Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Minggu 20 Maret 2022: Masih Ada Kesempatan untuk Bertobat
Dalam bacaan pertama hari ini, Allah memperkenalkan diri kepada Musa sebagai Allah ayahnya, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.
Renungan Harian Katolik, Minggu 20 Maret 2022: Masih Ada Kesempatan untuk Bertobat (Lukas 13 :1-9)
Oleh: RD. Maxi Un Bria
POS-KUPANG.COM - Refleksi historis tentang perjalanan Bangsa Israel keluar dari Mesir kembali mengingatkan kita tentang kasih Allah kepada Bangsa Israel melalui Musa sebagai pemimpin mereka. Allah memperkenalkan diri kepada Musa sebagai Allah ayahnya, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.
Musa dipilih dan dipercayakan Allah untuk memimpin Bangsa Israel menuju tanah terjanji. Sabda Allah, " Aku adalah Sang Aku“. Katakanlah kepada Bangsa Israel bahwa “ Sang Aku” telah mengutus aku kepadamu.
Meski demikian, dalam perjalanan, sebagian dari mereka bersungut-sungut dan tidak setia kepada Allah dan Musa. Mereka menyembah allah lain dan berpaling dari Allah. Akibatnya banyak dari mereka yang mengalami penderitaan dan kebinasaan.
Salah satu dosa yang dibuat bangsa Israel yakni menciptakan allah sendiri dan menyembah berhala. Mereka melakukan hal yang sama sekali tidak dianjurkan karena bertentangan dengan Sepuluh Perintah Allah (The Ten Commandments). Sebagaimana bunyi Perintah pertama dan utama, “Sembahlah Tuhan Allahmu”.
Pada zaman ini Rasul Paulus mengingatkan orang Korintus dan kita untuk belajar dari pengalaman bangsa Israel. Bahwasannya “aku mau supaya kamu mengetahui dan mengingat bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah awan dan bahwa semua mereka telah melintasi laut “(I Kor 10 : 1).
Kita diingatkan agar berhati-hati dan tetap berdiri teguh dalam iman. Tidak menganggap diri sudah mantap dalam iman dan pengetahuan tentang Allah, diri dan sesama. "Sebab itu siapa yang menyangka bahwa dirinya teguh berdiri, hati-hatilah supaya jangan jatuh” (Korintus 10: 12).
Injil hari ini kembali menegaskan kasih dan kesabaran Allah terhadap manusia yang berdosa. Allah selalu memberi kesempatan bagi manusia untuk bertobat, meninggalkan yang buruk dan melakukan yang baik dalam hidup.
Pertobatan dan perubahan hidup dapat menghasilkan buah-buah kebaikan; sukacita iman, damai sejahtera dan capaian-capaian tertentu sebagai anugerah kasih dan berkat dari Allah bagi hidup.
Kesabaran dan pengampunan Allah terhadap manusia yang berdosa dianalogikan dengan sikap pemilik kebun anggur yang sabar mengolah dan memperhatikan pohon anggur yang tidak berbuah. Ia sabar dan optimis akan terjadi perubahan.
Sebagaimana dinarasikan, sekalipun sudah tiga tahun pohon anggur tidak berbuah dan terancam akan ditebang namun pengurus kebun anggur optimis dengan mengatakan, “Tuan biarkanlah dia tumbuh setahun ini lagi. Aku akan mencangkul tanah di sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin tahun depan akan berbuah, Jika tidak tebanglah!” (Lukas 13:8-9).
Demikianlah sikap Allah yang selalu memberi kesempatan bagi manusia berdosa untuk bertobat dan berbuahkan kebaikan dalam hidup. Salve.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 20 Maret 2022:

Bacaan I: Kel 3:1-8a.13-15
Allah telah mengutus aku kepadamu.
Bacaan dari Kitab Keluaran:
Di tanah Midian Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian.
Sekali peristiwa Musa menggiring kawanannya ke seberang padang gurun, dan tiba di gunung Allah, yakni gunung Horeb.
Lalu Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam nyala api yang keluar dari semak duri.
Musa melihat-lihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
Musa berkata, "Baiklah aku menyimpang ke sana, dan menyelidiki penglihatan yang hebat itu. Mengapa semak duri itu tidak terbakar?"
Ketika dilihat Tuhan bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya, "Musa, Musa!"
Musa menjawab, "Ya, Allah."
Lalu Allah berfirman, "Janganlah mendekat! Tanggalkanlah kasut dari kakimu, sebab tempat di mana engkau berdiri itu adalah tanah kudus."
Allah berfirman lagi, "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub."
Musa lalu menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.
Lalu Tuhan berfirman, "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka.
Ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir."
Ketika Allah mengutus Musa untuk membawa umat Istrael keluar dari Mesir, Musa berkata kepada Allah, "Tetapi apabila aku menemui orang Israel, dan berkata kepada mereka,
'Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu', dan mereka bertanya kepadaku, 'Siapakah nama-Nya', apakah yang harus kukatakan kepada mereka?"
Firman Allah kepada Musa, "Aku adalah 'Sang Aku'."
Lalu Allah melanjutkan, "Katakanlah kepada orang Israel itu, 'Sang Aku' telah mengutus aku kepadamu."
Firman Allah pula kepada Musa, "Katakanlah ini kepada orang Israel, 'Tuhan, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub,
telah mengutus aku kepadamu'.
Itulah nama-Ku untuk selama-lamanya, dan itulah sebutan-Ku turun-temurun."
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan:Mzm 103:1-2.3-4.6-7.8.11
Tuhan adalah pengasih dan penyayang.
*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Pujilah Tuhan, hai jiwaku,
janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
*Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu,
yang menyembuhkan segala penyakitmu!
Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur,
dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
*Tuhan menjalankan keadilan dan hukum
bagi segala orang yang diperas.
Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa,
dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
*Tuhan adalah pengasih dan penyayang,
panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
Setinggi langit dari bumi,
demikianlah besarnya kasih setia Tuhan
atas orang-orang yang takwa kepada-Nya.
Bacaan II: 1Kor 10:1-6.10-12
Kehidupan bangsa Israel di padang gurun telah dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita.
Pembacaan Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, aku mau supaya kamu mengetahui, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
Jadi untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
Mereka semua makan makanan rohani yang sama, dan minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.
Tetapi, sungguhpun demikian, Allah tidak berkenan kepada bagian terbesar dari mereka.
Maka mereka ditewaskan di padang gurun.
Semua itu telah terjadi sebagai contoh bagi kita; maksudnya untuk memperingatkan kita, supaya kita jangan menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat.
Dan janganlah bersungut- sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
Semuanya ini telah menimpah mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, dimana zaman akhir telah tiba.
Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati- hatilah supaya ia jangan jatuh.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: Mat 4 : 17
Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat.
Bacaan Injil: Luk 13 : 1 - 9
Jika kamu tidak bertobat, kamupun akan binasa.
Inilah Injil Suci menurut Lukas :
Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan.
Yesus menjawab mereka, "Sangkamu orang- orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! Kata-Ku kepadamu.
Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.
Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpah menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak! Kata-Ku kepadamu.
Tetapi jikalau kamu tidak bertobat kamu semua akan binasa atas cara demikian."
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini, "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya.
Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"*
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.