Konflik China dan Australia
PANAS! Negeri Panda Makin Dekat Menyerang, Semua Moncong Senjata Aussie Diarahkan ke China
Hubungan China dan Australia kini semakin panas. Bahkan kedua negara kini sudah sama-sama mempersiapkan senjata mereka
POS KUPANG.COM -- Hubungan China dan Australia kini semakin panas. Bahkan kedua negara kini sudah sama-sama mempersiapkan senjata mereka
Pihak China diketahui makin dekat ke Australia yang memungkinkan mobilitas pasukannya bisa menyerang langsung ke negara benua itu
Sennetara Australia kini mengarakan semua moncong senjatanya ke China. Bahkan, Australia terburu-buru membangun pesenjataan pemusna masal untuk mempertahkan diri dari serangan China
Pihak Australia telah umumkan rencana mempercepat program pengadaan rudal maju beberapa tahun lebih cepat dari jadwal mereka karena ancaman dari China
Baca juga: Rusia Bakal Terima Sanksi Lebih Berat dari Barat, Menlu Inggris Ungkao Cara Untuk Hentikan Perang
Menurut sebuah pernyataan dibuat oleh Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton pada Selasa (5/4/2022) kemarin, program percepatan ini akan memakan biaya USD 2,6 miliar dan meningkatkan kemampuan bertahan Australia.
Di bawah garis waktu yang direvisi, jet tempur F/A-18F Super Hornet Australia akan dipersenjatai dengan rudal yang ditingkatkan buatan AS tahun 2024 besok, tiga tahun lebih awal dari rencana awal.
Rudal yang dipakai kemungkinan AGM-158B JASSM-ER, rudal balistik siluman dengan jangkauan 900 kilometer.
Kapal fregat Australia kelas Anzac dan kapal fregat kelas Hobart akan dilengkapi dengan Rudal Balistik Angkatan Laut Kongsberg buatan Norwegia tahun 2024, lima tahun lebih awal dari yang dijadwalkan, dan akan secara efektif meningkatkan jangkauan serangan kapal perang itu dua kali lipat.
Baca juga: Sering Usik Indonesia soal Papua,Kini Bikin Australia Ketar ketir Bakal Buka Pangkalan Militer China
Melansir Asia Times, Australia juga telah memilih dua kontraktor pertahanan AS untuk membantu membangun senjata pengarah dan mempercepat pengiriman rudal jangka panjang.
Firma pertahanan AS Lockheed Martin dan Raytheon dipilih untuk bermitra dengan firma dukungan pemerintah Australia untuk memulai produksi lokal senjata tersebut.
Hal ini datang sebagai bentuk dari janji pemerintah Australia tahun lalu untuk berinvestasi sebesar USD 761 juta untuk membangun rudal pengarah di negara tersebut.
Australia bersama Inggris dan AS juga mengumumkan mereka akan bekerja sama mengembangkan rudal hipersonik.

Menurut sebuah pernyataan yang dirilis bulan ini, tiga negara itu akan memulai kerja sama trilateral pada kemampuan hipersonik, kontra-hipersonik, dan peperangan elektronik, serta memperluas berbagi informasi dan memperdalam kerja sama dalam inovasi pertahanan.
Baca juga: Kendaraan Lapis Baja Bushmaster Australia Dicat dan Siap Terbang ke Ukraina dalam Beberapa Hari
Perkembangan ini datang setelah firma Australia Hypersonix memperkenalkan cetakan 3D mesin scramjet hipersonik bertenaga hidrogen kepada pejabat AS bulan lalu, dan memasuki kemitraan dengan firma AS Kratos untuk meluncurkan DART AE, kendaraan hipersonik multi misi ditenagai oleh mesin scramjet bertenaga hidrogen.
Hypersonix mengatakan jika DART AE dirancang untuk menjadi ruang dipakai ulang meluncurkan platform yang tidak mengeluarkan CO2 untuk penerbangan bersih.