Pelantikan Ketua DPD Demokrat NTT
Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat Sebut Dinamika Dalam Demokrat Hanya Krikil Kecil
pengurus dapat menghadirkan model dan nilai politik baru dengan menyampaikan segala sesuatu harus sesuai dengan hasil riset

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Viktor Bungtilu Laiskodat pada kesempatan tersebut mengatakan mengatakan setiap partai politik tentu melewati berbagai persoalan dan saat ini dialami oleh Demokrat NTT merupakan kerikil kecil yang mesti dilalui.
"Tidak orang yang hidupnya mulus saja, meski harus melalui tantangan baru membentuk dirinya menjadi seorang pemimpin," katanya, Jumat 11 Maret 2022 di hotel Kristal Kupang dalam acara pelantikan pengurus DPD Partai Demoktrat NTT.
Ia mengatakan, NTT saat ini dalam kondisi termiskin ke tiga. Namun demikian, dirinya meyakini bukan daerah miskin tetapi belum dikelola secara baik saja. Untuk itu, dia berharap dukungan dari partai politik dalam mendukung pemerintah membangun NTT.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Pemprov NTT Percepat Vaksinasi
Dengan potensi sumberdaya NTT yang melimpah, menurut Viktor, agar dibutuhkan intervensi melalui jalur partai politik secara nasional.
Partai politik dengan kekuatan kader yang hebat baik di daerah maupun di pusat harus mendorong politik yang baik demi mendukung pemerintah daerah dalam mewujudkan masyarakat NTT sejahtera.
Sumberdaya manusia juga menjadi pergumulan besar karena saat ini baru dibangun dan baru bisa dinikmati 25 tahun lagi. Ia menegaskan saat ini pihaknya mendesain pembelaharan di tingkat SMK 4 tahun.
Baca juga: Bentuk Kelurahan Sadar Hukum di Kota Kupang, Marciana Minta Peran Serta Pemerintah Daerah
"Tahun pertama siswa belajar di sekolah, tahun ke dua belajar 50 persen dan tahun ketiga 75 persen belajar di industri serta tahun terakhir belajar 100 persen di industri. Hal ini mesti dibudayakan agar dapat menciptakan sistem kerja yang baik. Lulusan saat tamat tidak lagi cari kerja tapi ia sudah siap kerja. Partai demokrat harus terlibat," tandasnya
Viktor menegaskan agar pada kepemimpinan yang baru, pengurus dapat menghadirkan model dan nilai politik baru dengan menyampaikan segala sesuatu harus sesuai dengan hasil riset.
"Kritik pemerintah boleh tapi harus ada data, dan by riset bukan asal-asalan. Karena orang yang mencintai riset akan jalan dalam kebenaran dan yang tidak akan berjalan dalam ketidak tahuan," tuturnya. (*)