Berita Kupang Hari Ini

Tanoto Foundation Bantu Pemprov di Provinsi NTT Dukung Percepatan Penanganan Stunting

Tanoto Foundation membantu pemerintah di Provinsi NTT dalam mendukung percepatan penanganan stunting. Salah satu bentuk bantuan

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU
Hal ini disampaikan Head of Early Childhood Education and Development (ECED) di Tanoto Foundation, Eddy Henry, Rabu 23 Maret 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tanoto Foundation membantu pemerintah di Provinsi NTT dalam mendukung percepatan penanganan stunting. Salah satu bentuk bantuan, yakni pelatihan kepada para pendamping keluarga yang dibentuk BKKBN di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Hal ini disampaikan Head of Early Childhood Education and Development (ECED) di Tanoto Foundation, Eddy Henry, Rabu 23 Maret 2022.

Menurut Henry, kegiatan membantu atau mendukung pemerintah NTT dalam menurunkan angka stunting itu akan dimulai pada 24 Maret 2022 dalam bentuk pelatihan kepada para bidan yang merupakan komponen  tenaga kesehatan dari tim pendamping keluarga (TPK) yang dibentuk BKKBN.

"Jadi kegiatan ini akan berlangsung di Kabupaten TTS.  Pelatihan ini akan dilanjutkan juga kepada tim komponen TPK," kata Henry.
Dijelaskan, pelatihan awal itu baru pada pemberian makanan tambahan bagi balita dan masih ada pelatihan lain sehingga para kader -kader tersebut sebagai penyuluh yang mumpuni.

Ditanyai soal sasaran program di Kabupaten TTS, Henry mengakui, sesuai data bahwa angka stunting di Kabupaten TTS paling tinggi di NTT saat ini.

"Jadi untuk awal kita lakukan pelatihan di TTS dan jika sudah baik maka tentu bisa ke kabupaten lainnya. Kalau dilihat dari jumlah kasus maka di NTT memang sudah mengkuatirkan karena kasusnya sudah lama," katanya.

Meski begitu, lanjutnya untuk penanganan stunting sudah banyak dilakukan baik oleh pemerintah,  dari NGO di NTT maupun nasional sehingga trend kasus di NTT sudah menurun.

"Namun untuk mencapai targetnya Presiden RI yakni 14 persen di tahun 2024 memang sangat ambisius. Tapi kalau kita bicara kasus itu tergantung pada jumlah penduduk," katanya.

Soal pelatihan pendamping yang dilatih di Kabupaten TTS,  Henry mengatakan ada tiga komponen, yakni bidan desa, kader bidan dan kader KB.

"Mereka ini diberi pelatihan penanganan stunting. Kami mendukung dari segi pelatihan yakni konten kami kerjasama degan BKKBN dan UNICEF," ujarnya.

Dia mengharapkan banyak komponen yang bisa memberi pencerahan terkait stunting terutama penanganan.
"Kalau banyak yang mengetahui soal stunting maka bisa melakukan pencegahan. Apalagi masalah stunting ini kompleks," ujarnya.
Menurut Henry, semua elemen harus sama-sama bergerak dalam penanganan stunting di NTT.(*)

Hal ini disampaikan Head of Early Childhood Education and Development (ECED) di Tanoto Foundation, Eddy Henry, Rabu 23 Maret 2022.
Hal ini disampaikan Head of Early Childhood Education and Development (ECED) di Tanoto Foundation, Eddy Henry, Rabu 23 Maret 2022. (POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved