IKN Nusantara

Pro Kontra Anies Baswedan Ikut Ritual Kendi Nusantara, Dicap Setujui Syirik dan Sindir Jokowi Ahok

Ada yang menilai Anies membawa pesan politis menyindir Presiden Jokowi dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

Editor: Alfons Nedabang
SCREENSHOT YOUTUBE SETPRES
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan tanah yang dibawanya dari Kampung Akuarium kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara di titik nol IKN Nusantara, Kalimantan Timur, Senin 14 Maret 2022. 

POS-KUPANG.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengikuti Ritual Kendi Nusantara di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin 14 Maret 2022, menuai pro kontra.

Netizen kecewa karena Anies mengikuti ritual berbau klenik dan syirik. Namun ada yang menilai Anies membawa pesan politis menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dengan membawa tanah dan air dari Kampung Akuarium, Jakarta.

Hal itu disampaikan netizen melalui Twiter, mengomentari tweet Anies Baswedan, saat dipantau POS-KUPANG.COM, Kamis 17 Maret 2022.

"Tanah dari Kampung Aquarium ini menitipkan harapan bahwa pembangunan kota baru yang akan dijadikan ibu kota ini hendaknya tidak memarjinalkan rakyat kecil dan justru akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua, khususnya rakyat kebanyakan," tweet @aniesbaswedan.

Baca juga: Ini Makna Penyatuan Tanah dan Air di IKN Nusantara Bagi Gubernur NTT Viktor Laiskodat

Mantan Menteri Pendidikan itu menyertai video pendek. Adapun isinya, ibu-ibu dari Kampung Akuarium mencangkul tanah dari tempat tinggal mereka untuk dibawa Anies ke titik nol IKN Nusantara.

"Bapak faham ga kalau ritual yg akan dilaksanakan itu berbau syirik? Syirik itu ibarat semua hitam di atas batu hitam ditengah gelapnya malam. Tidak terlihat tapi dampaknya membahayakan akidah. Masa yg beginian harus dikasih tau sih pak? Tanya ulama, kan anda dekat dg ulama!," komentar @T34_Aina.

"Bapak Organg Mukmin? tapi masih percaya ritual, itu syirik!! mohon maaf bpk, dukungan kami tiba2 sirna karena hal ini, salma dari aceh," tulis @omlookjunior.

"Kokk ikut ikutan pak. Jiat bapak boleh baek tapi niat orang yang akan melakukan ritual syirik kok didukung. pak e pak eabsen aja napa??" @liaderliana.

"Kpd Yth pak aniesbaswedan. Ada baik bapak tidak ikut2an bawa tanah & air untuk ritual yg dilarang oleh agama...Agama sudah sangat jelas hanya meminta kepada Allah SWT, meskipun dimusuhi & dianggap membangkang oleh penguasa setidaknya kita tidak memancaing murka Allah...," tulis @RiccoJuliyansyah.

Baca juga: Presiden Jokowi Berkemah Satu Malam di Lokasi IKN Nusantara, Nitizen Kecewa & Singgung Harga Migor

"Apa guna dan manfaatnya...? Adakah UU Buatan manusia yang dilanggar bila menolaknya? Tolong tunjukan UU itu bila ada..?mau dibawa kemana bangsa dan negara ini bila para pemimpinnya halu begini..? tulis @herna_setiawan.

"Kok ikut2an kehilangan nalar pak," tulis @kulispiselo.

"Asal hadir aja ya Pak...Jangan ikut2 percaya ritual yg kita ga tau utk apa," komentar @dwiasry.

"Jangan percaya klenik pak gubernur," tulis @hukummilik penguasa.

Ada yang membela Anies. Anies hanya menjalankan perintah presiden.

"Beliau cuman menjalankan perintah presiden, kalau beliau enggak ikut atau nggak membawa tanah malah dicap melawan pemerintah, dan lagian tanah yg dibawa beliau itu punya makna utk menyentil pemerintah pusat yg tidak peduli terhadap masy miksin," tulis @asfia81.

Namun, ada pula yang menilai keputusan Anies membawa tanah dan air dari Kampung Akuarium bernuansa politis.

Baca juga: Jokowi Bersama 5 Gubernur Kemah di Titik Nol IKN Nusantara, Gelar Ritual Kendi Nusantara

Anies menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ahok. "Masih aja berpesan muatan politis ckckck...," tulis @DavidWijaya.

"Leu alus narasi jeung pemilihan tanahnya," tulis @mevebumausaunep.

"Pesan yang sangat dalam bagi orang yang mau berpikir...Kampung Aquarium digusur paksa dg penuh arogan, pakai aparat, warganya dipaksa pindah dan bagi yg bertahan hidup penampungan...Alhamdulilah skrg mereka bahagia mendapatkan keadilan sosial," tulis Rakyan Putra #PencintaSalju.

"Mantap pesannya. Kampung Akuarium ini dulu digusur pak Ahok, kemudian dibangun kembali oleh pak Anies," tulis @berlianidris.

Dilansir dari Kompas.com, Anies mengatakan, bukan tanpa alasan dirinya membawa tanah dan air dari Kampung Akurium. Menurut dia, ini merupakan harapan agar IKN kelak menjadi kota yang bermanfaat bagi seluruh warga.

Baca juga: Pengusaha Arab Investasi 20 Miliar Dolar AS di IKN Nusantara, Biayai Gedung Pemerintahan?

"Membawa harapan bahwa kota baru yang akan dibangun ini, yang nantinya akan menjadi ibu kota bisa mengedepankan dan memprioritaskan manfaat bagi rakyat kebanyakan," kata Anies usai prosesi penyatuan tanah dan air di IKN Nusantara, dilihat dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Selain itu, kata Anies, dibawanya tanah dan air dari Kampung Akurium juga sebagai pengingat bahwa warga di kampung tersebut pernah tersingkirkan.

Sebagaimana diketahui, April 2016 lalu Kampung Akuraium sempat digusur oleh Gubernur DKI Jakarta sebelum Anies, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Adapun penggusuran dilakukan karena Ahok ingin membangun sheet pile di tempat berdirinya bangunan warga di samping Museum Bahari dan Pasar Ikan. Tanggul juga harus dibangun untuk mencegah air laut masuk. Namun kini, oleh Anies kampung tersebut dibangun kembali.

"Sebagaimana masyarakat di Kampung Akuarium yang dahulunya mereka tersingkirkan, termarjinalkan, kemudian sekarang mereka digarisdepankan dan mendapat fasilitas," ucap Anies.

Baca juga: Khofifah Indar Parawansa Bawa Air Penguripan ke IKN Nusantara, Viktor Laiskodat Bawa Air dari Rote

Anies berharap, IKN Nusantara nantinya dapat memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. "Ini pesan bahwa republik ini dihadirkan untuk melindungi setiap tumpah darah, dan dihadirkan untuk menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Pada Senin 14 Maret 2022, digelar prosesi penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi di Indonesia di titik nol IKN Nusantara.

Adapun prosesi penyatuan tanah dan air tersebut dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan diikuti oleh gubernur dari seluruh provinsi di Indonesia. Masing-masing gubernur secara bergiliran menyerahkan sekeranjang tanah dan kendi berisi air ke Presiden Jokowi.

Oleh Jokowi, tanah dan air itu lantas dituangkan dalam kendi besar yang dinamakan kendi Nusantara. Jokowi mengatakan, prosesi ini menandakan persatuan Indonesia untuk membangun Nusantara.

"Ini merupakan bentuk dari kebhinekaan kita dan persatuan yang kuat di antara kita dalam rangka membangun ibu kota Nusantara ini," kata Jokowi. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved