Breaking News

Perang Rusia Ukraina

Rusia Peringatkan Amerika Serikat, Moskow Akan Tempatkan Musuh Kurang Ajar Pada Tempatnya

Rusia kembali memperingatkan Amerika mengenai sikap tegas negara itu untuk memberi pelajaran pada musuh-musuh Rusia

Editor: Alfred Dama
laprensalatina.com/
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden 

POS KUPANG.COM -- Rusia kembali memperingatkan Amerika mengenai sikap tegas negara itu untuk memberi pelajaran pada musuh-musuh Rusia

Amerika dianggap sebagai penyebar Russophobic yang membuat negara tersebut dianggap berbahaya

Rusia memperingatkan Washington pada Kamis (17/3), Moskow memiliki kekuatan untuk menempatkan AS pada tempatnya, dan menuduh Barat memicu plot Russophobic untuk menghancurkan Rusia.

Dmitry Medvedev, yang menjabat Presiden dari 2008 hingga 2012 dan sekarang menjadi Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, mengatakan, AS telah memicu Russophobia "menjijikkan" dalam upaya untuk memaksa negeri beruang merah bertekuk lutut.

Baca juga: Vladimir Putin Tantang Amerika dan NATO, Ejek AS dan Sekutunya Tak akan Mampu Hancurkan Rusia

Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menghadiri Parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah di Moskow, Rusia, 24 Juni 2020.
Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menghadiri Parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah di Moskow, Rusia, 24 Juni 2020. (Host photo agency/Ramil Sitdikov via REUTERS.)

 

"Itu tidak akan berhasil. Rusia memiliki kekuatan untuk menempatkan semua musuh kami yang kurang ajar di tempat mereka (seharusnya)," kata Medvedev, seperti dikutip Reuters.

Maksudnya, Rusia akan melakukan sesuatu yang membuat orang lain tahu bahwa musuh-musuhnya tidak seistimewa, berkuasa, atau penting seperti yang mereka pikirkan selama ini.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, AS dan sekutunya di Eropa dan Asia telah menjatuhkan sanksi kepada para pemimpin, perusahaan, dan pengusaha Rusia, memutus negeri beruang merah dari sebagian besar ekonomi dunia.

Baca juga: Vladimir Putin Marah, Ukraina Hancurkan Sistem Rudal Iskander M Rusia

Presiden Vladimir Putin mengatakan, apa yang dia sebut operasi militer khusus di Ukraina karena AS menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia. Dan, Rusia harus bertahan melawan "genosida" orang-orang berbahasa Rusia oleh Ukraina.

Putin: Rakyat Rusia yang Mendukung Barat Adalah Sampah dan Pengkhianat

residen Rusia Vladimir Putin pada hari Rabu (16/3) dengan tegas mengecam warganya yang memberikan dukungan kepada negara-negara Barat. Putin menyebut mereka sampah dan pengkhianat.

Baca juga: Begini Kesombongan Presiden Vladimir Putin, Elon Musk Tantang Duel

Putin mengklaim bahwa Barat sedang mencoba untuk menolak segala hal tentang Rusia. Menurutnya, semua warga Rusia yang mendukung Barat perlu disingkirkan dari masyarakat.

"Rakyat Rusia akan selalu dapat membedakan patriot sejati dari sampah dan pengkhianat, dan dapat memuntahkannya seperti lalat yang secara tidak sengaja terbang ke mulut mereka," kata Putin dalam pidatonya, seperti dikutip New York Times.

Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin. (dailymail.co.uk)

Lebih lanjut, Putin yakin bahwa memurnikan masyarakat dari orang-orang seperti itu akan memperkuat negara, solidaritas, kohesi, dan kesiapan untuk menanggapi setiap tantangan.

Baca juga: Orang Yahudi Cecar Vladimir Putin: Mengapa Anda Nekad Bunuh Pemimpin Berdarah Yahudi? Apa Maksudnya?

Putin juga mengecam propaganda media Barat yang membuat seolah-olah Rusia adalah pihak yang paling buruk. Ia melihat saat ini tidak ada lagi objektivitas dalam penyampaikan berita secara global.

"Kampanye informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya telah diluncurkan, melibatkan jaringan sosial global dan semua media Barat, yang objektivitas dan independensinya ternyata hanya mitos," lanjut Putin.

Dalam kesempatan tersebut Putin menegaskan bahwa perjuangan Rusia saat ini dilakukan untuk kedaulatan negara dan masa depan anak-anak Rusia.

Baca juga: Vladimir Putin Dalam Bahaya, Kini Diincar NATO Demi Hentikan Invasi Rusia, Kemp: Dia Harus Dibunuh

Sikap keras Putin jauh berbeda dengan menteri luar negerinya, Sergey Lavrov. Satu hari sebelumnya, Lavrov dengan terbuka menyatakan bahwa Rusia melihat harapan bahwa kompromi dengan Ukraina dapat dicapai untuk mengakhiri perang.

Putin menggambarkan perang Ukraina sebagai bagian dari bentrokan eksistensial dengan Amerika Serikat. Putin juga meyakini bahwa perang ini akan membuka pintu menuju tindakan yang lebih keras di dalam negeri dan bahkan lebih banyak agresi di luar negeri. (Kontan.co.id)

Artikel lain terkait Perang Rusia Ukraina

Artikel lain terkait Vladimir Putin

Baca artikel lain KLIK di Pos Kupang.com

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved