Perang Rusia Ukraina

Warga Amerika ini Tewas Ditembak Tentara Rusia Saat Antre Roti di Chernihiv Ukraina

Rusia makin brutal. Warga Amerika ini tewas ditembak Tentara Rusia saat antre roti di Chernihiv Ukraina

Editor: Adiana Ahmad
dailymail.co.uk
Rekaman yang diterbitkan oleh situs web Ukraina Publik dan dikuatkan oleh Kedutaan Besar AS di Kyiv menunjukkan sepuluh mayat tak bernyawa tergeletak di jalan setelah dieksekusi dengan darah dingin oleh tentara Rusia, saat mereka sedang antre Roti 

Profil Facebook Hill mengidentifikasi dia sebagai guru di universitas di Kyiv dan Warsawa.

Dia sebelumnya mengatakan di Facebook bahwa dia berada di Chernihiv dengan pasangannya untuk menerima perawatan medis.

Dia adalah penduduk asli Minnesota.

Polisi di Chernihiv mengatakan sebelumnya bahwa seorang warga AS berada dalam daftar di antara mereka yang terbunuh oleh penembakan Rusia, tanpa mengungkapkan informasi lebih lanjut.

Viacheslav Chaus, gubernur wilayah yang berpusat di kota garis depan Chernihiv, mengatakan 53 warga sipil telah tewas di sana dalam 24 jam terakhir.

Jumlah korban tidak dapat diverifikasi secara independen.

Sementara Rusia membantah menargetkan warga sipil.

Rusia telah menyerang Ukraina dari empat arah, mengirimkan dua kolom menuju Kyiv dari barat laut dan timur laut, mendorong dari timur dekat kota terbesar kedua Kharkiv, dan menyebar di selatan dari Krimea.

Lebih dari 700 Warga Sipil Ukraina Tewas

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat lebih dari 700 warga sipil, termasuk 52 anak-anak di Ukraina telah tewas sejak awal invasi Rusia.

Diketahui Rusia menginvasi Ukraina sejak tiga minggu lalu yakni pada Kamis (24/2/2022).

Tetapi, kepala urusan politik PBB, Rosemary DiCarlo mengatakan kepada Dewan Keamanan pada Kamis (17/3/2022), bahwa jumlah korban kemungkinan dapat jauh lebih tinggi dari perkiraan tersebut.

"Sebagian besar korban ini disebabkan oleh penggunaan senjata peledak di daerah berpenduduk dengan daerah dampak yang luas. Ratusan bangunan tempat tinggal telah rusak atau hancur, seperti juga rumah sakit dan sekolah," kata DiCarlo, sebagaimana dilansir CNA.

Dia mengatakan kepada 15 anggota dewan bahwa badan hak asasi manusia PBB telah mencatat 726 kematian, termasuk 52 anak-anak, dan 1.174 orang terluka, termasuk 63 anak-anak, antara 24 Februari dan 15 Maret.

"Besarnya korban sipil dan penghancuran infrastruktur sipil di Ukraina tidak dapat disangkal. Ini menuntut penyelidikan dan pertanggungjawaban yang menyeluruh," katanya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved