Ramadan 2022

Niat Puasa Ramadhan 2022, Juga 2 Versi Doa Buka Puasa Ramadan oleh Pandangan Ulama

Sama halnya mengerjakan ibadah lainnya, ibadah puasa wajib ini juga diawali dengan niat. Soal niat, ada dua cara berdasarkan pandangan ulama.

Editor: Yeni Rahmawati
BANJARMASINPOST.CO.ID
Niat puasa Ramadhan dan dua versi doa bukan puasa Ramadan 

POS-KUPANG.COM - Selama bulan suci Ramadhan umat Islam diperintahkan untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Ada syarat sah bagi umat yang menjalankan ibadah puasa.

Sebelum menjalankan puasa maka diawali dengan niat terlebih dahulu

Sama halnya mengerjakan ibadah lainnya, ibadah puasa wajib ini juga diawali dengan niat.

Soal niat, ada dua cara berdasarkan pandangan ulama.

Baca juga: Jelang Ramadan 1443 H, Ustaz Adi Hidayat Berbagi Doa Sambut Bulan Suci Ramadhan yang Paling Popular

Ada mazhab yang menyatakan harus dilakukan setiap hari, ada pula yang boleh langsung berniat untuk satu bulan penuh. Bagaimana hukumnya?

Dilansir dari BanjarmasinPost.co.id, Ustadz Abdul Somad menjelaskan ada dua pandangan berbeda perihal niat puasa wajib di bulan Ramadhan.

Pendapat pertama adalah niat puasa dilakukan di awal atau hari pertama di bulan suci Ramadhan.

 "Ada pendapat tentang niat satu kali saja di malam pertama Ramadhan untuk sebulan satu paket, pendapat ini dari Mazhab Maliki," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube  Ustadz Menjawab.

Sedangkan mayoritas mazhab menyakini atau berpendapat, niat puasa harus dilakukan setiap hari.

Baca juga: Selama Bulan Ramadhan, Peraturan Jam Kerja PNS Berubah, Simak Informasi Lengkapnya

Meski berbeda, kembali kepada keyakinan setiap umat muslim untuk menyikapi perbedaan tersebut, secara hukum sah untuk dilakukan.

Ustadz Abdul Somad menceritakan pelaksanaan niat puasa di zaman dahulu bahkan dinyanyikan di jukung atau sampan.

"Biasanya dulu nenek moyang kita dulu di kampung-kampung setelah Shalat Tarawih melafazkan niat puasa. Karena dikhawatirkan saat pulang ketiduran dan lupa berniat," terangnya.

Karena itu, Ia menyarankan niat tersebut bisa dilaksanakan pada malam hari atau setelah Shalat Tarawih. Setelah berniat maka diperbolehkan langsung makan dan minum saat sahur.

Yang penting sebelum adzan subuh. Itu bedanya dengan puasa sunnah yang bisa dilakukan selepas subuh dengan syarat tidak makan setelah adzan subuh," ucap Ustadz Abdul Somad.

Baca juga: Sambut Ramadhan 1443 H, MAN Nagekeo Gelar Kegiatan Pesantren Kilat

Selama belum terbit fajar dan adzan subuh belum berkumandang diperbolehkan makan dan minum dan niat pun sah dilakukan di waktu tersebut.

Sebelum batas berakhirnya sahur yakni terbit fajar, Mazhab Syafi'i memberlakukan adanya imsakiyah.

"Perlu dipahami imsak bukan lampu merah tapi lampu kuning, artinya berhati-hati sebelum waktu puasa tiba," pungkasnya.

Batas waktu melakukan niat puasa Ramadhan dijelaskan Ustadz Abdul Somad.

Bacaan Niat Puasa Ramadhan

Baca juga: Waktu Imsak & Jadwal Buka Puasa Selama Ramadhan 2022 Wilayah Banjarmasin Kalsel

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."

Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'aala.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, membaca niat puasa Ramadhan atau puasa wajib maksimal dilakukan sebelum terbit fajar.

Doa Berbuka Puasa

Baca juga: Link Live Streaming Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan 2022 Jatuh Pada Tanggal Berapa

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, ada dua versi doa buka puasa yang kerap dibaca umat muslim.

Doa tersebut adalah sebagai berikut:

Doa 1

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."

Baca juga: Digelar Secara Hybrid 1 April 2022, Ini Link Live Streaming Sidang Isbat Awal Ramadhan 1443 H

Doa 2

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Artinya: “Hilanglah dahaga, basahlah tenggorokan-tenggorokan, dan telah ada pahala, insyaAllah.”

"Kedua-duanya boleh dipakai. Yang ngomong bukan Ustadz Somad tapi Syaikh Ibnu Utsaimin Ulama Saudi Arabia," terang Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ustadz Menjawab.

Ustadz Abdul Somad menambahkan, meski hadistnya dhoif atau lemah tetap boleh dipakai.

Hadits dhoif tersebut boleh digunakan bila cukup 5 syarat, pertama bukan masalah akidah tauhid.

Poin kedua bukan masalah halal haram, poin ketiga tidak terkait dengan riwayat kazab pendusta.

"Keempat masih bernaung di bawah hadist shahih dan kelima sebagai motivasi beramal, maka boleh dipakai," ujarnya.

Satu dari dua hadist tersebut yang dhoif adalah

للّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Meski statusnya lemah, Ustadz Abdul Somad mengimbau untuk tak memperdebatkan hal tersebut. Bagi yang ingin membaca dibolehkan bagi yang membaca doa versi yang lain juga dibolehkan. (*)

Berita Terkait Ramadan 2022

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Niat Puasa Ramadhan 2022 Dilengkapi Latin, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Batas Waktu Berniat

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved