Perang Rusia Ukraina

Perang Rusia dengan Seukutu Amerika Makin Terbuka , NATO Tambah 40.000 Tentara di Sisi Timur

Amerika dan negara-negara sekutu semakin merespon invasi militer Rusia yang terus bergerak ke arah perbartan Polandia dan negara-negara NATO lainnya

Editor: Alfred Dama
via Kontan.co.id
NATO Kirim 40.000 Psukan dan 15.000 Persenjataan ke Perbatasan Rusia 

POS KUPANG.COM -- Amerika dan negara-negara sekutu semakin merespon invasi militer Rusia yang terus bergerak ke arah perbartan Polandia dan negara-negara NATO lainnya

Hal itu membuat NATIO menambah sebanyak 40 ribu pasukan di sisi timur NATO

Terang saja ini bisa memicu perang hebat bila saja saja, pasukan Rusia mulai terlibat konflik dengan NATO

Para pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO pada Kamis (24/3) sepakat untuk meningkatkan pertahanan di sepanjang sisi Timur.

Baca juga: China Dapat Peringatan Keras dari Amerika, Joe Biden: Beijing Tahu Konsekuensinya Jika Bantu Rusia

“Menanggapi tindakan Rusia, kami telah mengaktifkan rencana pertahanan NATO, mengerahkan elemen Pasukan Respons NATO, dan menempatkan 40.000 tentara di sisi Timur kami,” kata NATO dalam pernyataan bersama setelah KTT darurat di Brussels, Belgia.

“Kami juga membangun empat grup tempur multinasional tambahan di Bulgaria , Hongaria , Rumania , dan Slovakia ," ujar NATO, seperti dikutip Al Jazeera

"Kami mengambil semua tindakan dan keputusan untuk memastikan keamanan dan pertahanan semua Sekutu di semua domain dan dengan pendekatan 360 derajat,” tambah mereka.

Baca juga: Biden Sebut NATO Tidak Akan Tinggal Diam Jika Rusia Gunakan Senjata Kimia dalam Perang Rusia Ukraina

NATO menegaskan, langkah-langkah aliansi “tetap preventif, proporsional, dan tidak cenderung meningkat”.

Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Kamis (24/3) meminta para pemimpin NATO untuk meningkatkan dukungan militer bagi negaranya untuk melawan pasukan Rusia.

Berbicara pada pertemuan puncak NATO di Brussels, Zelenskyy mengatakan, Ukraina membutuhkan jet tempur, tank, senjata anti-kapal, dan rudal pertahanan udara untuk mengusir pasukan Rusia saat perang memasuki bulan kedua.

Baca juga: NATO Klaim Putin Remehkan Kekuatan Rakyat Ukraina, Invasi Rusia Salah Strategi?

"Saya yakin Anda mengerti bahwa Rusia tidak berniat berhenti di Ukraina," kata Zelenskyy dalam pidato video yang dirilis oleh Kantor Kepresidenan Ukraina, seperti dilansir Reuters.

"Dia (Rusia) ingin melangkah lebih jauh. Melawan anggota NATO di wilayah Timur. Negara-negara Baltik. Polandia pasti," Zelenskyy memperingatkan.

Meski begitu, Zelenskyy berterima kasih atas dukungan yang Ukraina terima dari masing-masing negara anggota NATO.

Baca juga: Pelajaran Ukraina: Rudal Murah Bisa Jadi Peluang bagi Negara Kecil Jika Terjadi Konflik di LCS

"Tapi, NATO belum menunjukkan apa yang bisa dilakukan aliansi untuk menyelamatkan orang," ungkapnya. "Rasanya seperti kita berada di zona abu-abu antara Barat dan Rusia, tapi kami melindungi semua nilai-nilai kami dan Anda".

"Aliansi masih dapat mencegah kematian warga Ukraina dari serangan Rusia, dari pendudukan Rusia, dengan memberi kami semua senjata yang kami butuhkan," ungkap dia.*

Artikel lain terkait Perang Rusia Ukraina

Artikel lain SELEB

Baca berita lain KLIK di Pos Kupang.com

Sebagian artikel ini sudah tayang di Sosok.Grid.ID berjudul: Respons Invasi Rusia ke Ukraina, NATO Tambah 40.000 Tentara di Sisi Timur

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved