Berita NTT Hari Ini
La Moringa Indonesia Perlu Sinergi Triple Helix untuk Mencegah Stunting, Lihat Manfaat Lain
Untuk menguatkan inovasi La Moringa Indonesia memerlukan sinergi triple helix. CEO La Moringa,dr.Andree Hartanto m

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Asti Dhema
POS-KUPANG.COM,KUPANG - Untuk menguatkan inovasi La Moringa Indonesia memerlukan sinergi triple helix.
CEO La Moringa,dr.Andree Hartanto menyampaikan sinergi triple helix yaitu para pelaku usaha, pemerintah dan juga petani ketiganya harus berjalan dengan baik untuk mencegah stunting karena stunting ini tidak bisa diselesaikan dengan satu sisi.
"Contohnya kita memberikan bantuan langsung kepada masyarakat-masyarakat yang alami stunting setelah diberi bantuan mereka akan berhenti sampai di situ, bagaimana peran membantunya itu adalah dengan kalau pelaku usahanya bisa dibantu oleh pemerintah pusat maupun daerah untuk bisa goal secara nasional maupun internasional maka tentu pelaku usaha akan mencari supplier,"terang Andree pada Sabtu,(3/4/2022).
Salah satu visi La Moringa adalah membentuk satu community-based untuk membantu petani yang nantinya akan dibina dengan mitra-mitra La Moringa bahkan hingga pembiayaan.
Andree mengakui jika dirinya memiliki niat untuk membantu orang yang membutuhkan dengan niat baiknya dengan passion yang dimiliki kemudian menginovasi bagaimana mencampur kebaikan alam dari kelor dan Sorgum keduanya dikembangkan untuk di-sett sampai pemerintah pusat untuk menjadi salah satu alternatif pengganti biskuit pencegah stunting.
"Itulah awal titik balik kami menghasilkan produk ini.Kami butuh bantuan dari pemerintah pusat dan daerah,media dan para pelaku usaha sama-sama membantu masyarakat NTT,"ungkapnya.
Berbicara mengenai stunting,lanjut Andree merupakan masalah nasional bahkan internasional. Angka pertumbuhan stunting di NTT itu sangat tinggi yang termasuk dalam urutan ke lima provinsi dengan stunting tertinggi.
"Besar harapan saya supaya bisa mendorong spirit yang sama ini untuk menyebar dan sama-sama bekerja dan sudah saatnya kita take action bagaimana supaya masing-masing berperan fasilitator dari hulu ke hilir itu bisa tercapai,"ungkap Andree.
Morghum Cookies, biskuit perpaduan kebaikan alam dari Kelor dan Shorgum yang mempunyai komposisi rasa yang unik dan kandungan gizi lengkap menjadikannya biskuit pilihan untuk mencegah stunting.
Menurut Andree,dipilihnya Kelor atau Moringa sebagai bahan baku biskuit Morghum karena merupakan salah satu kearifan dan kekayaan lokal sumber daya alam di NTT. Di mana kelor mempunyai manfaat kesehatan yang sangat banyak,salah satunya adalah sebagai anti stunting karena kalsium dan proteinnya sangat tinggi daripada susu dan produk-produk lainnya.
Melihat tingginya kalsium dan manfaat yang ada di dalam kelor ini sebagai anti stunting,selaras dengan program presiden dan gubernur NTT yaitu kelor sebagai salah satu pencegah stunting sehingga La Moringa mengambil peran di sini untuk melakukan terobosan end product atau produk hasil akhir yang bisa bersaing baik secara nasional maupun internasional.
NTT menjadi urutan kedua setelah Spanyol dengan produksi Moringa terbaik namun memiliki angka stunting tinggi oleh karena itu di sinilah peran La Moringa dengan slogan #Lamoringfightstunting.
"Kami ingin menghasilkan produk-produk yang bisa dimakan seperti biskuit yang enak dan bisa dikonsumsi ibu-ibu dan anak-anak sehingga harapan kami,stunting bisa berkurang bahkan diberantas di NTT,"ungkapnya.
Disampaikan Andree, sebenarnya sekeliling kita banyak produk-produk unggulan yang bisa diolah oleh karena itu dirinya mengajak semua masyarakat termasuk UMKM lainnya supaya bisa melihat peluang di sekitar kita khususnya di bumi NTT untuk menjadikan itu produk unggulan sehingga bisa membawa nama NTT baik nasional maupun internasional.