Kabar Artis

Perbandingan Prestasi Putra Ahok dan Putri Anies Baswedan, Sean Jadi Dokter, Prestasi Mutiara?

Dua sosok yang pernah bersaing untuk memegang jabatan Gubernur DKI Jakarta, Ahok dan Anies Baswedan ternyata punya putra putri yang pintar.

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Instagram/anakmuda.medan
Nicholas Sean Purnama, Mutiara Baswedan 

POS KUPANG.COM - Dua sosok yang pernah bersang untuk memegang jabatan Gubernur DKI Jakarta , Basuki Tjahaja Purnama BTP alias Ahok dan Anies Baswedan ternyata punya putra putri yang tak kalah pintar dengan ayah mereka masing-masing

Ahok diketahui memiliki tiga anak dari pernikahannya dengan Veronica Tan. Diantara ketiga anak itu, bahkan ada yang sudah menamatkan jenjang pendidikan tinggi

Anak-anak Ahok dari Vernonia Tan tersebut adalah Nicholas Sean Purnama , Nathania Purnama dan Daud Albeenner Purnama

Baca juga: Babak Baru Kasus Anak Ahok dan Veronica Tan, Kuasa Hukum Nicholas Sean Singgung Berkas Ayu Thalia

Sementara Anies Baswedan memili8ki empat orang anak masing-masing Mutiara Annisa Baswedan , Kaisar Hakam , Mikail Azizi dan Ismail Hakim

Namun, ada dua anak masing-masing putra sulung Ahok Nicholas Sean Purnama dan putri sulung Anies , Mutiara Annisa Baswedan yang sama-sama berprestasi

Lalu , siapa yang paling pintara diantara dua anak muda tersebut

Baca juga: Dipolisikan Ayu Thalia, Inilah Profil Anak Ahok & Veronica Tan, Nicholas Sean Purnama: Calon Dokter

Nicholas Sean Jadi Dokter

Unggahan Nicholas Sean saat koas untuk jadi dokter
Unggahan Nicholas Sean saat koas untuk jadi dokter (Instagram)

Putra sulung Ahok, Nicholas Sean Purnama baru saja menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jelas saja kini, sean menyandang gelas sarjana kedokteran setelah menjalani prosesi wisudah pada akhir Februari lalu

Dia Sean ini sedang menjalani pendidikan koas sebagai syarat sebelum dirinya benar-benar dikukuhkan sebagai dokter

Baca juga: Nicholas Sean Pilih Hadiri Wisuda Online Bareng Ahok dan Wanita Ini, Kemana Veronica Tan?

Dalam unggana di akun instagran @nicholassean , putra sambung Puput Nastiti Devi itu mengunggah dirinya sedang menjalani pendidikan koas
**Baru belajar lagi tentang Thalassemia bersama Prof. Dr. dr. Pustika Amalia, Sp.A(K). Disemangatin sama Prof untuk selesain KOAS. Guess it’s do or die then.**

Prestasi Mutiara Annisa Baswedan

Sementara putri Sulung Anies Baswedan , Mutiara Annisa Baswedan sudah menyelesikan pendidikan S1 dri Fakultas Hukum UI tahujn 2020

Meskipun ilumunya pada bidang sosial , namun pemilik senyum manis ini juga memiliki segudang prestasi non akademik

Wanita kelahiran 3 Juni 1997 kerap berperastasu di luar kampus. Ia sudah berperasi sejak remaja .

Mutiara Annisa Baswedan bersama ayah dan ibunya
Mutiara Annisa Baswedan bersama ayah dan ibunya (Instagram)

Pada 2014 lalu, dirinya pernah mengikuti program pertukaran pelajar di Rødkilde Gymnasium, Vejle, Denmark selama satu tahun.

Baca juga: Ahok BTP Unggah Foto Dampingi Nicholas Sean Wisuda Kedokteran UI, Sosok Ini Malah Puji Veronica Tan

Dia juga berperasu meraih gelar Best Delegate, Best Position Paper, bahkan sampai Most Outstanding Delegate.
Tahun 2018 lalu, Mutiara mewakili UI dalam ajang di Harvard National Model United Nations di Boston dan pernah juga mewakili kampusnya di United Nations.

Ia juga pernah pada tahun 2019 mengikuti ajang pemilihan Duta Muda ASEAN. Namun gagal meraih hasil terbaik .

Bagimana menurut Anda, siapa yang paling sukses dalam bidang akademik dan non akademik.

* Ahok Bak Hilang Ditelan Bumi

Sampai saat ini, sosok Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok masih menjadi bahan pergunjingan publik.

Namanya selalu disebut-sebut dalam setiap momen politik, karena terobosannya yang nyata, pro wong cilik dan memicu akselerasi pembangunan.

Lantaran sosoknya yang bersih dari pelbagai tindakan yang mencoreng itulah, sampai saat ini Presiden Jokowi selalu menyebut-nyebut namanya.

Namun belakangan ini, sosok Ahok jarang tampil dihadapan publik. Ahok bak hilang ditelan bumi, padahal tak sedikit orang yang merindukannya.

Dalam situasi dimana Ahok tak lagi muncul di layar kaca, tak tampil dihadapan awak media, tiba-tiba terbetik kabar tentang keberadaan anak-anak binaan Ahok

Hanya saja, kabar tersebut membuat Anda harus mengusap dada.

Pasalnya, sosok anak buah Ahok yang cerdas tersebut, tiba-tiba dicoret dari daftar para Calon Sekretaris Daerah (Sekda).

Padahal berdasarkan hasil fit and proper test, anak buah Ahok itu bertengger pada posisi teratas dengan capaian hasil yang amat mencengangkan.

Figur yang belakangan disebut-sebut sebagai salah satu orang dekat Ahok itu, adalah Lasro Marbun.

Dicoretnya Lastro Marbun dari Daftar Calon Sekda di Provinsi Sumatera Utara itu sempat viral di media sosial (medsos).

Pasalnya, nama sosok yang briliat tersebut tiba-tiba hilang dari daftar calon Sekda Sumatera Utara.

Apakah dicoretnya Lastro Marbun ada kaitannya dengan Ahok yang dinilai sebagai sosok yang kontroversial di mata publik?

Apakah pencoretan itu gegara orang yang punya wewenang tak suka dengan Ahok dan anak-anak binaannya?

Hingga saat ini belum ada jawaban yang rasional tentang pencoretan tersebut.

Namun terhadap hilangnya nama Lasro Marbun dari daftar Calon Sekda, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi angkat bicara.

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengatakan, dirinyalah yang mencoret nama Lasro Marbun dari daftar seleksi Sekda Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Selama ini, Lasro Marbun mengemban jabatan sebagai Kepala Inspektorat Pemprov Sumatera Utara (Sumut).

Namun di tengah jalan, nama Lasro Marbun tiba-tiba dicoret dari daftar calon Sekda.

Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan, Lasro Marbun merupakan kandidat terbaik berdasarkan hasil seleksi.

"Perlu saya informasikan bahwa asesmen untuk menjadi Sekda, nomor 1, the best yang lulus itu, Pak Lasro ini," ujarnya.

"Tapi saya panggil beliau, saya tak mau main-main di belakang."

"Kepada Lasro Marbun saya bilang, 'saya minta maaf, Pak Lasro, Bapak tidak saya luluskan. Saya punya wewenang," kata Edy baru-baru ini sebagaimana dikutip dari TribunMedan.com.

Menurut Gubernur Edy Rahmayadi, dirinya mencoret Lasro dari seleksi Sekda Sumut karena dia masih membutuhkan tenaga Lasro di Inspektorat Sumut.

Terlebih lagi, dalam pencanangan zona integritas dan birokrasi Sumut bersih.

"Saya sampaikan kepada beliau agar saya tak berdosa kepada dia. Pasti cita-citanya ini adalah untuk menjadi Eselon I," katanya.

"Namun dengan segala macam dalih, terus terang, saya butuh dia, karena rancangan ini, grand desain ini saya butuh dia."

"Perkara kesejahteraan dia, kesejahteraan Pak Lasro Marbun, nanti kita doakan," ungkapnya. 

* Peluang Anies Baswedan di Pilpres

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai punya kans besar menang di Pilpres 2024 dengan asumsi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak ikut dalam kontestasi dan pemilu hanya diikuti olehnya serta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Prediksi ini diungkapkan oleh para peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dalam hasil survei bertajuk "Kecenderungan Pilihan Presiden Kelompok Pemilih Kritis" yang mereka umumkan pada Senin (28/2/2022).

Dalam survei ini, SMRC mengadakan beberapa jenis pertanyaan kepada responden, mengenai siapa pilihan presiden jika pemilu diadakan saat ini.

Pertanyaan pertama bersifat terbuka. Pertanyaan kedua bersifat semi terbuka. Pertanyaan ketiga bersifat tertutup dengan 15 nama.

Dan pertanyaan terakhir, bersifat tertutup 3 nama antara Ganjar, Prabowo, dan Anies sebagai politikus dengan elektabilitas paling tinggi saat ini.

"Pada survei terakhir 8-10 Februari 2022, kita bertanya pilihan warga pemilih kritis, jika yang maju hanya Anies melawan Prabowo. Kalau 2 nama ini, artinya Ganjar tidak ikut bersaing, maka Anies Baswedan mendapat 37,5 persen dan Prabowo 31,8 persen. Selisihnya jadi signifikan," ungkap peneliti Deni Irvani melalui kanal YouTube resmi SMRC, Senin.

Jika Ganjar masuk dalam kontestasi, elektabilitas Anies dan Prabowo masih cukup bersaing. Ganjar mendapatkan 34,7 persen, Anies 23,3 persen, Prabowo 21,9 persen dan tidak menjawab/tidak tahu 20,1 persen.

Sebelumnya, Survei SMRC pada Desember 2021 terhadap 3 nama, menempatkan Prabowo unggul sekitar 5 persen dari Anies meski masih di bawah Ganjar, tetapi 2 bulan berselang elektabilitas Anies telah mencapai 23,3 persen, sedangkan Prabowo 21,9 persen.

Melihat tren ini, Anies diprediksi akan semakin kuat elektabilitasnya di kalangan pemilih kritis.

"Kalau kita bandingkan kontestasi Prabowo dengan Anies, menunjukkan Anies unggul di pemilih kritis. Kita tahu sifat pemilih kritis yang lebih bisa memengaruhi pemilih lain, tidak mudah goyah," ujar Deni.

"Anies punya kekuatan untuk bisa mengungguli Prabowo ke depan dengan modal dan dukungan pemilih kritis. Tapi, untuk melawan Ganjar adalah soal lain karena kita lihat kecenderungan pemilih kritis pada Ganjar lebih kuat," tambahnya.

Berdasarkan survei SMRC tadi, Ganjar jadi sosok paling kuat dalam hal elektabilitas jelang 2024 di kalangan pemilih kritis.

Namun, peluang Ganjar dicalonkan dalam Pilpres 2024 masih abu-abu, mengingat posisinya yang bukan termasuk elite di PDI-P.

Tanpa Ganjar, Prabowo menjadi politikus partai politik dengan elektabilitas paling tinggi sekitar 13 persen.

Politikus partai politik lain yang mendekati elektabilitas Prabowo adalah Agus Harimurti Yudhoyono dari Partai Demokrat, namun elektabilitasnya terpaut sangat jauh di bawah 5 persen.

Survei SMRC ini dilakukan melalui telepon dengan metode double sampling dan random digit dialing, di mana responden diwawancarai oleh pewawancara terlatih.

Dengan jumlah 1.268 responden, margin of error diperkirakan sekitar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

(Pos Kupang.com/berbagai sumber)

Artikel lain terkait Nicholas Sean Purnnama

Artikel lain SELEB

Baca berita lain KLIK di Pos Kupang.com

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved