Laut China Selatan

China Menguji Kebebasan Navigasi dengan Penutupan Laut Sebagian, Rahasiakan Pesawatnya yang Jatuh

Biro keamanan Taiwan menambahkan bahwa China sedang mencoba untuk "menguji garis bawah" dari penuntut lain dan Amerika Serikat

Editor: Agustinus Sape
AS FOTO COAST GUARD/Manda M. Emery
Awak kapal US Coast Guard Cutter Waesche (WMSL 751) dan awak kapal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA Navy) Yueyang (FF 575) melakukan latihan transfer hand-line, selama Latihan Rim of the Pacific (RIMPAC) 2014. 

China Menguji Kebebasan Navigasi dengan Penutupan Laut Sebagian untuk Merahasiakan Pesawatnya yang Jatuh

POS-KUPANG.COM - China menutup sebagian Laut China Selatan yang dekat dengan Vietnam bulan ini dalam perburuan pesawat yang jatuh, kata badan intelijen Taiwan pada hari Kamis, menawarkan penjelasan alternatif untuk latihan yang disebut Beijing sebagai latihan militer.

Biro keamanan Taiwan menambahkan bahwa China sedang mencoba untuk "menguji garis bawah" dari penuntut lain dan Amerika Serikat sementara perhatian global tertuju pada perang di Ukraina.

Pada hari Jumat, China mengatakan sedang melakukan lebih dari seminggu latihan di Laut China Selatan yang disengketakan di daerah antara provinsi selatan Hainan dan Vietnam, memperingatkan pengiriman untuk menjauh.

Dalam sebuah laporan ke parlemen, Biro Keamanan Nasional Taiwan mengatakan sebuah pesawat China telah jatuh dan China telah menyatakan daerah itu terlarang sementara pasukannya mencarinya, dan juga untuk melakukan latihan.

Direktur jenderal biro Chen Ming-tong mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut tentang insiden tersebut karena melibatkan sumber intelijen mereka.

Taiwan adalah penuntut lain di Laut China Selatan dan terus mencermati pergerakan di sana. Ia mengendalikan pulau Itu Aba jauh di bagian selatan jalur air, dan Kepulauan Pratas di ujung utaranya.

China belum mengumumkan kecelakaan pesawat militer di daerah tersebut. Kementerian pertahanannya tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Kementerian Luar Negeri Vietnam telah mengeluh kepada China tentang latihan tersebut.

Kementerian Luar Negeri China menolak pengaduan itu, dengan mengatakan, “Masuk akal, sah, dan tidak tercela bagi China untuk melakukan latihan militer di depan pintunya sendiri.”

Pada tahun 2014, ketegangan antara Vietnam dan China naik ke level tertinggi dalam beberapa dekade ketika anjungan minyak China mulai mengebor di perairan Vietnam. Insiden itu memicu tabrakan kapal oleh kedua belah pihak dan kerusuhan anti-China di Vietnam.

China rutin melakukan latihan militer di Laut China Selatan.

Malaysia, Filipina, dan Brunei semuanya juga memiliki klaim yang bersaing.

Sumber: gcaptain.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved