Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Minggu 3 April 2022: Membaca Pesan Gestur Tubuh Yesus
Kasih dan ketulusan seseorang dapat dirasakan dan terbaca dalam gestur tubuh dan komunikasi non verbal yang tampak dalam interaksi yang berlangsung.
Renungan Harian Katolik, Minggu 3 April 2022: Membaca Pesan Gestur Tubuh Yesus
RD. Dr. Florens Maxi Un Bria
POS-KUPANG.COM - Kasih dan ketulusan seseorang dapat dirasakan dan terbaca dalam gestur tubuh dan komunikasi non verbal yang tampak dalam interaksi yang berlangsung.
Narasi Injil hari ini menampilkan antara lain gestur dan bahasa tubuh Yesus yang menegaskan pilihan sikap dan prinsip Yesus dalam memandang orang berdosa. Bahwasannya Amor omnia vincit; kasih mengalahkan segalanya.
Hukum cinta kasih mencerahkan dan memurnikan segala bahasa hukum dan regulasi yang dibuat manusia dalam menentukan benar salahnya tindakan manusia dalam hidup beragama dan bermasyarakat.
Yesus menggunakan Hukum. Cinta Kasih sebagai prinsip dasar dan lensa dalam meneropong motif berikut perilaku para ahli Taurat dan orang Farisi yang berusaha mengadili perempuan yang berdosa.
Tentang diskursus perempuan yang berdosa, dalam budaya patriarki pada mana dominasi laki-laki sangat ditonjolkan, sesungguhnya tidak membutuhkan diskusi.
Namun yang terjadi adalah jebakan atau ujian yang didesain para ahli Taurat untuk membaca sikap Yesus.
Yesus tahu motivasi para ahli Taurat karena itu Ia menghadirkan komunikasi non verbal dengan gestur tubuh yang menegaskan prinsip hakiki bahwa Ia tidak memiliki kuasa untuk menghakimi perempuan berdosa.
Yesus membungkuk dan menulis dengan jari pada tanah. Kemudian Ia bangkit dan membuat pertanyaan retoris,"Siapa di antara kamu yang tidak berdosa, silakan mengambil batu dan merajam perempuan yang dikatakan berdosa itu".
Sikap dan tindakan komunikatif Yesus mencerahkan sekaligus menegaskan bahwa cinta kasih dan belaskasih Allah terhadap orang yang berdosa jauh lebih tinggi dan menjadi prioritas dari segala apa pun.
Kita dapat belajar dari Yesus untuk selalu mengedepankan peradaban kasih yang meneguhkan kebersamaan dan memotivasi untuk hidup lebih baik daripada mengadili dan mempersalahkan sesama.
Mungkin relevan apa yang Ebiet G. Ade katakan,"Tengoklah ke dalam di relung hati yang terdalam sebelum bicara."
Happy Sunday. Salve.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 3 April 2022:
