Tips Sehat
Virus Corona Varian Omicron Paling Banyak Bermutasi, Kenali Gejala Subvarian Terbaru Omicron BA.3
Omicron masih merupakan variant of concern atau varian yang menjadi perhatian. Seperti apa gejala dan tingkat penularan subvarian Omicron BA.3
POS-KUPANG.COM - Corona memang menjadi perhatian semua pihak karena dampaknya sangat besar terhadap kehidupan manusia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam studi terbarunya terhadap Virus corona varian Omicron diketahui memiliki subvarian baru yang disebut BA.3.
Seperti apa gejala dan tingkat penularan subvarian Omicron BA.3?
Ahli penyakit menular WHO Maria van Kerkhove menyebut, Omicron masih merupakan variant of concern atau varian yang menjadi perhatian.
Baca juga: Gejala Penyakit Rematik, Penyebab Hingga Perawatan dan Komplikasi Yang Ditimbulkan
Oleh karena itu, pihaknya telah melacak beberapa subvarian dan menemukan beberapa yang paling menonjol terdeteksi di seluruh dunia.
“Yang paling menonjol terdeteksi di seluruh dunia adalah BA.1, BA.1.1, dan BA.2. Ada juga yang terbaru BA.3, serta turunan lainnya,” jelas Maria, dikutip dari Live Mint 6 Maret 2022.
Apa itu subvarian Omicron BA.3?
Dikutip dari Live Mint, varian Omicron adalah varian virus corona yang paling banyak bermutasi sejauh ini. Varian ini memiliki tiga garis keturunan, yakni BA.1, BA.2, dan yang terbaru BA.3.
Baca juga: Waspada dan Kenali 8 Gejala Penyakit Demam Berdarah
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Medical Virology (2022), menunjukkan eksistensi subvarian BA.3.
Dijelaskan, pada subvarian Omicron BA.3, tidak ditemukan mutasi spesifik pada protein Spike atau protein S.
Sebaliknya, untuk subvarian BA.3, ada kombinasi mutasi pada protein S milik BA.1 dan BA.2.
Ditemukan di barat laut Afrika Selatan
Masih dari penelitian yang sama, subvarian terbaru ini pertama kali terdeteksi di barat laut Afrika Selatan.
Baca juga: Kenali 10 Penyebab dan Gejala Penyakit Kanker Hati, Waspada Jika Perut Bengkak, Mual dan Muntah
Sementara dua subvarian sebelumnya, BA.1 dan BA.2 juga ditemukan di Benua Afrika, yakni masing-masing di Botswana dan Afrika Selatan.
“Oleh karena itu, virus yang berkembang secara bersamaan dan dari tempat yang sama memiliki peluang yang sama untuk menyebar ke seluruh dunia,” tulis penelitian tersebut.
Tingkat penularan subvarian BA.3
Subvarian BA.3 menyebar dengan kecepatan yang sangat rendah. Subvarian ini juga menyebabkan lebih sedikit kasus dibanding BA.1 dan BA.2.
Baca juga: Jangan Anggap Biasa Kaki Kram, Bisa Jadi Gejala Penyakit Berbahaya, Cara Mengatasi
Hal tersebut, dilansir dari penelitian yang sama, kemungkinan karena hilangnya enam mutasi dari BA.1, yakni ins214EPE, S371L, G496S, T547K, N856K, dan L981F.
Ataupun karena mendapatkan dua mutasi dari BA.2, yakni S371F dan D405N.
Penelitian juga menyebutkan bahwa Omicron sejauh ini dianggap sebagai varian Covid-19 dengan gejala paling ringan, tetapi dapat mengembangkan beberapa mutasi yang kemungkinan menyebabkan penyakit serius.
Gejala subvarian BA.3
Baca juga: Gejala Penyakit Covid-19 Varian Omicron Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Demam hingga Sesak
Dilansir dari Times of India, gejala akibat infeksi subvarian BA.3 cukup ringan dan hampir sama dengan BA.1 dan BA.2.
Gejala umum infeksi subvarian BA.3 antara lain:
Sakit tenggorokan
Pilek
Bersin-bersin
Sakit kepala
Nyeri tubuh
Demam ringan.
Berita lain terkait gejala penyakit
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Itu Subvarian Virus Corona Omicron BA.3, Gejala, dan Penularannya",
Editor : Rizal Setyo Nugroho