Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Rabu 9 Maret 2022: "Tuhan Mendengar Setiap Doa"

Hari ini Nabi Yunus memberi keterangan yang benar mengenai doa yang benar: yang tidak saja terdiri dari kata-kata, melainkan tindakan nyata.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
Pater Gregor Neonbasu SVD 

Renungan Harian Katolik, Rabu 9 Maret 2022: "Tuhan Mendengar Setiap Doa" (Yun 3: 1-10; Luk 11: 29-32)

Oleh: RP. Gregor Neonbasu SVD

POS-KUPANG.COM - Sering orang mengeluh oleh karena ada hal yang tidak menyenangkan. Antara lain, ketika doa tidak terkabul, bisa saja orang mulai mengeluh: apa yang salah; kata-kata doa, atau pemahaman yang keliru mengenai doa.

Hari ini Nabi Yunus memberi keterangan yang benar mengenai doa yang benar: yang tidak saja terdiri dari kata-kata, melainkan tindakan nyata.

Selama masa Prapaskah, kita tidak saja berdoa, melainkan melakukan perbuatan yang berkenan di hati sesama. Jati diri sosial Uskup Gabriel Manek dalam bingkai doa dan perbuatan telah kita refleksikan dalam beberapa renungan sebelumnya.

Hari ini kita masuk lebih dalam untuk melihat seberapa kuat 'jati diri sosial terpuji itu' terjahit dalam iman yang otonom dan kemudian terungkap dalam hidup sang Uskup Orang Kecil dan lemah.

P. Nik Apeldoorn SVD berkisah (1990) tentang pribadi Mgr sebagai berikut: "...Tahun 1951-1954 saya menjabat sebagai pastor paroki Lewotobi, sehingga tiap bulan bertemu dengan Mgr Gabriel Manek pada waktu rekoleksi. Saya mengenal beliau sebagai seorang uskup yang penuh dedikasi terhadap karya pastoral dalam diosesnya. Mgr Gabriel Manek SVD adalah seorang manusia yang tidak suka ditinggikan, ia suka bergaul dan gampang didekati oleh bawahannya. Saya yakin, bahwa martabat Uskup bukan yang dicarinya atau yang hatinya inginkan. Dalam perjalanan pelayanan Sakramen krisma di Paroki Lewotobi, saya alami Bapak Uskup sebagai manusia yang segan dimuliakan, yang tidak banyak tuntutan, yang senang dengan tempat tinggal yang sederhana, spontan turut mendengar pengakuan bersama pastor-pastor lain. Pengajarannya selalu berisi dan menarik, cara berpidatonya berkesan. Bahasanya bagus, pergaulannya dengan pastor dan umat menyenangkan" (Aleks Beding SVD, 2007: 119).

Uskup pendoa dan orang miskin Mgr Manek menunjuk jalan emas: doa harus berdasar pada perbuatan yang baik, kata-kata doa tidak boleh terlepas dari apa yang kita lakukan kepada sesama, apa yang kita harapkan dari Tuhan... hal itu juga yang harus kita lakukan kepada setiap orang yang kita jumpai setiap hari. Jika kita mengharapkan agar doa-doa kita terkabul, maka perilaku kita terhadap sesama juga mesti mengikuti jalan dan cara yang sama: ikhlas kepada orang, dan bermurah hati kepada sesama!

Sejenak kita mengikuti sharing Pastor Nik selanjutnya: "...Dalam tahun 1963-1968, saya sebagai Regional SVD Ende ada urusan lebih banyak dan pelbagai macam dengan Mgr Manek sebagai Uskup Agung Ende. Saya terkesan oleh kebijaksanaannya. Beliau tidak suka merajai, melainkan memimpin dan membina. Ia selalu suka dan rela berbicara, berdialog dan bersama-sama mencari jalan yang terbaik untuk menghindarkan kesukaran atau mengatasi kesulitan-kesulitan. Kerja sama dengan beliau dalam tahun-tahun yang terakhir itu, meninggalkan dalam ingatanku satu kesan yang bagus yang saya ingat dengan rasa syukur dan sangat meringankan tugas beratku pasda masa itu."

Saudara dan saudariku terkasih dalam Kristus.

Kisah di atas bermaksud mengarahkan kita untuk memetik hal kunci dalam kehidupan Mgr Manek. Ia dekat dengan Tuhan dan selalu berdoa; Ia dekat dengan Bunda Maria dan tidak pernah lepas dari kata-kata doa kepadanya; di atas segala-gala, tindakan dan perbuatanya setiap hari selalu dijahit dengan respek yang tinggi bagi sesama; sesama bagi Mgr Manek adalah sarana untuk menjumpai Wajah Allah. Itulah.... maka Mgr Manek selalu melayani dan terus melayani tanpa pamrih; Ia berbagi dan terus berbagi sampai sehabis-habisnya; bahkan apa yang dimiliki diberi kepada sesama yang membutuhkan sehingga Ia berkelimpahan dalam Kasih Karunia di Hadirat Allah.

Dalam diri Mgr Manek tergambar pemahaman yang benar mengenai Tuhan yang selalu mendengar setiap doa. Doa yang disampaikan dengan sepenuh hati, doa yang memiliki dasar pada iman yang ikhlas, doa yang didaraskan dari lubuk hati yang mendalam... tidak pernah menjadi kata-kata yang sia-sia.

Mgr Manek ... doakanlah kami, agar doa-doa kami tidak hanya meminta dan terus meminta, melainkan mensyukuri Rahmat KasihMu yang selalu memberi pembaharuan hidup dalam keluarga dan komunitas kami, serta menurunkan perubahan dan perkembangan yang berarti bagi masyarakat dan dunia kami! *

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 9 Maret 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan I: Yun 3:1-10

Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat.

Bacaan dari Nubuat Yunus:

Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah, dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu.

Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."
Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah.

Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.

Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggang-balikkan."

Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa; baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.

Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu.

Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.

Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya.

Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."

Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 51:3-4.12-13.18-19

Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

*Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,
menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku.
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,
dan tahirkanlah aku dari dosaku!

*Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah,
dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku.
Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu,
dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

*Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan;
dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran,
Engkau tidak menyukainya.
Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur;
hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina,
ya Allah.

Bait Pengantar Injil: Yl 2:12-13

Sekarang juga, demikianlah firman Allah, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

Bacaan Injil: Luk 11:29-32

Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus.

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat.

Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.

Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini.

Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka: Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!

Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya.

Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved