Berita Nasional

Muhammadiyah Sudah Tetapkan Puasa 1 Ramadhan 2022, Dimulai Tanggal 2 April 2022, Umat Diminta Berdoa

Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan atau 1 Ramadhan 2022, jatuh pada hari Sabtu 2 April 2022. NU dan Pemerintah belum tetapkan hal itu.

Editor: Frans Krowin
TribunWow.com/OkiPratiwi
Bacaan niat dan buka puasa dilengkapi hal-hal yang membatalkan puasa dan harus dihindari saat berpuasa Ramadhan. 

POS-KUPANG.COM - Saat ini umat muslim se-dunia sedang bersiap diri menyambut bulan puasa Ramadhan yang akan segera tiba.

Demikian juga di Indonesia. Umat muslim sedang menantikan datangnya bulan penuh rahmat tersebut.

Untuk hal tersebut, Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan atau 1 Ramadhan 2022, jatuh pada hari Sabtu 2 April 2022.

Sedangkan Nahdlaltul Ulama (NU) dan pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) masih melaksanakan rukyatul hilal.

Awal puasa itu baru ditetapkan setelah dilakukan sidang isbat. Bila sidang sudah diselenggarakan, maka NU dan pemerintah menetapkan dan mengumumkan dimulainya 1 Ramadhan 2022 atau awal puasa Ramadhan 2022.

Untuk diketahui, penetapan Ramadhan antara Muhammadiyah, NU dan Kemenag, masing-masing punya caranya sendiri.

Apa pun caranya, umat Muslim dianjurkan untuk selalu membaca doa menyambut bulan Ramadan, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Baca juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Mandi Junub Jelang Puasa Ramadhan 1443 H, Simak Urutannya

Doa menyambut Bulan Ramadan bisa diamalkan, setelah sholat fardhu.

1. Doa Rasulullah SAW menyambut Ramadhan saat melihat hilal

Doa riwayat imam at-Tirmidzi.

اللهم أهله علينا باليمن والإيمان والسلامة والإسلام ربي وربك الله

Allahumma ahillahu ‘alainaa bil yumni wal Imani wassalamati wal islami Rabbi wa Rabbukallahu.

“Ya Allah mohon hadirkan awal ramadhan kepada kami dengan penuh ketentraman, dan dengan penuh kekuatan iman, sehat dan selamat, dan dengan kekuatan islam Rabbi wa Rabbukallahu.”

2. Doa Rasulullah SAW di bulan Ramadan

Diriwayatkan Imam At-Thabarani dan Imam Ad-Dailami, Rasulullah SAW membaca doa berikut:

اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ

Allaahumma sallimnii li Ramadhaana, wa sallim Ramadhaana lii, wa sallimhu minnii

Artinya, “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan.”

Berikut cara penetapan awal Ramadan 2022 Muhammadiyah, Kemenag dan Nahdlatul Ulama (NU) selengkapnya:

Muhammadiyah

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1443 H jatuh pada tanggal 2 April 2022.

Penetapan tersebut adalah hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Baca juga: Jurnalis Kota Kupang Akan Gelar Safari Ramadhan 1443 Hijriah

Wujudul hilal merupakan metode yang menganggap hilal di atas cakrawala. Patokan ini berarti berapapun ketinggian hilal, meski nol koma sekian derajat, asal sudah di atas cakrawala, berarti malam itu sudah masuk bulan baru dalam kalender Hijriah.

Keputusan PP Muhammadiyah mengenai awal puasa itu tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2022.

"1 Ramadan 1443 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 Masehi," tertuang dalam maklumat tersebut.

Selain menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada 2 April 2022, Muhammadiyah juga menetapkan 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri 2022 pada Senin, 2 Mei 2022.

Nahdlatul Ulama (NU)

  1. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) belum menetapkan awal Puasa Ramadan 2022.

Penetapan Puasa Ramadan dilakukan PBNU setelah melakukan proses ru'yatul hilal atau pengamatan hilal (bulan sabit).

Metode rukyah merupakan metode pandangan mata.

Ada batas minimal hilal yang memungkinkan untuk dilihat dengan pengamatan mata, yakni dua derajat.

Bila di bawah ketinggian dua derajat, secara teoritis hilal mustahil diamati dengan mata.

Sebaliknya jika lebih dari dua derajat, secara teoritis hilal memungkinkan dilihat dengan mata telanjang.

Jika ada yang melihat hilal dengan metode rukyah, artinya besok adalah hari pertama dalam kalender Hijriah.

Namun jika tidak ada yang melihat hilal, itu berarti hari pertama Ramadhan adalah lusa. Hal ini juga berlaku untuk penentuan hilal bulan Syawal, Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Kumpulan Kultum Ramadan 2022, Sunnah Puasa Ramadhan Beserta Dalilnya, Mulai dari Sahur

Kementerian Agama (Kemenag)

Pemerintah dalam hal ini Kemenag, juga menggunakan metode rukyatul hilal.

Pemerintah bakal menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1443 H melalui Sidang Isbat yang akan digelar pada Jumat, 1 April 2022.

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, sidang isbat awal Ramadhan 1443 H akan kembali digelar secara luring dan daring.

"Sidang akan kembali digelar secara hybrid, dalam arti gabungan antara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar Kamaruddin dikutip dari kemenag.go.id.

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Adi menerangkan, Sidang Isbat akan dibagi menjadi tiga tahap.

Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1443 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi).

Pemaparan dilakukan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag mulai pukul 17.00 WIB.

"Sesi ini terbuka dan akan disiarkan melalui live streaming," ujar Adib.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2022 Seluruh Indonesia, Berikut Link Downloadnya

Kedua, pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan 1443 H.

Sesi ini digelar secara tertutup setelah Salat Magrib.

Selain data hisab (informasi), sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 78 lokasi di seluruh Indonesia.

"Tahap ketiga, telekonferensi pers hasil sidang isbat akan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan media sosial Kemenag," tambahnya. (*)

Berita Lain Terkait Ramadhan 1443 H

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved