KKB Papua

Wakil Komandan Batalion KKB Papua Tewas Keracunan Air Mineral, Siapa Pelakunya? Begini Faktanya

Saat ini, Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua sepertinya sedang menghadapi musuh dalam selimut. Buktinya sosok ini tewas keracunan air mineral

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Wakil Komandan Batalion KKB Papua, Korneles tewas mengenaskan di dalam markas KKB Papua. Siapa pelakunya? 

POS-KUPANG.COM - Saat ini, Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua sepertinya sedang menghadapi musuh dalam selimut.

Hal ini terkuak dari insiden yang mengakibatkan salah satu sosok penting di kelompok separatis itu tewas mengenaskan.

Korban bernama Korneles Aikinggin tersebut meninggal dunia secara tidak wajar.

Ia menghembuskan nafas terakhir diduga karena keracunan air mineral.

Ironisnya, sampai sekarang tak diketahui dari mana sumber air itu diperoleh dan siapa yang memberikan air itu kepadanya.

Namun dari kasus tersebut, kemungkinan ada konflik internal yang terjadi di KKB Papua.

Diduga ada hal yang saling bertentangan sehingga terjadinya peristiwa itu.

Baca juga: Pimpinannya Tewas Ditembak TNI, KKB Papua Balas Mutilasi Babinsa & Istri, Kisahnya Bikin Kecut Hati

Sebab, tanpa sebab musebab Korneles Aikinggin tiba-tiba keracunan air mineral yang dikonsumsinya.

Mengenai peristiwa meninggalnya sosok penting di KKB Papua itu disampaikan pula oleh Juru Bicara OPM, Sebby Sambom.

Dia mengumumkan bahwa salah seorang petinggi di KKB Papua, telah meninggal dunia.

Selama ini sosok tersebut memegang jabatan penting di markas KKB Papua di wilayah Sorong, Provinsi Papua Barat.

Sosok itu bernama Korneles Aikinggin. Ia tewas di markas KKB Papua yang selama ini digunakan untuk pelbagai hal.

Sang pentolan merupakan orang penting yang selama ini ikut terlibat dalam aksi-aksi teror KKB Papua di Sorong.

Kabar kematian tersebut pertama kali disampaikan oleh komandan operasi KKB Papua di Sorong bernama Arnoldus Kocu.

Dalam laporan yang diteruskan juru bicara KKB Papua, Sebby Sambom, Arnoldus Kocu menyebutkan bahwa sang Wakil Komandan Operasi bernama Korneles Aikinggin, telah meninggal dunia.

Pusara Wakil Komandan Batalion KKB Papua
Pusara wakil komandan KKB Papua Korneles Aikinggin

Korneles ditemukan tewas di markas KKB Papua di Bintuni, Papua Barat pada Minggu 6 Maret 2022.

Namun tidak ada satu pun anggota KKB Papua yang mengetahui penyebab pasti kematian Korneles.

Hal inilah yang menjadi kejanggalan dalam kematian pemegang jabatan penting di KKB Papua tersebut.

Bahkan, keterangan resmi KKB Papua hanya menyebutkan dugaan awal penyebab kematian Korneles.

Baca juga: Kepulan Asap Jadi Tanda KKB Papua Beraksi di Intan Jaya, Sekolah Dibakar Guru Dipukul, Ini Pelakunya

“Wakil Komandan Batalion, Korneles Aikinggin meninggal dunia, (diduga) keracunan lewat air mineral," kata Arnoldus Kocu.

Hanya saja tidak disebutkan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa korban meninggal dunia karena keracunan air mineral.

Tak terungkap pula dari mana sumber air mineral yang disebutkan dikonsumsi oleh Korneles.

Siapa yang membawa air mineral tersebut dan dari mana air mineral itu diperoleh.

Siapa pula yang memberikan air minum tersebut sehingga akhirnya menjadikan korban tewas.

Tak diketahui pula, apakah yang membawa air mineral adalah sesama anggota KKB ataukah ada penyusup.

Namun terungkap bahwa setelah korban ditemukan telah meninggal dunia, Jenazah Korneles langsung dimakankan sehari setelah ditemukan tewas, yakni Senin 7 Maret 2022.

KKB Papua Mengamuk

Insiden penembakan dan pembakaran kembali dilakukan kelompok separatis di Papua.

Kali ini, mereka melakukan teror di Distrik Baya Biru, Kabupaten Intan jaya, Papua, Minggu 20 Maret 2022.

Dilansir dari Antara, insiden penyerangan oleh KKB Papua itu dibenarkan Kapolres Intan Jaya AKBP Abdus Syukur.

Menurutnya, KKB Papua melakukan penyerangan di beberapa lokasi pertambangan di Distrik Baya Biru.

Untungnya aksi teror KKB Papua kali ini tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Baca juga: Detik-Detik Prajurit TNI Membelot ke KKB Papua, Awalnya Telpon Teman Setelah Itu Hilang Tanpa Jejak

Tetapi ada kerugian material karena KKB Papua melakukan pembakaran terhadap 15 camp pendulang.

Selain itu, KKB Papua juga melakukan pembakaran terhadap puskesmas dan perumahan guru.

Saat ini Polres Intan Jaya belum bisa melakukan pengiriman personel ke wilayah tersebut karena tidak adanya penerbangan langsung menuju Distrik Baya Biru.

Egianus Kogoya Amcam Tembak Semya Warga Indonesia di Papua

Seakan ingin berbalas pantun, itulah Panglima KKB Papua di Nduga, Egianus Kogoya saat ini.

Pasca anak buahnya tewas ditembak ketika dipergoki sedang memata-matai pos pengamanan di Kago, akhir Maret lalu, Egianus Kogoya seakan murka.

Panglima KKB Papua ini lantas mengancaman akan menembak siap saja warga Indonesia yang dijumpai

Dalam video yang beredar di media sosial, Egianus Kogoya memerintahkan seluruh warga non Papua segera meninggalkan Papua di tahun 2022.

“Tahun 2022, seluruh non Papua segera angkat kaki,” kata Egianus Kogoya dalam video di akun YouTube TPNPBNEWS nwes.

Egianus Kogoya salah satu panglima KKB di Papua yang diduga berada di balik penyerangan Pos Satgas Mupe Marinir III di Kampung Dikware Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu 26 Maret 2022.
Egianus Kogoya salah satu panglima KKB di Papua yang diduga berada di balik penyerangan Pos Satgas Mupe Marinir III di Kampung Dikware Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu 26 Maret 2022. (Tribunnews.com)

“Musuh utama adalah non Papua di seluruh Tanah Papua yang membawa turun bangunan, membawa turun proyek dan tukang,” tambahnya.

Egianus Kogoya juga meminta seluruh anggotanya yang tersebar di 33 wilayah untuk menembak masyarakat non Papua.

“Saya perintahkan tembak semua. Masyarakat Indonesia adalah musuh utama,” katanya.

Dia akhir pernyataannya, Egianus Kogoya menegaskan ia bakal turun langsung mengusur warga non Papua di Papua.

“Saya akan bergerak,” katanya.

Serang Rumah Warga

Aksi brutal kembali dilakukan kelompok separatis di Papua.

Kali ini, mereka menjadikan warga sipil sebagai sasaran teror.

Insiden pembakaran dan penembakan rumah warga sipil terjadi di Kabupaten Puncak, Papua.

Diduga, aksi itu dilakukan kelompok separatis sebagai balas dendam tewasnya salah satu anggota mereka.

Seperti diketahui, salah satu anggota kelompok separatis bernama Ali Teu Kogoya tewas ditembak aparat, Senin 4 April 2022.

Selain membakar rumah warga, Kelompok Kriminal Bersenjata juga melepas tembakan ke arah perumahan warga yang membuat warga ketakutan.

Akibat tembakan dan pembakaran oleh KKB, warga di Kampung Kimak memilih untuk mengamankan diri ke polres dan koramil di Kota Ilaga.

Hingga Rabu 6 April 2022 malam, personel gabungan TNI-Polri disiagakan di sejumlah titik untuk mengantisipasi Kelompok Kriminal Bersenjata masuk ke Kota Ilaga.

Sebut Markasnya Dibombardir

Panglima kelompok separatis di Papua tiba-tiba mengeluarkan pernyataan mengejutkan.

Dalam pernyataan yang disebarkan di media sosial, panglima kelompok separatis di Papua Egianus Kogoya mengaku markasnya telah diserang dengan bom.

Pernyataan itu turut disebarkan juru bicara KKB Papua, Sebby Sambom.

Adapun Egianus Kogoya menyebut markasnya dihancurkan dengan bom mortir oleh pasukan TNI/Polri.

Egianus Kogoya menuduh TNI/Polri melepaskan 20 bom mortir di wilayah Kabupaten Nduga sejak tanggal 29 Maret 2022.

“Militer dan Polisi Indonesia telah melakukan tembakan bom mortir ke arah markas,” tulis Egianus Kogoya.

Dalam pesannya, Egianus Kogoya mengadu ke PBB hingga Amerika Serikat.

Ia meminta, seluruh dunia memantau situasi terkini di Papua.

“Kepada PBB, juga kepada Pemerintah Australia, Pemerintah Amerika, Pemerintah Negara-Negara Uni Eropa, Afrika, Asia dan Pasifik serta kepada semua pendukung Papua Merdeka di seluruh dunia mohon pantauan situasi terkini di wilayah konflik bersenjata di Papua dan dan lebih khusus wilayah Ndugama,” kata Egianus Kogoya.

Salah satu pentolan KKB Papua paling dicari itu mengaku tak tahu jenis bom apa yang telah ditembakan ke markasnya.

Namun menurutnya, ledakan bom itu telah membuat warga sipil kaget dan ketakutan.

“Jenis bom atau senjata yang mereka TNI/Polri pakai ini jenis apa kami tidak tahu, karena kali ini kami melihat kena rumah langsung meledak dan rumah-rumah terbakar habis,” katanya. (*)

Berita Lain Terkait KKB Papua

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved