Tsunami Ancam Flores
Gempa dan Gelombang Tsunami Ancam Pulau Flores, Kepala BMKG Ungkap Patahan Aktif
Kemungkinan masih adanya gempa besar dan tsumani di daratan Flores ini diungkap Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita
"Kalau dulu teorinya 7 MG (Magnitudo) lebih baru terjadi tsunami," sebutnya
Pada perkembangan fenomena alam yang terjadi, Dwikorita menyebut tsunami bisa berpotensi terjadi dan tidak terjadi patah naik namun menimbulkan longsor bawa laut seperti yang terjadi di Palu, Sulawesi Utara.
Dia mengakui, tsunami di Palu harusnya tidak terjadi karena gempa dalam skala kecil.
Untuk itu, Dwikorita berharap adanya kewaspadaan selain gempa, tsunami pun wajib diwaspadai.
Baca juga: Flores Timur dan Sekitarnya Diguncang Gempa Magnitudo 4.3
Kabupaten Sikka dengan riwayat kegempaan, menjadi daerah yang diperingatan lebih detail oleh BMKG.
Dwikorita mengak, pihaknya telah menyampaikan informasi demikian ke Pemerintah daerah setempat.
Pada sejarah kegempaan di Sikka memang diawali dengan goyangan sebelum tsunami menghantam wilayah itu. Jalur evakuasi dan kesiapan masyarakat, harus terus dilatih dan diingatkan.
Gempa Flores Timur
Wilayah Larantuka, Kabupaten Flores Timur diguncang gempa tektonik pada Senin 7 Maret 2022.
Berdasarkan rilis dari BMKG Stasiun Geofisika Kupang, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter dengan Magnitudo = M 4.3.
Baca juga: Waspada Gempa Bumi Susulan, Camat LAUT Agus Supratman Imbau Warga Menghindar
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7.98 LS dan 122.47 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 66 kilometer Barat Laut Larantuka NTT pada kedalaman 10 kilometer.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kupang, Margiono dalam rilis menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di wilayah Larantuka dan Lembata I – II MMI, Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," ujarnya
Baca juga: Antisipasi Gempa Bumi, Tadi Malam Warga Reo Manggarai Tidur di Teras Rumah