Ramadan 2022

Ibu Hamil & Menyusui Terus Berhutang Puasa Setiap Tahunnya, Ustadz Abdul Somad Ingatkan Ini

Ada beberapa golongan yang dibolehkan tidak berpuasa, termasuk ibu hamil dan menyusui. Lantas bagaimana cara bayar utang puasa yang ditinggalkan?

Editor: Yeni Rahmawati
(Saling Sapa TV)
Ustaz Abdul Somad ingatkan ibu hamil dan menyusui yang berhutang puasa Ramadan 

POS-KUPANG.COM - Tak jarang ditemui ada seorang perempuan yang hamil saat bulan puasa Ramadan, kemudian melahirkan menjalani masa menyusui bayi hingga kembali hamil dan menyusui lagi.

Lantasa bagaimana dengan puasanya yang ditinggalkan bertahun-tahun.

Apakah berdosa jikia si ibu belum bisa mengganti puasanya hingga bertemu Ramadan tahun berikut?

Cara qadha puasa wajib dijabarkan Ustadz Abdul Somad bagi ibu hamil dan menyusui.

Ada beberapa mazhab mengatur untuk urusan puasa ibu hamil dan menyusui.

Baca juga: Contoh Kultum Singkat Ramadan 1443 Hijriah Saat Sholat Tarawih : Peningkatan Kualitas Diri

Ada beberapa golongan yang dibolehkan tidak berpuasa, termasuk ibu hamil dan menyusui.

Lantas bagaimana cara bayar utang puasa yang ditinggalkan oleh kelompok tersebut?

Dilansir dari BanjarmasinPost.co.id, Ustadz Abdul Somad menjelaskan, bagi ibu hamil tidak diwajibkan untuk berpuasa karena nantinya ibu hamil bisa membayar utang puasa di waktu lain.

"Ulama Saudi Arabia mengatakan perempuan yang hamil yang puasanya tinggal, maka mereka meng-qadha saja, ganti di hari yang lain," terang Ustaz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal Youtube irma hanifah.

Kemudian Ustaz Abdul Somad menjelaskan, pengganti puasa bagi wanita hamil dan menyusui tersebut tidak terpaut dengan Ramadan selanjutnya.

Baca juga: Ingin Jalankan Ibadah Puasa Ramadan, Ibu Menyusui Perhatikanlah 6 Hal Berikut Ini

Ia mencontohkan, wanita yang di tahun pertama tak berpuasa karena hamil, lalu di tahun berikutnya belum sempat mengganti karena menyusui.

Maka, wanita itu bisa mengqadha di tahun-tahun jika dirasa sudah kuat dan tidak ada kewajiban untuk menyusui lagi.

"Nanti kalau anaknya sudah besar usia 5 -6 tahun usia SD si Ibu sudah kuat maka boleh diganti atau qadha," ujarnya.

Pendapat tersebut adalah dari Mazhab Hambali. Sedangkan Mazhab Syafi'i sedikit berbeda.

"Apabila ada unsur anak, yakni seorang ibu yang sehat namun khawatir dengan janin atau bayinya maka Mazhab Sya'fii menyebutkan qadha dan bayar fidyah, ada pula pendapat ketiga beberapa sahabat Nabi menyebut bayar fidyah saja, tidak ada yang salah, semua benar," pungkas Ustadz Abdul Somad.

Baca juga: Niat Zakat Fitrah di Bulan Ramadan, Beda Niat untuk Diri Sendiri Hingga Anggota Keluarga Lainnya

Tips Berpuasa untuk Ibu Hamil

Bagi para ibu hamil yang tetap ingin menjalankan puasa selama bulan Ramadhan, berikut Tribunnews rangkum dari babycentre.co.uk, tips berpuasa untuk ibu hamil:

1. Tetap terhidrasi sebisa mungkin.

Jika cuaca sedang memasuki musim panas, pastikan tempat tersebut teduh.

Jangan memaksakan diri untuk beraktivitas berat dan banyak minum cairan saat sahur.

Baca juga: Tidak Puasa di Bulan Ramadan, Bolehkah Laksanakan Shalat Tarawih?

Konsumsilah makanan yang mengandung banyak air seperti semur dan sup.

2. Perubahan kebiasaan makan dan kekurangan cairan bisa membuat ibu hamil sembelit.

Konsumsi banyak makanan berserat tinggi saat berbuka, seperti biji-bijian, buah, sayur, dan kacang-kacangan.

3. Puasa terkadang dapat menyebabkan gangguan pencernaan , terutama jika makan sebelum fajar dan kemudian kembali tidur.

Cobalah makan makanan kecil sesering mungkin selama jam non-puasa dan jangan makan makanan tinggi lemak atau asin.

Baca juga: Niat Zakat Fitrah di Bulan Ramadan, Beda Niat untuk Diri Sendiri Hingga Anggota Keluarga Lainnya

4. Bersantailah dan terima bantuan saat ditawarkan.

5. Tanyakan kepada keluarga atau teman yang pernah berpuasa saat hamil untuk tip dan saran.

6. Cobalah untuk tidak berjalan jauh atau membawa barang berat.

7. Kurangi pekerjaan rumah tangga dan apa pun yang membuat Anda lelah.

Tips Berbuka Puasa untuk Ibu Hamil

Baca juga: Deretan Amalan-amalan Sunnah yang Menambah Pahala di Bulan Suci Ramadan

1. Cobalah makan perlahan saat buka puasa.

Mulailah dengan makanan ringan seperti sup.

Makanan yang mengandung gula alami seperti buah dan minuman susu juga merupakan pilihan yang baik, karena akan memberi energi yang sangat dibutuhkan.

2. Setelah berbuka puasa, pilihlah makanan yang memberi keseimbangan yang sehat antara makanan bertepung, buah dan sayuran, produk susu dan protein seperti daging, ikan, telur atau kacang-kacangan yang dimasak dengan baik.

Ini akan membantu bayi Anda tumbuh dengan baik.

3. Pilihlah karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian dan biji-bijian, dan makanan berserat tinggi, seperti kacang-kacangan dan buah-buahan kering.

Ini akan membantu Anda terus maju karena melepaskan energi secara perlahan.
Daripada makanan olahan berlemak tinggi, pilih opsi yang lebih sehat seperti kentang atau buncis.

4. Makan sedikit namun sering.

Pastikan minum banyak cairan seperti air putih, rendah gula dan minuman bebas kafein untuk membantu Anda tetap terhidrasi dengan baik.

5. Usahakan untuk tidak mengonsumsi banyak makanan manis yang akan meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.

Gula darah Anda kemudian akan turun dengan cepat, yang mungkin membuat merasa lemas dan pusing.

Berita Terkait Ramadan 2022

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Bayar Qadha Ramadhan 2022 Ibu Hamil dan Menyusui, Ustadz Abdul Somad Ingatkan Hal Ini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved