Perang Rusia Ukraina
Biden Sebut NATO Tidak Akan Tinggal Diam Jika Rusia Gunakan Senjata Kimia dalam Perang Rusia Ukraina
Kemungkinan Rusia sudah dan akan menggunakan senjata kimia dalam perang di Ukraina mendapat tanggapan dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden
Perjanjian tersebut akan membuat Washington menyediakan setidaknya 15 miliar meter kubik bahan bakar tambahan bagi Uni Eropa pada akhir tahun.
Empat kelompok tempur NATO baru sedang dikerahkan ke Hongaria, Slovakia, Rumania dan Bulgaria.
Presiden juga mengatakan dia akan mendukung seruan pengusiran Rusia dari kelompok negara-negara kaya G20. Tapi dia mengatakan itu akan tergantung pada pandangan anggota lain.
Setelah pertemuan dengan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen di Brussels pada Jumat pagi, Biden akan menuju ke Polandia. Presiden akan melakukan perjalanan ke kota Rszeszów, dekat perbatasan dengan Ukraina, di mana ia akan bertemu dengan para pengungsi Ukraina.
Biden telah mengumumkan bahwa AS akan menerima hingga 100.000 warga Ukraina dan memberikan tambahan $1 miliar (£756 juta) dalam bentuk makanan, obat-obatan, air, dan persediaan lainnya.
Lebih dari 3,6 juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina sejak invasi dimulai, termasuk lebih dari 2,1 juta ke Polandia.
Biden juga akan mengunjungi pasukan AS yang baru-baru ini dikerahkan di sana.
Ukraina tak sendirian
Ukraina "tidak sendirian" dalam perjuangannya melawan invasi Rusia, kata Perdana Menteri Boris Johnson.
Dia mengatakan Inggris tidak akan tinggal diam sementara Vladimir Putin "melontarkan kemarahannya pada Ukraina" dan akan bekerja untuk meningkatkan persenjataan pertahanan bagi negara tersebut.
Berbicara di Brussel, dia memperingatkan bahwa, jika presiden Rusia menggunakan senjata kimia, konsekuensinya akan menjadi "bencana baginya".
Sebelumnya, Inggris mengumumkan sanksi terhadap 65 kelompok dan individu Rusia lainnya.
Johnson kemudian mengatakan kepada BBC Newsnight bahwa Rusia tidak menginginkan perdamaian, dan sebaliknya ingin mengintensifkan serangannya ke Ukraina.
Para pemimpin dari NATO, Uni Eropa, dan G7 telah mengadakan pertemuan darurat di Brussel untuk membahas konflik tersebut.
Berbicara pada konferensi pers setelah KTT NATO, Johnson membela tingkat dukungan Inggris untuk Ukraina, dengan mengatakan pemerintah berencana untuk mengirim 6.000 rudal lagi ke negara itu serta bantuan tambahan £25 juta untuk membantu Ukraina membayar gaji angkatan bersenjatanya.
