasi teknologi informasi dengan cara baru.
Ketika berada di USU, Ganjar mengapresiasi mahasiswa USU yang telah mendisrupsi diri dengan menciptakan program-program yang memajukan masyarakat.
Begitu pula dengan dosen-dosen yang mendampingi sehingga menciptakan kenyaman dalam belajar.
"Mereka sangat antusias dan siap menjemput peradaban baru. Tadi mereka menyampaikan bagaimana mereka melaksanakan MBKM, praktik di masyarakat membuat aplikasi, dan melakukan pemberdayaan," terang Ganjar.
Karenanya, Gubernur Jateng ini berpesan kepada mahasiswa USU untuk selalu beradaptasi, berinovasi, dan belajar dengan sungguh-sungguh.
Sementara Rektor USU Muryanto Amin menyampaikan bahwa dunia hari ini tengah menghadapi tiga persoalan yaitu revolusi industri 4.0, disrupsi, dan pandemi.
Untuk itu, perguruan tinggi bertugas mempersiapkan mahasiswa untuk terjun ke dunia industri, salah satunya melalui pelaksanaan MBKM.
Menurut Rektor USU, Merdeka Belajar memberikan kesempatan mahasiswa: 1. belajar di luar kampus atau program studi; 2. mengelola tantangan disrupsi digital.
"Sehingga mahasiswa lulus bisa diserap industri serta alumni disegani oleh dunia industri," harap rektor.
Tentunya, dalam mendukung MBKM, USU kini juga tengah menerapkan kelas kolaboratif dan partisipatif. Yakni dengan mewajibkan dosen dan mahasiswa melakukan adaptasi dalam proses belajar mengajar yang menyesuaikan kebutuhan industri.
Sumber: kompas.com/serambinews.com