Internasional
Minta Keluarga Pindah dari Ukraina, Andriy Shevchenko Telepon Tiap 20 Menit, Ternyata Ini Hasilnya
Minta Keluarga Pindah dari Ukraina, Andriy Shevchenko Telepon Tiap 20 Menit, Ternyata Ini Hasilnya
POS-KUPANG.COM - Legenda hidup sepak bola Ukraina, Andriy Shevchenko, mengatakan, beberapa anggota keluarganya, termasuk ibu dan kakak perempuannya, Yelena, menolak meninggalkan ibu kota Kiev walau kota tersebut tengah terkepung oleh pasukan Rusia.
"Saya berusaha berbicara setiap jam, setiap 20 menit dengan keluarga saya," ujar Shevchenko lagi.
"Banyak hal terjadi sekarang ini. Kharkiv diserang oleh rudal, Kiev tengah diserang, banyak kota di Ukraina tengah sama."
"Ibu dan kakak saya, seperti kebanyakan warga Ukraina menolak pergi. Mereka akan tetap di sana untuk bertarung untuk kemerdekaan kami, demi jiwa dan nyawa kami," tutur pelatih yang membawa Ukraina ke perempat final Euro 2020 tersebut.
"Saya telah berusaha meyakinkan mereka untuk pergi berulang kali. Saya telah berbicara kepada mereka tetapi jawabannya tidak. Mereka ingin tetap di sana. Ini adalah semangat Ukraina."
Baca juga: Andriy Shevchenko: Saya Tidak Berpikir Sepak Bola Lagi
Andriy Shevchenko mengutarakan perang yang berkecamuk di negara kelahirannya membuat mantan penyerang hebat itu tak lagi berpikir tentang sepak bola atau olahraga apapun.
Andriy Shevchenko mengutarakan hal tersebut dalam sebuah wawancara emosional di stasion televisi Sky Sports pada Kamis (3/3/2022) dini hari WIB.
Menurut mantan bomber Dynamo Kyiv, AC Milan, dan Chelsea tersebut, pikirannya sekarang tertuju murni untuk membantu para kompatriot yang tengah menderita akibat invasi Rusia ke Ukraina.
"Sepak bola tak ada lagi artinya bagi saya," ujar Shevchenko.
"Saya tak lagi berpikir soal itu. Sekarang bukan saatnya untuk itu. Saya bahkan tak menonton sepak bola atau olahraga apapun lagi."
Baca juga: Lawan Napoli, Stefano Pioli Pasang Franck Kessie di Posisi Nomor 10
"Semua konsentrasi saya, semenjak saya bangun, adalah bagaimana membantu negara saya. Apa yang bisa saya lakukan."
Ia lalu mengatakan tenaganya tercurah tak hanya untuk membantu para kompatriotnya tetapi juga keluarganya yang memilih untuk menetap di ibu kota Ukraina, Kiev.
"Saya mulai hari dengan menelepon orang tua saya, teman-teman saya, meminta kabar terbaru mengenai apa yang terjadi di Ukraina," tutur pemenang Liga Champions 2003 itu melanjutkan.
"Bagi saya, ini adalah bidang saya sekarang, ini adalah konsentrasi saya sekarang."
Sheva bahkan tak bisa berbicara apa-apa soal situasi yang terjadi di Chelsea, salah satu mantan klubnya.