Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Senin 14 Maret 2022: Mengakui Wewenang Tuhan

Judul renungan hari ini agak lain. Mengapa? Ya, karena jarang sekali orang merefleksi tentang Wewenang Tuhan

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
Pater Gregor Neonbasu SVD 

Renungan Harian Katolik, Senin 14 Maret 2022: Mengakui Wewenang Tuhan (Dan 9: 4b-10; Luk 6: 36-38)

Oleh: RP. Gregor Neonbasu SVD

POS-KUPANG.COM - Judul renungan hari ini agak lain. Mengapa? Ya, karena jarang sekali orang merefleksi tentang Wewenang Tuhan, yang dalam bahasa biasa dikenal dengan istilah Hak Tuhan, atau Kuasa Tuhan, juga bisa Otoritas Tuhan dan sebagainya tergantung dari kreativitas pribadi.

Hari ini Nabi Daniel melukis dengan indah dua hal pokok.

Pertama, Umat Israel yang menyesal, lalu diikuti dengan pengakuan atas dosa dan salah setelah mereka 'ber-durhaka' dan 'mem-berontak' kepada Tuhan.

Kedua, Wewenang Tuhan untuk mengasihani dan mengampuni ketika menyaksikan sikap tobat umatNya.

Saudara dan saudariku terkasih. Dua hal ini menjadi tema sentral dari perjalanan kita selama masa prapaskah.

Karena itu masa ini tidak saja manual sebagai masa puasa, melainkan saat merevisi, masa bertanya balik, waktunya kita boleh menggugat segala yang telah dilakukan selama ini, atau juga masa mencari arah baru yang lebih prospektif; saat yang tepat bagi kita untuk mengais di berbaga kejadian dan peristiwa untuk menemukan yang pantas di Hadirat Tuhan, agar sudi terbuka tirai untuk melihat Wajah Allah yang kudus.

Saudara dan saudariku terkasih! Sepanjang refleksi 'jati diri' dan bahkan 'seluruh dinamika hidup' Uskup Via Dolorosa Mgr Gabriel Manek SVD hingga kemarin 13 Maret 2022, terbit di ufuk 'pengertian spiritual' berkenaan dengan 'siapakah sesungguhnya' sosok Uskup Via Dolorosa itu?

Sumber Tarekat PRR yang disari Sr M. Gabriella PRR menulis singkat, padat dan amat tepat: "...Uskup Agung Gabriel Manek SVD hidup dengan hati yang tertangkap oleh pesona Kasih Kristus, dan terus saja mencari jalan untuk meraih dan menunjukkan Kasih Kristus semata-mata dalam perwujudan tugas kegembalaannya dan ketika mendirikan Kongregasi PRR sebagai salah satu dari gerakan perwujudan kasih Kristus yang menyelamatkan umat manusia" (2008: x).

Uskup Agung Via Dolorosa lahir 1913, dalam usia 28 tahun ditahbiskan menjadi imam (1941) dan setelah 10 tahun menjadi imam, ditahbiskan menjadi Uskup Larantuka (1951), sepuluh tahun setelah itu menjadi Uskup Agung Ende, 1961-1968.

Setelah semuanya terjadi, ia dipimpin Tangan Kasih Tuhan ke Amerika, lalu Tangan dan Wewenang Tuhan yang sama membimbing Uskup Peziarah (dalam tubuh yang utuh) bale Nagi, dan kini ia sedang beristirahat di Lebao, Larantuka, Flores Timur.

Bagi Uskup Agung Peziarah, cinta bakti kepada Kristus tidak cukup terwujud dalam hal-hal biasa, yang mulus tanpa kesulitan. Baginya mencintai Kristus barulah benar-benar nyata di dalam keberanian mencintai dan membela serta berada pada pihak orang yang paling hina dan sengsara.

Karena itulah, sekalipun ia berada di jalan terjal, ia tidak takut; sekalipun terbuang karena kerkah bathin yang sangat dalam, ia tetap optimis; tidak sejengkal hidupnya yang tidak dipersembahlkan kepada Tuhan yang telah membimbingnya; Ia selalu hadir untuk mewartakan Cahaya Kristus, agar tetap bernyala di hati semua orang!

Uskup Agung Via Dolorosa memiliki spiritualitas pribadi yang sangat unggul berkenaan dengan Wewenang Tuhan. Karena itu hatinya terus berkobar selama hari-hari ziarah, untuk mencari dan menemukan jiwa-jiwa yang sedang haus akan Kasih Allah.

Citra kegembalaannya selalu fokus pada perhatian yang tulus bagi keselamatan manusia. Dengan itu ia selalu dengan hati yang tulus 'menjelajah' seluruh wilayah pelayanannya; ia hadir dari dekat untuk sendiri merasakan getaran jiwa dan menyaksikan kehidupan umat gembalaannya.

Ia menjadi pastor bonus, demikian tulis P Aleks Beding SVD yang kini telah berjumpa dengan Uskup Peziarah di hadirat Allah yang kudus!

Para barisan SMGM yang terkasih! Apa yang anda lakukan hari-hari ini, itulah strategi yang sangat pas dan sungguh menyenangkan hati. Bukan saja hati komandan, Uskup Agung Via Dolorosa yang senang dan bergembira, melainkan hati Allah sendiri.

Kata Ibu Theresa dari Kalkuta suatu waktu, ketika kita melayani orang sederhan dan kecil, memang tidak ada sesuatu yang terjadi karena kita tidak dipuji, namun jangan lupa, Tuhan yang melihatnya sungguh senang, dan terus-menerus memberi anugerah kepada kita yang melakukakanya.

Karena itulah saudara dan saudariku terkasih! Selama masa prapaskah ini carilah waktu, dan gunakan kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan yang terbaik bagi sesama: saling memaafkan, saling melayani, saling memberi perhatian yang wajar, saling membantu tanpa menghitung, selalu melihat kesulitan sesama sebagai kesulitan sendiri dan langsung terlibat di dalamnya, tidak kikir, tidak munafik, selalu tampil seadanya dengan menunjuk hati yang ikhlas untuk berbagi dengan sesama.

Pada ziarah hidup Uskup Agung Via Dolorosa dapat dibaca wewenang dan kuasa Tuhan yang selalu mengasihani dan mengampuni manusia. Ketika melangkah kaki di jalan terjal, Uskup Agung Peziarah ini telah mewartakan hak dan kuasa Allah, yang secara otonom membimbing dan memimpin setiap orang yang tak pernah menutup diri bagi kebutuhan sesama.

Dari seluruh jati diri Uskup Orang Miskin ini dapat direfleksi Kasih Allah yang lestari, yang tiada henti memberi kekuatan bagi semua mereka yang tidak menutup anugerah Kasih Tuhan yang sama bagi diri dan kelompoknya sendiri.

Seiring dengan berbagai kemelut hidup yang telah dialami, Uskup Agung Gabriel Manek SVD telah membuktikan betapa besar anugerah dan Rahmat Allah yang telah diterimanya dengan cuma-cuma dan dibagikannya juga dengan cuma-cuma kepada setiap orang yang dijumpai.

Mgr Gabriel Manek SVD ..... doakan kami selalu, dan saya titip doa-doa dari semua rekan dan sahabat yang setelah mengikuti renungan selama ini mengirim sms dan memesan doa-doa Mgr di Hadirat Allah!

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 14 Maret 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan I: Dan 9:4b-10

Kami telah berbuat dosa dan salah.

Bacaan dari Nubuat Daniel:

Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu, kami telah berbuat dosa dan salah; kami telah berlaku fasik dan telah memberontak; kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu.

Kami pun tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri.

Ya Tuhan, Engkaulah yang benar!

Patutlah kami malu seperti pada hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem, dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri kemana Engkau telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad kepada Engkau.

Ya Tuhan, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau.

Pada Tuhan, Allah kami, ada belas kasih dan pengampunan, walaupun telah memberontak terhadap Dia, dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 79:8.9.11.13

Tuhan tidak memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita.

*Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang kami!
Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami,
sebab sudah sangat lemahlah kami.

*Demi kemuliaan-Mu, tolonglah kami, ya Tuhan penyelamat!
Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami
oleh karena nama-Mu!

*Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan;
sesuai dengan kebesaran lengan-Mu,
biarkanlah hidup
orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh.

*Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu,
akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya,
dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun-temurun.

Bait Pengantar Injil: Yoh 6:64b.69b

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Bacaan Injil: Luk 6:36-38

Ampunilah, dan kamu akan diampuni.

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Hendaklah kamu murah hati, sebagaimana Bapamu adalah murah hati.

Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi.

Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah, dan kamu akan diampuni.

Berilah, dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik dan dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu.

Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved